backup og meta

Babesiosis

Babesiosis

Definisi

Apa itu babesiosis?

Babesiosis adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kutu. Kutu biasanya membawa organisme mikrosopis bernama Babesia.

Karena parasit Babesia menginfeksi dan menghancurkan sel darah merah, babesiosis bisa menyebabkan jenis anemia khusus yang disebut anemia hemolitik. Anemia jenis ini bisa menyebabkan jaundice (menguningnya kulit) dan urin jadi berwarna gelap.

Seberapa umumkah babesiosis?

Setiap orang dapat terinfeksi Babesiosis. Tetapi, orang-orang yang sering kali melakukan kegiatan di ruang terbuka biasanya lebih berisiko terkena gigitan kutu. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi apabila menghindari faktor berisiko. Mohon diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala babesiosis?

Babesiosis adalah kondisi penyakit tidak memiliki gejala yang cukup terlihat. Anda akan merasakan flu dan demam biasa saja. Apabila daya tahan tubuh Anda baik, mungin tidak akan ada gejala atau keluhan yang terasa. Tetapi,  penderita Babesiosis biasanya mengalami gejala ini:

  • Demam
  • Meriang
  • Banyak berkeringat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan

Apabila gejala yang muncul bertambah parah, gejala di bawah ini dapat juga turut muncul:

  • Urin berwarna gelap
  • Ruam yang menyebar
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Kulit menguning (jaundice).

Selain itu, masih terdapat juga beberapa ciri dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan yang sama, tolong konsultasikan kepada dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala seperti demam, meriang, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, demam ruam, atau keluhan lain di atas. Berkonsultasi dengan dokter adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan.

Penyebab

Apa penyebab babesiosis?

Parasit penyebab babesiosis adalah parasit yang sangat kecil bernama babesia microti merupakan penyebab kebanyakan kasus infeksi ini. Kutu kijang yang bernama Ixodes Scapularis merupakan kutu yang biasanya membawa parasit tersebut.

Anda mungkin tidak merasakan atau mengingat gigitan kutu tersebut karena ukurannya hanya sebesar biji opium. Penderita juga mungkin terkena penyakit ini apabila terkena infeksi dari transfusi darah yang mengandung parasit.

Infeksi babesia microti dan Borrelia Burgdorferi (bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme) juga dapat terjadi karena kutu biasanya membawa kedua parasit tersebut.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk babesiosis?

Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Babesiosis pada musim-musim yang hangat, khususnya pada musim panas karena pada masa itu kebanyakan kutu muncul.

Tidak adanya risiko tidak berarti Anda bebas dari kemungkinan terpapar gangguan. Ciri dan gejala yang dituliskan hanya untuk referensi. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk babesiosis?

Pengobatan yang paling umum diberikan adalah konsumsi antibiotik (paracetamol). Saat infeksi yang terjadi ditangani oleh paracetamol, gejala lain seperti nyeri dapat ditangani dengan acetaminofen atau obat anti inflamasi nonsteroid.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk babesiosis

Dokter akan mendiagnonis berdasarkan keluhan juga tes fisik. Apabila Anda dicurigai terinfeksi Babesiosis, maka Dokter akan mengambil sampel darah untuk diperiksa menggunakan mikroskop untuk mencari apakah terdapat parasit tersebut pada sel darah merah Anda.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi babesiosis?

Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda menghadapi Babesiosis:

1. Kunjungi dokter sesegera mungkin dan jangan mengambil obat-obatan demam tanpa menanyakan dokter Anda terlebih dahulu

2. Dengarkan petunjuk doter, segera laporkan apabila gejala muncul atau jika terdapat suatu kejanggalan;

3. Apabila Anda sedang berada di daerah yang kemungkinan menjadi tempat menyebarnya Babesiosis, Anda perlu:

  • Menggunakan anti serangga dengan standar DEET
  • Memakai pakaian berlengan panjang dan masukan celana ke dalam kaos kaki
  • Mengenakan sepatu tertutup selain sandal
  • Sikat baju Anda dan periksa apakah Ada kutu pada tubuh Anda.

4. Ambil kutu menggunakan pinset. Tahan kutu dekat kulit lalu tarik secara perlahan-lahan. Jangan asal menarik kutu saat sedang menempel pada kulit.

Apabila Anda memiliki pertanyaan, mohon segara dikonsultasikan dengan dokter profesional untuk mendapatkan solusi medis terbaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ferri, Fred. Ferri’s Netter Patient Advisor. Philadelphia, PA: Saunders / Elsevier, 2012.
Porter, Robert. Kaplan Justin. Homeier Barbara. The Merck manual home health handbook. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc, 2009.
CDC. CDC – Babesiosis. 2016. http://www.cdc.gov/parasites/babesiosis/ Accessed January 16th, 2016

https://www.healthline.com/health/babesia Diakses pada 01 Maret 2018. 

Versi Terbaru

05/03/2021

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

Demam

Kutu Ketiak, Kenali Gejala dan Cara Tepat Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 05/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan