Meski terdengar tidak umum, jerawat bisa saja muncul di sekitar penis, baik pada batang, kepala, maupun area lainnya. Seperti halnya jerawat pada wajah, jerawat di penis juga bisa membuat Anda merasa tidak nyaman dan bahkan menghambat aktivitas seksual. Simak penyebab dan cara mengatasinya di sini.
Gejala jerawat di penis
Jerawat pada penis biasanya berbentuk benjolan kecil yang sama seperti jerawat pada wajah atau punggung. Mengutip Cleveland Clinic, ciri khasnya antara lain:
- benjolan kecil berwarna merah,
- ujung benjolan berisi nanah,
- terdapat rasa gatal atau nyeri ringan,
- permukaan kulit terasa lebih kasar, dan
- kadang ada pula bintik putih di sekitarnya.
Uniknya, tidak semua benjolan yang tampak seperti jerawat adalah jerawat sungguhan. Terkadang, benjolan ini sebenarnya adalah papula mutiara penis (pearly penile papules) atau bintik Fordyce yang tidak berbahaya.
Apa penyebab jerawat di alat kelamin pria?

Jerawat yang muncul di penis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dari yang ringan seperti iritasi kulit hingga infeksi menular seksual yang lebih serius.
1. Fordyce spot
Fordyce spot adalah bintik kecil yang biasanya berwarna putih atau kuning. Ini sebenarnya adalah kelenjar minyak yang terlihat jelas, dan sering muncul pada kulit penis.
Kadang-kadang, Fordyce spot juga muncul di bagian dalam mulut. Kondisi ini biasanya tidak butuh pengobatan, kecuali jika Anda merasa tidak nyaman secara penampilan.
2. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut. Kondisi ini bisa menyebabkan jerawat di batang penis maupun kepala penis. Benjolannya bisa berwarna merah dan terasa gatal atau sakit.
Folikulitis bisa sembuh sendiri tanpa obat. Namun, jika benjolannya terus muncul atau makin parah, dokter bisa memberikan salep khusus agar lebih cepat sembuh.
3. Luka cukur (razor burn)
Setelah Anda mencukur rambut kemaluan, bisa saja muncul luka cukur atau iritasi pada kulit. Luka ini bisa memicu bintik merah kecil pada penis yang terasa perih dan kadang berisi nanah.
Biasanya luka cukur sembuh sendiri. Agar tidak makin parah, kulit yang terkena bisa diberi losion khusus yang bisa meredakan iritasi.
4. Kista di penis
Kista adalah benjolan kecil di bawah kulit yang berisi cairan atau nanah. Salah satu jenis kista pada penis adalah kista smegma, yang biasanya muncul di bawah kulit penis, terutama pada penis yang tidak disunat.
Sebagian besar kista tidak berbahaya dan tidak butuh pengobatan. Namun, jika kista tumbuh besar atau terasa nyeri, sebaiknya periksakan ke dokter.
5. Syringoma
Syringoma adalah benjolan kecil yang berasal dari saluran keringat. Biasanya benjolan ini muncul di batang penis dan terasa lembut jika disentuh.
Syringoma tidak berbahaya, tetapi Anda jika merasa tidak nyaman dengan penampilannya, dokter bisa menyarankan pengobatan seperti terapi laser.
6. Pearly penile papules
Pearly penile papules adalah benjolan kecil seperti mutiara yang tersusun rapi di sekitar kepala penis. Meskipun bentuknya seperti jerawat, ini bukan penyakit dan tidak menular.
Kondisi ini biasanya tidak perlu diobati. Namun, jika Anda merasa kurang percaya diri karena bentuknya, coba bicarakan dengan dokter untuk mempertimbangkan pilihan pengobatan kosmetik.
7. Kelenjar Tyson
Kelenjar Tyson adalah kelenjar minyak yang terlihat di sekitar lipatan kecil di bawah kepala penis (frenulum). Bentuknya seperti bintik putih atau kuning kecil yang mirip jerawat di kepala penis.
8. Infeksi menular seksual (IMS)
Beberapa jenis infeksi menular seksual (IMS) bisa membuat muncul benjolan atau bintik seperti jerawat di penis.
Penyakit ini bisa terjadi jika Anda aktif secara seksual dan tidak menggunakan pengaman, seperti kondom. Beberapa IMS yang biasanya ditandai dengan jerawat adalah:
- herpes,
- gonore,
- kutil kelamin,
- sifilis, dan
- klamidia
Jika ada jerawat di penis, apakah harus ke dokter?

Jerawat di kepala penis maupun batang penis biasanya tidak perlu pemeriksaan dokter. Namun, ada beberapa kondisi yang menandakan perlunya evaluasi medis untuk menghindari komplikasi.
Jika benjolan pada alat kelamin pria tidak membaik dalam dua minggu, atau bahkan makin parah, sebaiknya segera periksakan diri. Ini bisa menandakan infeksi serius atau kondisi yang bukan jerawat biasa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan, bila perlu, uji laboratorium untuk memastikan apakah ini hanya jerawat atau kondisi lain seperti herpes, sifilis, atau bahkan tanda awal kanker kulit.
Begitu pula jika Anda memiliki jerawat yang disertai dengan nyeri saat buang air kecil, demam, keluar cairan tidak normal, hingga luka terbuka.
Anda mungkin perlu pemeriksaan medis untuk menghindari penyebaran infeksi ke pasangan atau organ lain maupun komplikasinya.
Benjolan yang membesar cepat, berisi nanah, atau berubah warna juga patut dicurigai. Jangan menunda ke dokter hanya karena malu atau takut karena kesembuhan Anda jauh lebih penting.
Pengobatan jerawat di penis
Kabar baiknya, sebagian besar jerawat di penis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Namun, ada beberapa pilihan obat jerawat di penis maupun perawatan mandiri yang bisa Anda lakukan di rumah.
1. Tidak memencet jerawat
Hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak menyentuh atau memencet jerawat karena kebiasaan ini justru bisa memperparah masalahnya.
Memencet jerawat bisa membuat kulit iritasi, menimbulkan luka, dan menyebabkan infeksi. Biasanya, jika jerawat dibiarkan dan area penis tetap bersih serta kering, jerawat akan hilang sendiri dalam beberapa hari.
2. Menjaga kebersihan
Cara terbaik untuk mengobati jerawat di penis adalah membiarkannya sembuh sendiri. Bersihkan area kemaluan dengan sabun lembut dan air bersih dua kali sehari.
Setelah itu, keringkan dengan handuk bersih dan hindari lembap. Jika Anda menjaga kulit tetap kering dan bersih, jerawat akan hilang dalam beberapa hari tanpa perlu obat keras.
3. Jangan gunakan obat jerawat biasa
Obat jerawat yang sering dijual bebas, seperti yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat, tidak cocok digunakan sebagai obat jerawat di penis.
Jika jerawat di kepala penis atau di area lain tidak membaik setelah satu minggu, atau terlihat semakin besar, terasa sakit, atau bernanah, segera konsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan obat jerawat di penis yang aman, biasanya berupa salep antibakteri ringan atau obat yang tidak merusak kulit halus di area kemaluan.
Cara mencegah jerawat di penis
Jika dilakukan secara rutin, langkah-langkah sederhana ini dapat membuat kulit di area kelamin tetap bersih, sehat, dan bebas dari iritasi atau benjolan mirip jerawat.
- Bersihkan penis dua kali sehari.
- Ganti pakaian dalam setiap hari.
- Pakai celana dalam longgar dan nyaman.
- Jangan mencukur rambut kemaluan hingga habis.
- Hindari menyentuh atau menggaruk area penis.
- Rutin ganti sprei dan handuk bersih.
- Jangan berlama-lama berada di tempat yang panas dan lembap.
Dengan menjaga kebersihan tubuh dan memilih kebiasaan yang baik, Anda bisa mengurangi risiko jerawat di kepala penis maupun bagian tubuh lainnya.
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Jika Anda mengalami benjolan yang tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
- Jerawat di penis bisa muncul karena iritasi, folikulitis, kista, atau infeksi menular seksual, tapi sebagian besar tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri.
- Gejalanya berupa benjolan kecil merah atau bernanah, kadang gatal atau nyeri, namun tidak semua benjolan adalah jerawat (misalnya papula mutiara atau Fordyce spot).
- Menjaga kebersihan, tidak memencet jerawat, dan segera ke dokter bila gejala memburuk adalah cara terbaik mengatasinya.
[embed-health-tool-bmi]