backup og meta

Pentingnya Cukup Tidur Sebelum Menjalani Vaksin COVID-19

Pentingnya Cukup Tidur Sebelum Menjalani Vaksin COVID-19

Selain menerapkan protokol kesehatan, Anda juga perlu mengikuti vaksinasi untuk menjaga tubuh terinfeksi COVID-19. Tak hanya melengkapi dokumen data diri, Anda juga perlu tidur cukup sebelum menjalani vaksin COVID-19. Namun, tahukah Anda kenapa hal tersebut perlu Anda penuhi? Yuk, tambah wawasan Anda mengenai hal ini agar bisa mengikuti vaksin dengan aman!

Kenapa harus cukup tidur sebelum menjalani vaksin COVID-19?

Saat ini, pemerintah sedang menggalakkan vaksinasi untuk menekan angka kematian akibat penyakit COVID-19.

Vaksinasi memang tak membuat seseorang terbebas dari risiko penularan virus Corona, namun untuk mengurangi keparahan gejala yang mungkin terjadi. Sebab seseorang yang telah mendapatkan vaksin akan mengembangkan antibodi di dalam tubuhnya dan mampu melawan penyakit tersebut ketika terpapar.

Berdasarkan penjelasan WHO dalam situs resminya, menjalani vaksin tak hanya melindungi diri sendiri tapi juga melindungi orang-orang yang di sekitar Anda. Logikanya, jika Anda terlindungi dari keparahan gejala infeksi virus Corona, itu artinya Anda cenderung tidak menulari virus tersebut ke orang lain.

Jika Anda ingin mengikuti vaksinasi Covid-19, perhatikan berbagai hal yang perlu Anda persiapkan. Salah satunya, tidur cukup sebelum menjalani vaksin. Kenapa, memangnya?

Tidur memberi pengaruh kuat terhadap sistem imun di dalam tubuh. Tidur yang cukup dapat menurunkan risiko infeksi dan membantu tubuh Anda merespons vaksin dengan lebih baik.

Ketika Anda mendapat vaksin, tubuh Anda menerima zat asing baik itu virus yang sudah dimatikan ataupun hasil rekayasa gen virus untuk merangsang respons antibodi di dalam tubuh Anda. Sehingga vaksin mengajarkan sistem imun Anda untuk mengenali virus dan membuat antibodi untuk melawan infeksi yang mungkin terjadi.

Jadi, dapat disimpulkan tidur cukup bisa membuat tubuh Anda lebih baik dan siap dalam membentuk antibodi , sehingga kemungkinan timbulnya efek samping vaksin jadi lebih ringan.

Meski belum ada penelitian mengenai efek kualitas tidur sebelum menjalani vaksin COVID-19. Namun, penelitian lain di tahun 2020 pada International Journal of Behavioral Medicine menunjukkan vaksin flu menjadi lebih efektif bila penerimanya cukup tidur dua hari sebelum mendapatkan vaksin.

Jika kurang cukup tidur sebelum vaksin, apa efeknya?

mengatasi mengantuk setelah makan

Di sisi lain, kurang tidur terbukti merusak cara tubuh dalam melindungi dirinya sendirinya. Ini karena jumlah sel darah putih, sel sistem kekebalan tubuh yang harusnya melawan serbuan virus, berkurang.

Di samping itu, kurang tidur juga membuat tubuh mengalami penurunan respons imun melalui sel T yang menjadi bagian dari sel imun.

Saat tubuh Anda kekurangan tidur, kadar hormon stres bisa meningkat. Akibatnya, kadar integrin yakni molekul yang membantu sel T menempel pada sel yang terinfeksi virus akan menurun.

Hal tersebut membuat kinerja sel T menjadi kurang efektif dalam melindungi tubuh melawan infeksi. Alhasil, tidak cukup tidur sebelum vaksin memungkinkan efek samping yang muncul akan jadi lebih berat.

Sebelum mengikuti vaksin, tekanan darah Anda akan dicek terlebih dahulu. Jika tensi tinggi, Anda tidak bisa mengikuti vaksin. Anda perlu membuat jadwal vaksin ulang di lain waktu.

Nah, tekanan darah juga bisa dipengaruhi oleh kurang tidur. Ketika Anda kurang tidur, tekanan darah bisa melonjak naik. Kondisi tersebut bisa mengganggu kelancaran Anda untuk mendapatkan vaksin.

Tips cukup tidur sebelum vaksin Covid-19

kualitas tidur

Sudah tahu kan pentingnya cukup beristirahat di malam hari sebelum menjalani vaksinasi? Jadi, cobalah beberapa hari sebelumnya perhatikan kecukupan waktu tidur Anda. Setidaknya, tidak kurang dari 6 jam.

Supaya bisa tidur dengan baik sebelum vaksin, Anda bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini.

  • Cobalah untuk tidur lebih awal dan bangun pagi. Lakukan hal ini selalu di jam yang sama, termasuk di hari libur sekalipun. Akan lebih baik lagi hasilnya jika tetap rutin Anda ikuti setelah menjalani vaksin.
  • Hindari makan dalam porsi besar atau minum minuman berkafein sebelum tidur. Keduanya, bisa membuat Anda susah untuk tidur.
  • Ikuti aturan tepat tidur siang, yakni hanya 20 menit dan lakukan sebelum jam 3 sore. Jika Anda tidak mengantuk di siang hari, lakukan aktivitas lain yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang.
  • Banyak informasi berseliweran di media sosial berkaitan dengan vaksin Covid-19, yang mungkin membuat Anda cemas. Jauhkan diri dari hal-hal yang menimbulkan kecemasan ini karena bisa membuat Anda susah tidur di kala pandemi. Jangan ragu, untuk konsultasi ke dokter jika Anda masih ragu menjalani vaksin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Besedovsky, L., Lange, T., & Born, J. (2012). Sleep and immune function. Pflugers Archiv : European journal of physiology463(1), 121–137. https://doi.org/10.1007/s00424-011-1044-0

Prather, A.A., Pressman, S.D., Miller, G.E. et al. Temporal Links Between Self-Reported Sleep and Antibody Responses to the Influenza Vaccine. Int.J. Behav. Med. 28, 151–158 (2021). https://doi.org/10.1007/s12529-020-09879-4

COVID-19 vaccine: How sleep increases immune response. (2021, May 17). Retrieved July 30, 2021, from https://www.sleepfoundation.org/covid-19-and-sleep/vaccine

Can a lack of sleep cause high blood pressure? (2021, January 06). Retrieved July 30, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/expert-answers/sleep-deprivation/faq-20057959

6 steps to better sleep. (2020, April 17). Retrieved July 30, 2021, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/sleep/art-20048379

Versi Terbaru

18/08/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Terapi Plasma Konvalesen Efektif pada Pasien COVID-19?

Bahaya Mengobati COVID-19 dengan Obat Antivirus dan Antibiotik Tanpa Resep Dokter


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan