backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kupas Tuntas Penyebab Gatal-Gatal di Pinggul, Plus Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 20/04/2020

    Kupas Tuntas Penyebab Gatal-Gatal di Pinggul, Plus Cara Mengatasinya

    Entah karena reaksi alergi akibat bahan celana yang dipakai atau gejala penyakit tertentu, munculnya gatal-gatal di pinggul bisa jadi sangat mengganggu. Menggaruk area pinggul yang gatal mungkin bisa membantu meredakannya, tapi juga bisa malah memperparah infeksi. Memang, apa saja penyebab gatal di pinggul dan adakah cara mengatasinya tanpa harus menggaruknya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

    Apa saja penyebab gatal-gatal di pinggul?

    Banyak orang yang mengira kalau gatal-gatal di pinggul hanya disebabkan oleh reaksi alergi dari bahan celana yang dipakai. Nyatanya, hal ini juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu yang perlu diwaspadai.

    Berikut ini penyebab gatal-gatal di pinggul yang perlu Anda ketahui.

    1. Dermatitis kontak

    Dermatitis kontak adalah reaksi yang terjadi saat kulit bersentuhan dengan alergen atau zat iritan yang menyebabkan kulit merah dan gatal, termasuk di bagian pinggul. Alergen atau zat iritan tersebut bisa dari penggunaan sabun, deterjen, pelembut kain, atau losion pelembap yang tidak cocok dengan kulit Anda yang sensitif.

    Selain gatal-gatal, dermatitis kontak juga dapat menyebabkan timbulnya benjolan, bengkak, dan sensasi terbakar pada kulit. Segera konsultasikan ke dokter jika gatal di pinggul semakin memburuk.

    2. Eksim

    Eksim atau dermatitis atopik adalah penyakit kronis yang menyebabkan kulit merah, gatal, dan pecah-pecah. Meski lebih sering terjadi di bagian tangan, gatal akibat eksim juga dapat terjadi di pinggul.

    Penyebab eksim belum diketahui secara pasti. Namun, hal ini dapat dipicu oleh beberapa alergen, di antaranya:

    • Sabun dan deterjen
    • Parfum atau wewangian
    • Jenis kain tertentu, seperti poliester (serat sintetis) dan wol
    • Kulit kering
    • Keringat berlebihan

    3. Sindrom kaki gelisah

    Orang yang mengalami sindrom kaki gelisah tak jarang mengeluh gatal di pinggul. Dorongan untuk menggoyang-goyangkan kakinya terus menerus tanpa sadar dapat menyebabkan adanya sensasi geli dan gatal di bagian kaki, betis, paha, hingga merembet ke pinggul.

    4. Fibromyalgia

    Orang yang mengalami fibromyalgia cenderung lebih sensitif dengan rasa sakit di sekujur tubuh sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini ditandai dengan berbagai gejala yang meliputi:

    • Rasa kaku di seluruh tubuh
    • Kelelahan
    • Gangguan tidur
    • Depresi dan kecemasan
    • Sulit berkonsentrasi
    • Migrain dan jenis sakit kepala lainnya
    • Kesemutan dan mati rasa

    Orang dengan fibromyalgia juga sering mengalami gatal-gatal tanpa timbul ruam, biasanya disebut sebagai pruritus. Hal ini dapat diperparah jika penderitanya mengalami stres dan kecemasan berlebihan.

    5. Pruritus akuagenik

    Pruritus akuagenik adalah jenis gatal-gatal yang menyerang kulit kaki, lengan, dan perut setelah bersentuhan dengan air – berapapun suhunya. Namun, kondisi ini juga dapat menyebabkan gatal di pinggul, leher, dan muka, meskipun cukup jarang terjadi.

    Gatal-gatal akibat pruritus akuagenik dapat berlangsung lebih dari satu jam dan tentunya ini akan sangat mengganggu aktivitas. Meski belum diketahui penyebab pastinya, jenis penyakit kulit ini bisa jadi pertanda suatu penyakit lain dalam tubuh Anda.

    6. Vaskulitis

    Vaskulitis adalah peradangan pembuluh darah yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang pembuluh darah, bukan menyerang virus yang masuk ke tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya karena infeksi, penyakit lain, atau pengaruh obat-obatan tertentu.

    Gejala vaskulitis berbeda-beda, tergantung pada bagian tubuh yang terkena. Jika vaskulitis ini mengenai kulit, maka akan menimbulkan gejala berupa bintik-bintik kemerahan atau keunguan, memar, dan gatal-gatal.

    7. Multiple sclerosis

    Orang dengan multiple sclerosis tak jarang mengalami kulit gatal, padahal tidak muncul ruam apa pun. Ini karena beberapa obat multiple sclerosis, contohnya dimetil fumarat (Tecfidera), memberikan efek samping berupa gatal-gatal.

    Cara mengatasi gatal-gatal di pinggul

    Mencium Baju Pasangan

    Pada dasarnya, cara mengatasi gatal-gatal di pinggul tergantung dari penyebabnya itu sendiri. Namun, sebagai langkah awal, Anda dapat mengatasi gatal-gatal di pinggul dengan cara:

    1. Oleskan pelembap bebas pewangi dan alkohol.
    2. Mandi air hangat atau mandi oatmeal.
    3. Gunakan humidifier untuk membantu melembapkan udara di sekitar Anda, termasuk kulit Anda.
    4. Hindari memakai baju atau celana yang berbahan wol atau poliester (serat sintetis).
    5. Latihan teknik relaksasi, misalnya pernapasan dalam dan yoga, bila gatal-gatal yang muncul disebabkan oleh stres.

    Jika gatal di pinggul tak juga mereda, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Dokter mungkin akan memberikan antihistamin, krim steroid, atau antidepresan untuk membantu meringankan gatal-gatalnya. Lagi-lagi, hal ini tergantung dari penyebab gatal di pinggul yang Anda alami.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 20/04/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan