backup og meta

Infeksi Oportunistik

Infeksi Oportunistik

Anda mungkin pernah mendengar bahwa seseorang dengan sistem imun yang lemah akan lebih mudah terinfeksi. Mereka bahkan dapat dengan mudah terinfeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit lain yang sangat jarang menginfeksi orang sehat. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan infeksi oportunistik.

Lantas, apa yang membedakan infeksi oportunistik dengan penyakit infeksi lainnya? Adakah bakteri atau kuman tertentu yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena infeksi tersebut? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.

Apa itu infeksi oportunistik?

Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit yang terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Artinya, jenis infeksi ini sangat jarang terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik.

Kalaupun kuman berhasil menyebabkan infeksi pada orang sehat, gejalanya tidak akan parah atau bahkan tidak terlihat karena sistem kekebalan tubuh bisa mengendalikannya dengan baik.

Sementara itu, infeksi yang menyerang seseorang dengan sistem imun yang lemah bisa menimbulkan komplikasi yang cukup parah atau bahkan menyebabkan kematian.

Sistem imun yang lemah akan dimanfaatkan bakteri, virus, jamur, atau parasit untuk berkembang atau memperbanyak diri dengan cepat.

Alhasil, pertumbuhan mereka pun akan menjadi tidak terkendali sehingga infeksi bisa berkembang menjadi parah.

Bakteri atau jamur yang biasanya tidak berbahaya pun bisa menimbulkan infeksi pada seseorang dengan sistem imun yang lemah. Inilah mekanisme terjadinya infeksi oportunis.

Kondisi yang menyebabkan infeksi oportunistik

infeksi saluran pernapasan

Infeksi oportunistik paling sering dialami oleh seseorang dengan AIDS. Laman HIV.gov menyebutkan bahwa kondisi ini sering menjadi salah satu faktor yang digunakan untuk mendiagnosis seseorang dengan AIDS.

Di samping itu, berikut adalah berbagai kondisi lain yang bisa menyebabkan imunosupresi sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi.

  • Kemoterapi.
  • Diabetes tidak terkontrol.
  • Penyakit autoimun yang tidak mendapat perawatan.
  • Malnutrisi.

Jenis infeksi oportunistik

Berikut adalah jenis penyakit infeksi yang dapat menyerang individu dengan sistem imun yang lemah.

1. Kandidiasis

Candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Infeksi ini bisa terjadi di mulut, tenggorokan, kerongkongan, hingga area genital.

Pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, Candida albicans biasanya berkembang di bagian tubuh yang lebih dalam, seperti kerongkongan dan Miss V.

Kondisi ini biasanya menimbulkan sensasi terbakar pada area genital atau kesulitan menelan. Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan antijamur dalam bentuk oral maupun topikal.

2. Herpes simplex (HSV)

Ditandai dengan munculnya lenting atau luka kecil-kecil yang timbul bergerombol, herpes simplex memang bisa terjadi pada semua orang. Namun, seseorang dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terhadap penyakit ini.

HSV bisa terjadi pada beberapa bagian tubuh, terutama area genital dan mulut. Herpes simplex dapat ditangani dengan antivirus yang penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter.

3. Kriptosporidiosis

Disebabkan oleh parasit Cryptosporidium yang menginfeksi usus, kriptosporidiosis akan menimbulkan diare berair, mual, muntah, dan kram perut yang intens.

Pada orang yang sehat, kriptosporidiosis bisa membaik setelah 1–2 minggu. Namun, gejalanya bisa bertahan hingga lebih dari 30 hari pada orang dengan sistem imun lemah sehingga berisiko menimbulkan komplikasi.

4. Tuberkulosis (TB)

Awalnya, bakteri penyebab tuberkulosis memang hanya menyerang paru-paru. Akan tetapi, infeksi oportunistik yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis dapat dengan mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Alhasil, bakteri tuberkulosis bisa menyebar hingga ke jantung, usus, dan otak. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berisiko menyebabkan kematian.

5. Pneumonia

Contoh infeksi oportunistik lainnya adalah Pneumocystis pneumonia (PCP). Dibandingkan jenis pneumonia pada umumnya, PCP biasanya sudah menimbulkan infeksi yang cukup parah pada paru-paru.

Akibatnya, gejala pneumonia yang dirasakan pasien pun menjadi lebih berat. Untuk menangani kondisi ini, dokter akan memberikan antibiotik dengan pemantauan ketat.

6. Toksoplasmosis

Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan, kejang-kejang, sampai radang otak.

Awalnya, toksoplasmosis akan menimbulkan ruam, sesak napas, lemas, hingga badan menggigil. Orang yang mengalami gejala ini harus segera mendapatkan penanganan medis.

7. Sitomegalovirus

Cytomegalovirus adalah contoh infeksi oportunistik lainnya. Pada orang dengan sistem imun lemah, infeksi virus ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan, pernapasan, sampai gangguan fungsi hati.

Selain diberikan antivirus, orang-orang dengan imunosupresi yang terinfeksi sitomegalovirus mungkin membutuhkan pengobatan tambahan untuk mengurangi gejalanya.

Cara mencegah infeksi oportunistik

menjaga kesehatan tulang untuk perempuan

Pola hidup sehat dan bersih adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi oportunistik, khususnya pada orang dengan sistem imun yang lemah. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa segera dilakukan.

  • Tidak mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang serta susu dan produk olahannya yang belum dipasteurisasi.
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah membersihkan kotoran hewan, sebelum dan setelah makan, serta usai dari kamar mandi.
  • Melakukan hubungan intim yang aman, seperti menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan.
  • Mengikuti program vaksinasi yang diwajibkan oleh pemerintah, termasuk vaksin bagi orang dewasa.
  • Mengurangi kontak dengan orang yang punya penyakit menular, terutama pneumonia dan tuberkulosis.
  • Kontrol rutin sesuai jadwal yang ditentukan dokter jika memiliki faktor risiko infeksi oportunistik.
  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya melakukan hobi atau yoga.

Tidak perlu memiliki sistem imun yang lemah untuk mulai melakukan pola hidup sehat di atas. Anda bisa melakukannya sejak dini untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah penyakit.

Kesimpulan

  • Infeksi oportunistik adalah infeksi yang menyerang seseorang dengan sistem imun yang lemah. Tubuh dengan sistem imun yang lemah akan kesulitan melawan berbagai jenis infeksi yang mungkin tidak menimbulkan situasi membahayakan pada orang sehat.
  • Beberapa contoh infeksi oportunistik adalah kandidiasis, herpes simplex, kriptosporidiosis, dan tuberkulosis.
  • Cara terbaik untuk mencegah penyakit infeksi ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari makanan mentah dan mengikuti program vaksinasi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is an opportunistic infection? | NIH. (n.d.). HIVinfo | Information on HIV/AIDS Treatment, Prevention and Research | NIH. Retrieved 16 December 2024, from https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/what-opportunistic-infection

What are opportunistic infections? | The well project. (n.d.). The Well Project: Women and HIV. Retrieved 16 December 2024, from https://www.thewellproject.org/hiv-information/what-are-opportunistic-infections

Opportunistic infections. (n.d.). HIV.gov. Retrieved 16 December 2024, from https://www.hiv.gov/hiv-basics/staying-in-hiv-care/other-related-health-issues/opportunistic-infections

HIV and infections | Opportunistic infection | AIDS and infections | MedlinePlus. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 16 December 2024, from https://medlineplus.gov/hivandinfections.html

Versi Terbaru

23/12/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

5 Cara Penularan Infeksi yang Perlu Anda Waspadai

8 Cara Perkuat Daya Tahan Tubuh agar Tidak Mudah Sakit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan