backup og meta

4 Tips Menjaga Tubuh Tetap Prima dan Sehat Sebelum Menjalani Kemoterapi Lanjutan

4 Tips Menjaga Tubuh Tetap Prima dan Sehat Sebelum Menjalani Kemoterapi Lanjutan

Proses kemoterapi mungkin hanya memakan waktu beberapa jam, tapi efek sampingnya bisa berlangsung hingga berhari-hari atau berminggu-minggu setelahnya. Mulai dari badan lemas, mual, muntah, hingga hilangnya nafsu makan. Padahal, Anda masih harus menjalani beberapa tahap kemoterapi lanjutan yang memerlukan kondisi tubuh yang prima. Lantas, bagaimana caranya supaya badan tetap sehat sebelum kemoterapi selanjutnya?

Kunci menjaga tubuh tetap prima sebelum kemoterapi lanjutan

Menjaga kesehatan tetap sehat sangat penting bagi pasien kemoterapi. Pasalnya, hal inilah yang menentukan lancar-tidaknya proses kemoterapi Anda selanjutnya.

Bila kondisi tubuh sedang tidak fit, maka tubuh Anda bisa jadi kewalahan saat menerima obat-obatan yang diberikan selama kemoterapi berlangsung. Alhasil, dokter mungkin akan menunda jadwal kemoterapi sampai Anda kembali sehat dan bugar.

Nah, supaya tubuh Anda cepat pulih, yuk, ikuti tips menjaga kesehatan sebelum kemoterapi lanjutan berikut ini.

1. Perbanyak istirahat

pasien kanker sulit tidur

Pasien kanker sering kali mengeluh susah tidur setelah kemoterapi. Hal ini biasanya disebabkan oleh stres, mual, muntah, atau efek samping kemoterapi lainnya.

Padahal, tidur cukup adalah salah satu bagian penting dari proses pemulihan tubuh sebelum kemoterapi selanjutnya. Tidur akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengisi kembali energi yang terkuras pasca kemoterapi.

Tak hanya itu, mendapatkan tidur nyenyak setiap malam juga dapat membantu mengatur hormon dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah. Semakin baik pola tidur Anda, maka tubuh Anda akan merasa lebih baik dan sehat saat bangun tidur.

Oleh karena itu, pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum kemoterapi lanjutan. Masih susah tidur nyenyak? Coba tips berikut ini.

  • Hindari minum teh, kopi, atau minuman berkafein lainnya setidaknya 8 jam sebelum tidur.
  • Matikan komputer atau TV 1-2 jam sebelum tidur.
  • Redupkan lampu kamar untuk merangsang hawa kantuk.
  • Rilekskan tubuh sembari memejamkan mata sampai Anda tertidur dengan pulas.

2. Atur pola makan

kurang gizi saat kemoterapi nutrisi

Kebanyakan pasien kanker mengeluh nafsu makan menurun setelah kemoterapi. Biasanya, hal ini disebabkan oleh efek kemoterapi yang menimbulkan rasa logam di mulut, pahit, atau bahkan terlalu manis saat makan.

Padahal, asupan makanan bergizi seimbang sangat penting untuk melawan efek kelelahan setelah kemoterapi. Makan teratur juga bisa membantu mempercepat proses pemulihan anda sebelum kemoterapi lanjutan.

Namun, ini bukan berarti bahwa Anda bisa terus-terusan malas makan, ya. Sebagai solusinya, cobalah untuk makan sedikit demi sedikit tapi sering. Berikan jeda setidaknya 2-3 jam untuk makan supaya kebutuhan nutrisi Anda tetap terjaga.

Perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan sumber protein yang rendah lemak jenuh seperti ikan, daging tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan. Asupan protein yang cukup dapat membantu memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda tetap sehat.

Tambahkan juga berbagai jenis sayuran dan buah-buahan favorit untuk merangsang nafsu makan Anda. Kombinasi makanan ini akan memberikan asupan vitamin dan mineral yang dapat menguatkan tubuh Anda sebelum kemoterapi lanjutan.

3. Hindari stres

seks setelah kemoterapi

Wajar saja jika Anda mengalami stres menjelang kemoterapi. Anda mungkin masih terganggu dengan efek samping kemoterapi yang belum selesai, lalu sekarang Anda harus menghadapi proses kemoterapi lanjutan.

Meski tidak mudah, sebisa mungkin tenangkan diri Anda dan jangan stres. Semakin Anda stres, hal ini justru dapat melemahkan sistem imun Anda dan menghambat proses pemulihan. Anda tentu tidak mungkin siap menjalani kemoterapi selanjutnya dengan kondisi tubuh yang kurang fit.

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres sebelum kemoterapi. Misalnya dengan meditasi, olahraga, jalan-jalan, atau sekadar berpelukan dengan pasangan. Ya, mintalah dukungan dari pasangan atau keluarga untuk membantu menguatkan Anda menjalani pengobatan kanker hingga tuntas.

4. Olahraga rutin

olahraga saat puasa

Sudah mendapatkan istirahat yang cukup dan mengatur pola makan sebaik mungkin? Jangan lupa seimbangkan juga dengan olahraga, ya!

Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mempercepat proses pemulihan Anda. Bahkan melansir dari Mayo Clinic, ada banyak manfaat olahraga bagi pasien kanker, di antaranya:

  • Mengurangi rasa sakit setelah kemoterapi
  • Memperbaiki suasana hati
  • Mengurangi gejala depresi
  • Meningkatkan kualitas tidur

Anda tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan olahraga yang berat. Cukup lakukan olahraga ringan yang Anda sukai, misalnya berjalan kaki, jogging, atau bersepeda.

Anda bahkan juga bisa melakukan hal-hal sederhana seperti naik tangga lebih sering atau parkir lebih jauh saat pergi ke pasar swalayan. Walau tampak sederhana, kegiatan ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat Anda lebih siap menghadapi proses kemoterapi selanjutnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cancer Survivors: Care for Your Body After Treatment. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/in-depth/cancer-survivor/art-20044015. Accessed 26/2/2019.

Checklist: Prepare to Go Home Before You Go In. https://www.webmd.com/cancer/chemo-checklist#1. Accessed 26/2/2019.

How to Prepare for Chemotherapy. https://www.everydayhealth.com/cancer/how-to-prepare-for-chemotherapy-7064.aspx. Accessed 26/2/2019.

Versi Terbaru

02/11/2020

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nimas Mita Etika M


Artikel Terkait

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya

Multiple Myeloma


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 02/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan