backup og meta

Leishmaniasis

Leishmaniasis

Leishmaniasis digadang-gadang sebagai penyakit infeksi yang menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah malaria di negara tropis, termasuk Indonesia.

Sebenarnya, apa itu penyakit leishmaniasis? Apa saja gejalanya dan bagaimana cara mengobatinya?

Apa itu leishmaniasis?

Leishmaniasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Leishmania. Parasit ini biasanya berkembang biak di dalam tubuh agas, serangga kecil yang hidup di perairan seperti tepi laut dan sungai.

Penyakit infeksi parasit ini juga dikenal sebagai kala azar. Selain banyak terdapat di daerah yang beriklim subtropis dan tropis, penyakit kala azar juga cenderung ditemukan di daerah terpencil.

Ada tiga jenis penyakit leishmaniasis jika dilihat dari parasit dan lokasi penyebarannya.

1. Visceral leishmaniasis

Jenis yang satu ini sangat berbahaya jika tidak segera diobati. Biasanya, gejalanya yaitu demam tinggi, penurunan berat badan secara drastis, pembesaran pada limpa dan hati, sertaa anemia.

2. Cutaneous leishmaniasis

Ini merupakan jenis leishmaniasis yang paling umum. Infeksinya kerap menyebabkan luka seperti bisul pada bagian tubuh yang mudah terlihat.

Luka tersebut dapat meninggalkan bekas dan bahkan menyebabkan cacat kulit yang serius.

3. Mucocutaneous leishmaniasis

Mucocutaneous leishmaniasis merupakan yang paling jarang terjadi di antara yang lain.

Penyakit yang menyebar melalui serangga ini dapat menyebabkan kerusakan pada selaput lendir hidung, mulut, dan tenggorokan.

Tanda dan gejala leishmaniasis

Gejala leishmaniasis bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya. Visceral leishmaniasis biasanya menyebabkan gejala yang lebih umum, seperti:

  • demam,
  • menggigil,
  • keringat dingin,
  • kelelahan,
  • penurunan berat badan,
  • pembengkakan pada perut,
  • pembengkakan kelenjar getah bening, dan
  • munculnya bercak gelap pada kulit.

Sementara itu, mucocutaneous leishmaniasis dan cutaneous leishmaniasis biasanya menjadi penyebab munculnya luka terbuka yang sulit sembuh.

Cutaneous leishmaniasis menimbulkan benjolan pada area kulit yang digigit. Benjolan ini lama-kelamaan tampak seperti borok, lalu berubah menjadi luka terbuka.

Sementara itu, mucosal leishmaniasis menimbulkan luka terbuka pada hidung, mulut, atau tenggorokan. Biasanya, ada luka pada kulit yang muncul bersamaan atau sebelum itu.

Penyebab leishmaniasis

gatal karena serangga

Leishmaniasis disebabkan oleh infeksi parasit protozoa yang termasuk ke dalam marga Leishmania.

Pada umumnya, penyakit ini ditularkan melalui gigitan serangga perairan yang dikenal sebagai agas atau lalat phlebotomus.

Protozoa merupakan makhluk hidup berukuran kecil yang dapat hidup secara bebas atau menjadi parasit di alam terbuka.

Organisme ini juga dapat berkembang biak di dalam tubuh manusia dan umumnya mengakibatkan infeksi yang serius.

Protozoa tersebut mungkin juga ditularkan melalui makanan. Namun, penularan biasanya memang terjadi melalui gigitan agas yang sudah terjangkit parasit.

Lebih dari 90 spesies agas diketahui menularkan parasit Leishmania. Parasit ini hidup dan melipat gandakan dirinya di dalam agas betina.

Serangga agas sendiri paling aktif di lingkungan yang lembap, seperti saat musim panas atau saat malam hari.

Agas biasanya terjangkit parasit Leishmania setelah menggigit anjing atau hewan lainnya yang telah terinfeksi. Kemudian, serangga kecil ini menggigit manusia dan menularkan parasitnya.

Selain itu, Anda juga bisa tertular dari sesama manusia melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik.

Bahkan, di beberapa negara, penularan bisa berawal dari manusia. Agas menggigit manusia yang terinfeksi, lalu menginfeksi manusia yang lain.

Diagnosis dan pengobatan leishmaniasis

amphotericin B atau Amfoterisin B

Diagnosis dari penyakit ini melibatkan beberapa tes kesehatan seperti uji parasitologi dan serologi agar penyebabnya juga dapat diketahui.

Setelah terdiagnosis, cara mengobati leishmaniasis pun bervariasi, tergantung pada jenis infeksi yang menjangkit Anda. Berikut gambaran secara umumnya.

  • Visceral leishmaniasis: biasanya harus diobati menggunakan sodium stibogluconate (Pentostam), amphotericin B, paromomycin, dan miltefosine (Impavido).
  • Cutaneous leishmaniasis: tidak harus selalu diobati. Pada beberapa kasus, pengobatan dapat mempercepat penyembuhan, mengurangi bekas luka, dan mengurangi risiko atas penyakit yang lebih serius.
  • Mucocutaneous leishmaniasis: pengobatannya intensif karena tidak mudah disembuhkan. Pengobatan menggunakan liposomal amphotericin B dan paromomycin.

Selain itu, pengobatan juga dilakukan berdasarkan spesies parasit yang menjadi penyebabnya serta lokasi geografis tempat Anda tinggal.

Penyakit ini dapat disembuhkan, tetapi dokter perlu memberikan terapi untuk meningkatkan kemampuan tubuh pasien dalam menghasilkan respons kekebalan sendiri.

Pasalnya, jika menggunakan obat-obatan saja, parasit penyebab infeksi yang tinggal di dalam tubuh pasien tidak akan hilang. Alhasil, kemungkinan kambuh dapat terjadi.

Serba-serbi leishmaniasis


  • Penyebab leishmaniasis adalah infeksi parasit Leishmania yang ditularkan melalui gigitan agas.
  • Terdiri dari tiga jenis, yaitu visceral leishmaniasis,cutaneous leishmaniasis, dan mucocutaneous leishmaniasis.
  • Penularan antarmanusia bisa terjadi melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik.
  • Pengobatan disesuaikan dengan jenis infeksi, spesies parasit penyebabnya, dan lokasi tinggal pasien.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Parasites – Leishmaniasis. (2020). Retrieved 1 February 2023, from https://www.cdc.gov/parasites/leishmaniasis/gen_info/faqs.html

Leishmaniasis – Treatment. (2020). Retrieved 1 February 2023, from https://www.cdc.gov/parasites/leishmaniasis/treatment.html

Kala azar. (2023). Retrieved 1 February 2023, from https://www.doctorswithoutborders.org/what-we-do/medical-issues/kala-azar

Leishmaniasis. (2023). Retrieved 1 February 2023, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/leishmaniasis

Versi Terbaru

01/02/2023

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengenal Lalat Tse Tse, Serangga Berbahaya di Balik Penyakit Tidur (Sleeping Sickness)

Rocky Mountain Spotted Fever, Infeksi oleh Serangga di Padang Rumput


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 01/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan