backup og meta

Potong Rambut di Salon Saat COVID-19 Ada Aturannya, Lho!

Potong Rambut di Salon Saat COVID-19 Ada Aturannya, Lho!

nt-weight: 400;”>Baca semua artikel tentang coronavirus (COVID-19) di sini.

Pandemi COVID-19 memang menimbulkan sejumlah risiko untuk setiap pekerjaan, termasuk tukang cukur dan penata rambut di salon. Akibatnya, kebanyakan negara, terutama di Indonesia, menutup salon di beberapa wilayah dengan angka kasus yang tinggi. Apakah aman kembali potong rambut di salon saat COVID-19?

Potong rambut di salon saat pandemi COVID-19

potong rambut

Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada aktivitas harian masyarakat. Mulai dari pergi kantor hingga hal-hal yang terlihat remeh seperti potong rambut di tukang cukur atau salon.

Bagi Anda yang terbiasa memiliki rambut panjang mungkin tidak menjadi masalah, tetapi tidak bagi mereka dengan potongan rambut pendek. Kebiasaan potong rambut di salon pun akhirnya berhenti mengingat pandemi COVID-19 membuat segalanya berubah. 

Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa salon mulai kembali dibuka. Namun, pertanyaan bagi sebagian orang adalah amankah kembali pergi ke salon atau tukang cukur di tengah pandemi ini?

Menurut dr. Catherine Troisi, PhD, ahli epidemiologi penyakit menular di UT Health, potong rambut di salon mungkin tidak dapat dikategorikan sebagai keperluan mendesak. Intinya, hanya karena Anda dapat melakukan hal tersebut bukan berarti harus dilakukan. Bahkan, potong rambut sendiri pun dapat dilakukan tanpa perlu bantuan orang lain.

[covid_19]

Masih banyak hal yang belum diketahui terkait penyakit COVID-19. Mulai dari gejalanya yang semakin hari semakin beragam pada setiap individu hingga tingkat risikonya. Potong rambut di salon saat pandemi COVID-19 tentu akan menimbulkan risiko tersendiri bagi pegawai maupun pelanggan. 

Maka dari itu, mengenali risiko yang dihadapi dan apa saja yang perlu dipersiapkan saat mengunjungi salon di tengah pandemi COVID-19 adalah hal yang penting.

Risiko memotong rambut di salon saat COVID-19

detoks rambut

Sebenarnya, tantangan terbesar dari potong rambut di salon saat pandemi COVID-19 bergantung pada bagaimana infeksi virus menyebar. Penyebaran COVID-19 dapat terjadi lewat kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, baik melalui droplet (cipratan air liur) maupun menyentuh permukaan yang terkena percikan. 

Normalnya, pegawai salon atau tukang cukur melakukan pekerjaannya dengan cukup dekat, terutama ketika mewarnai, memotong, dan menata rambut pelanggan. Artinya, risiko terbesar saat pergi ke salon di tengah pandemi ini adalah melakukan kontak dekat dengan pegawai atau pelanggan lainnya. 

Sementara itu, gejala COVID-19 hampir mirip dengan gejala penyakit lainnya. Bahkan, tidak sedikit orang yang terinfeksi virus bernama SARS-CoV-2 ini tidak menunjukkan gejala apa pun, alias asimptomatik. 

Risiko lain dari mengunjungi salon saat wabah ini masih berlangsung adalah menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, seperti kursi dan alat salon. Pasalnya, barang-barang tersebut dipakai bersama dan tidak ada yang tahu apakah orang sebelum Anda positif COVID-19 atau tidak.

Tips mencegah penularan COVID-19 saat pergi ke salon

Apabila Anda merasa potong rambut di salon adalah keperluan yang mendesak di tengah pandemi COVID-19, jangan lupa untuk selalu melakukan upaya pencegahan penularan. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak dengan pegawai dan pelanggan lainnya, hingga tetap menggunakan masker. 

Salah satu negara yang sudah mempersiapkan protokol ketika salon kembali dibuka adalah Amerika Serikat, khususnya di California. Pemerintah di wilayah tersebut mengeluarkan panduan yang perlu diterapkan oleh masyarakat, baik pelanggan maupun pegawai salon. 

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi salon atau tukang cukur di tengah pandemi COVID-19. 

1. Membuat janji sebelum berkunjung 

Salah satu upaya mengurangi risiko penularan ketika potong rambut di salon di tengah pandemi COVID-19 adalah membuat janji sebelum berkunjung. Umumnya, layanan ini sudah disediakan di beberapa salon atau tempat cukur agar pelanggan tidak perlu berlama-lama menunggu di sana. 

Bahkan, aturan yang ada dalam protokol juga meminta pelanggan menelpon ketika sudah tiba. Dengan demikian, Anda dapat menunggu di mobil atau di tempat yang sudah disediakan di luar ruangan agar jumlah pengunjung di dalam salon tidak menumpuk. 

2. Bertanya kepada salon terkait kebijakan baru

Selain menelpon untuk membuat janji, jangan lupa bertanya kepada salon sebelum potong rambut terkait kebijakan baru di tengah pandemi COVID-19. 

Mulai dari protokol membersihkan dan mendesinfeksi alat dan perabotan salon hingga benda yang akan sering disentuh, seperti gagang pintu dan konter. Hal ini mungkin secara tidak langsung kembali mengingatkan pegawai salon untuk sering membersihkan permukaan yang rawan terkontaminasi. 

Tanyakan pula apakah seluruh pegawai di salon menggunakan masker dan bagaimana pedoman physical distancing di tempat kerja diterapkan.

WHO: COVID-19 Akan Jadi Penyakit Endemi, Apa Artinya?

3. Tetap menggunakan masker

Imbauan untuk menggunakan masker saat bepergian juga berlaku ketika Anda potong rambut di salon saat pandemi COVID-19 berlangsung. 

Penggunaan masker mungkin tidak membuat Anda nyaman, terutama saat memotong rambut karena dikhawatirkan helaian rambut dapat masuk ke dalamnya. Namun, masker sudah terbukti efektif dalam mengurangi risiko penularan virus. 

Selain memakai masker, jangan lupa untuk melakukan upaya mencegah penularan lainnya, seperti:

  • mencuci tangan selama 20 detik 
  • menjaga jarak 2-3 meter dengan pegawai dan pelanggan lainnya
  • mengurangi bersentuhan dengan permukaan yang berisiko terkontaminasi
  • menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum tangan dicuci

Pada akhirnya, keputusan mengunjungi salon untuk potong rambut di tengah COVID-19 berada di tangan Anda. Jika termasuk keperluan mendesak mungkin tidak apa asalkan tetap menerapkan upaya pencegahan penularan. Namun, ada kalanya potong rambut bisa dilakukan sendiri atau masih dapat menunggu hingga kondisi membaik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cautious, enthusiastic return as nail salons and barbershops reopen. (2020). UT Health News. Retrieved 28 May 2020, from https://www.uth.edu/news/external-coverage.htm?page=2

Lifting lockdown does not signal the end of COVID-19: WHO Chief. (2020). UN News. Retrieved 28 May 2020, from https://news.un.org/en/story/2020/04/1062172

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Ulfa Rahayu


Artikel Terkait

MRSA

Chikungunya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan