Beberapa negara kembali melaporkan kasus baru cacar monyet, tidak terkecuali Indonesia. Di samping menggalakkan vaksinasi dan pencegahan, salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam pengendalian cacar monyet adalah memahami mekanisme penularan penyakit ini.
Apakah cacar monyet menular?
Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) merupakan salah satu penyakit zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia.
Hewan utama yang menjadi penyebar monkeypox adalah tikus dan monyet. Sementara itu, belum ditemukan kasus penularan dari manusia ke hewan.
Cacar monyet juga sangat menular antarmanusia. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penularan cacar monyet bisa terjadi dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik).
Anda bisa menularkan Mpox ke orang lain selama 1–4 hari sebelum gejala cacar monyet muncul. Artinya, Anda bisa menularkan penyakit ini sebelum menyadari keberadaannya.
Bagaimana cara penularan cacar monyet?
Secara garis besar, penularan cacar monyet bisa terjadi melalui dua cara, yaitu dari hewan ke manusia dan antarmanusia. Berikut adalah penjelasan lebih rincinya.
1. Dari hewan ke manusia
Salah satu perbedaan cacar air dan cacar monyet adalah monkeypox bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Penularan dapat terjadi melalui rute berikut.
- Luka terbuka, seperti gigitan atau cakaran.
- Cairan tubuh, seperti darah, urine, dahak, atau cairan yang keluar dari kulit hewan terinfeksi.
- Mengonsumsi daging atau jeroan dari hewan terinfeksi yang tidak dimasak sampai matang.
Sampai saat ini, penularan monkeypox dari hewan peliharaan ke manusia masih terus dikaji. Jadi, Anda tetap harus waspada jika ada hewan peliharaan Anda yang sakit tanpa penyebab yang jelas.
2. Antar manusia
Sama seperti jenis cacar lainnya, Mpoxbisa menular antar manusia. Bagaimana cara cacar monyet menular antar manusia? Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Kontak langsung dengan ruam, lesi, atau keropeng pada kulit seseorang terinfeksi.
- Cairan tubuh atau hasil sekresi, seperti urine, darah, dahak, air liur, lendir, dan feses. Itu artinya, virus Mpox bisa menular melalui ciuman.
- Cairan yang keluar saat berhubungan intim.
Meski bisa ditularkan melalui air liur atau cairan lain yang berasal dari lapisan mukosa, metode penularan melalui droplet atau percikan dari sistem pernapasan masih belum diketahui secara pasti.
Para peneliti masih terus mengkaji apakah cacar monyet bisa menular melalui cairan yang keluar saat batuk, bersin, atau berbicara.
3. Benda yang terkontaminasi
Risiko penularan melalui perantara benda yang terinfeksi memang tidak sebesar kontak langsung.
Meski begitu, laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa risiko penularan tetap ada ketika Anda berbagi pakaian, selimut, atau alat makan dengan seseorang yang terinfeksi.
Jika Anda tinggal dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet, pastikan untuk memisahkan barang-barang pribadi pasien.
4. Dari ibu ke bayi
Ibu hamil berisiko menularkan cacar monyet ke janin karena virus ini bisa terbawa oleh plasenta.
Risiko penularan juga ditemukan pada proses persalinan. Namun, mekanisme penularan cacar monyet saat melahirkan belum diketahui secara pasti.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang wanita yang tertular cacar monyet selama kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi.
Cara mencegah penularan cacar monyet
Apa pun penyakitnya, pencegahan merupakan langkah yang lebih baik dari pengobatan. Terlebih, sampai saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan cacar monyet.
Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 2–4 minggu. Anda dinyatakan sembuh jika semua lesi yang mengering sudah terlepas dari kulit.
Supaya tidak menularkan dan tertular cacar monyet, berikut adalah upaya pencegahan yang dapat Anda lakukan.
- Batasi interaksi dengan seseorang yang sedang sakit. Ingat, cacar monyet mungkin tidak menunjukkan gejala pada awal masa infeksi.
- Hindari berbagi alat mandi, alat makan, dan kebutuhan harian lainnya dengan orang yang terinfeksi.
- Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan setelah menyentuh luka.
- Jangan memecahkan lesi atau menggaruk luka.
- Hindari bepergian ke wilayah dengan kasus cacar monyet tinggi.
- Dapatkan vaksin cacar monyet sesuai jadwal.
- Lakukan isolasi mandiri saat terkena cacar monyet.
- Hindari mengonsumsi olahan daging yang tidak matang sempurna.
Meski luka lenting pada kulit sudah mengering, cacar monyet masih bisa menular dengan risiko yang lebih kecil.
Oleh karena itu, tetaplah batasi interaksi Anda dengan orang yang terinfeksi sampai semua lukanya telah mengering dan terlepas dari kulit.
Kesimpulan
- Penularan cacar monyat dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui gigitan, cakaran, cairan tubuh, dan konsumsi daging yang belum matang.
- Penularan monkeypox antarmanusia bisa terjadi melalui kontak langsung atau melalui cairan, seperti darah, dahak, air liur, dan feses.
- Meski risikonya tidak setinggi kontak langsung, menggunakan alat makan atau mandi yang sama dengan seseorang yang terinfeksi bisa membuat Anda tertular Mpox.
- Cacar monyet bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya.