backup og meta

8 Perawatan Demam Berdarah di Rumah agar Cepat Sembuh

8 Perawatan Demam Berdarah di Rumah agar Cepat Sembuh

Pada umumnya, pasien demam berdarah membutuhkan waktu selama satu minggu untuk pulih. Supaya masa pemulihan tidak berlangsung lebih lama, Anda perlu melakukan perawatan demam berdarah meski hanya di rumah.

Perawatan demam berdarah (DBD) di rumah

Demi mendukung proses pemulihan dan mengembalikan angka normal trombosit saat demam berdarah, berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan.

1. Tingkatkan asupan cairan

minuman untuk diare

Pasien DBD kerap mengalami dehidrasi karena demam tinggi dan muntah berulang kali. Beberapa gejala dehidrasi adalah mulut kering, kelelahan, dan penurunan frekuensi buang air kecil.

Jika tidak diatasi, dehidrasi bisa mengganggu fungsi ginjal dan otak. Dalam kondisi lebih parah, dehidrasi bahkan bisa mengancam nyawa.

Demi mencegah dehidrasi, tingkatkanlah asupan cairan Anda. Selain dengan minum air putih, Anda bisa melakukannya dengan minum jus dan makan sup.

Bila dehidrasi sudah cukup parah, dokter biasanya akan memberikan cairan melalui infus.

2. Minum oralit

Bukan hanya diare, oralit juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan cairan sebagai bagian dari perawatan pasien demam berdarah (DBD). 

Oralit merupakan kombinasi antara glukosa dan natrium. Keduanya bisa membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh pasien DBD yang mengalami dehidrasi ringan hingga menengah.

Selain oralit kemasan, Anda bisa membuat larutan oralit sendiri dengan mencampurkan dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam ke segelas air matang.

3. Minum obat pereda demam dan nyeri

Demam dan nyeri adalah dua gejala DBD. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa minum obat pereda nyeri dan demam.

Namun, perlu Anda ingat bahwa tidak semua obat pereda nyeri aman untuk DBD. Ibuprofen dan aspirin justru bisa meningkatkan risiko komplikasi DBD, seperti perdarahan.

Paracetamol merupakan obat yang dinilai aman untuk mengatasi demam berdarah dengue. Meski begitu, Anda sebaiknya tetap membicarakannya dengan dokter.

4. Mengonsumsi jambu biji dan makanan sehat yang mudah dicerna

Jambu biji merupakan salah satu buah yang dianjurkan untuk pasien DBD karena tinggi vitamin C dan trombinol yang dipercaya bisa meningkatkan produksi trombosit.

Selain itu, jambu biji juga kaya akan quercetin yang berfungsi menghambat pertumbuhan virus di dalam tubuh, termasuk virus dengue penyebab demam berdarah.

Tak hanya jambu biji, dokter biasanya juga menyarankan pasien untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti makanan rebus, sayuran hijau, dan buah-buahan.

5. Minum suplemen dan vitamin

Selain dari sayur dan buah, dokter bisanya menganjurkan untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral tambahan dengan mengonsumsi suplemen.

Pilihlah suplemen vitamin C sebagai terapi pendukung demam berdarah. Pasalnya, vitamin C cukup efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Preventive Medicine (2018) juga menyebutkan bahwa pemberian suplemen zinc bisa mempercepat proses pemulihan pasien DBD.

6. Lakukan istirahat total

Meski melakukan pengobatan DBD di rumah, pastikan Anda tetap beristirahat total seperti yang dianjurkan dokter.

Tak hanya memperlambat masa pemulihan, kurang istirahat saat demam berdarah juga bisa meningkatkan risiko perdarahan.

Bicarakan dengan dokter jika gejala demam berdarah justru membuat Anda susah tidur. Jika Anda tidak bisa beristirahat karena susah tidur, dokter mungkin memberikan obat untuk memicu rasa kantuk.

7. Pertimbangkan obat-obatan alami

angkak merah

Selama mendapatkan izin dari dokter, Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk meredakan gejala demam berdarah.

Salah satu obat tradisional yang dapat membantu Anda melewati fase demam berdarah adalah angkak. Beras merah fermentasi asal Tiongkok ini sudah lama dipercaya bisa meningkatkan kadar trombosit.

Namun, angkak tidak disarankan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan seseorang dengan riwayat penyakit liver.

8. Dapatkan transfusi darah

Tidak semua pasien demam berdarah membutuhkan transfusi. Dokter biasanya memberikan perawatan ini ketika pasien mengalami perdarahan terus-menerus.

Transfusi darah untuk pasien DBD pun biasanya cukup dilakukan dengan transfusi trombosit atau faktor pembekuan.

Selain dikhawatirkan bisa menimbulkan reaksi alergi, pemberian transfusi darah bagi pasien DBD berisiko menyebabkan kebocoran plasma. Ini adalah bentuk komplikasi yang membahayakan nyawa.

Di samping berbagai cara di atas, perawatan terbaik untuk pasien demam berdarah adalah melakukannya secepat mungkin. Oleh karena itu, jangan ragu untuk periksa ke dokter jika Anda merasakan gejalanya.

Kesimpulan

Perawatan demam berdarah di rumah bisa dilakukan dengan memperbanyak asupan cairan, mengonsumsi jambu biji, minum suplemen, istirahat total, dan mempertimbangkan obat-obatan alami. Jika gejala DBD tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dengue and severe dengue. (2023, March 17). World Health Organization (WHO). Retrieved 15 August 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue.

Dengue fever – Symptoms and causes. (2022, October 5). Mayo Clinic. Retrieved 15 August 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078.

Dehydration – Health encyclopedia – University of Rochester Medical Center. (n.d.). University of Rochester Medical Center | UR Medicine. Retrieved 15 August 2024, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=85&contentid=P00828.

Vitamin C: MedlinePlus medical encyclopedia. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. https://medlineplus.gov/ency/article/002404.htm.

Rerksuppaphol, S., & Rerksuppaphol, L. (2018). A randomized controlled trial of zinc supplementation as adjuvant therapy for dengue viral infection in Thai children. International Journal of Preventive Medicine9(1), 88. Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.4103/ijpvm.ijpvm_367_17.

Atik, N., & Munawir, M. D. (2017). Effect of guava extract administration on Megakaryocytes amount in mice femur. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy6(2), 116-122. Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.15416/ijcp.2017.6.2.116.

Berlian, G., Tandrasasmita, O. M., & Tjandrawinata, R. R. (2017). Trombinol, a bioactive fraction of Psidium guajava , stimulates thrombopoietin expression in HepG2 cells. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine7(5), 437-442. Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2016.09.010.

Vuong, N. L., Manh, D. H., Mai, N. T., Phuc, L. H., Luong, V. T., Quan, V. D., Thuong, N. V., Lan, N. T., Nhon, C. T., Mizukami, S., Doan, N. N., Huong, V. T., Huy, N. T., & Hirayama, K. (2016). Criteria of “persistent vomiting” in the WHO 2009 warning signs for dengue case classification. Tropical Medicine and Health44(1). Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.1186/s41182-016-0014-9.

Azeredo, E. L., Monteiro, R. Q., & De-Oliveira Pinto, L. M. (2015). Thrombocytopenia in dengue: Interrelationship between virus and the imbalance between coagulation and fibrinolysis and inflammatory mediators. Mediators of Inflammation2015(1). Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.1155/2015/313842.

Kaur, P., & Kaur, G. (2014). Transfusion support in patients with dengue fever. International Journal of Applied and Basic Medical Research4(3), 8. Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.4103/2229-516x.140708.

Abd Kadir, S. L., Yaakob, H., & Mohamed Zulkifli, R. (2013). Potential anti-dengue medicinal plants: a review. Journal of natural medicines, 67(4), 677–689. Retrieved 15 August 2024, from https://doi.org/10.1007/s11418-013-0767-y.

Mishra, S., Agrahari, K., Shah, DK. (2017). Prevention and control of dengue by diet therapy. International Journal of Mosquito Research, 4(1):13-18. Retrieved 15 August 2024, from https://www.dipterajournal.com/pdf/2017/vol4issue1/PartA/4-1-10-484.pdf.

Hasim, DA., Satyaningtijas, AS., Rosary, F. (2015). Combination of Angkak (Red Yeast Rice), Red Guava (Psidium guajava Linn) Leaf Extract and Red Guava Fruit Juice Increase Thrombocyte in Quinine-Exposed Rats. IOSR Journal of Pharmacy, 01-06. Retrieved 15 August 2024, from http://www.iosrphr.org/papers/v5i4/A0540106.pdf.

Iswantini, D., Hertati, A., Ekawati, N. (2012). Peningkatan Kadar Trombosit oleh Kapsul Monascus Powder (MP) pada Hewan Uji Tikus Putih Sprague dawley. UT – Chemistry. Retrieved 15 August 2024, from https://repository.ipb.ac.id/jspui/handle/123456789/54726.

Saptawati, L., Febrinasari, RP., Yudhani, ED., Hudyono, Faza, AG., et al. In vitro study of eight Indonesian plants extracts as anti Dengue virus. Health Science Journal of Indonesia. Retrieved 15 August 2024, from https://media.neliti.com/media/publications/63814-EN-in-vitro-study-of-eight-indonesian-natur.pdf.

Versi Terbaru

21/08/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Dengue Shock Syndrome, Komplikasi DBD yang Mematikan

Berbagai Jenis Cek Darah untuk Mendiagnosis Demam Berdarah (DBD)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 21/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan