backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Cuci Hidung Beserta Caranya untuk Atasi Alergi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/11/2020

    Mengenal Cuci Hidung Beserta Caranya untuk Atasi Alergi

    Irigasi hidung dan nasal spray (obat semprot hidung) merupakan pengobatan yang cukup umum bagi penderita alergi hidung, rinitis alergi, serta sinusitis. Keduanya dapat diandalkan untuk melegakan rongga hidung dan meredakan gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan kelebihan produksi lendir.

    Anda bisa memilih irigasi hidung maupun nasal spray bila tidak ingin mengonsumsi obat rinitis alergi dalam bentuk minum atau lainnya. Agar pengobatan berjalan optimal, apa saja yang perlu Anda perhatikan saat melakukan irigasi hidung dan memilih nasal spray?

    Cara melakukan irigasi hidung

    tanam benang vs filler hidung untuk hidung mancung

    Dikenal juga sebagai “nasal douche‘ dan cuci hidung, irigasi hidung menggunakan dua hal sederhana: cairan saline/NaCl dan alat khusus. Alat tersebut bisa berbentuk neti pot atau tabung jarum suntik (spuit) 10 cc yang jarumnya telah Anda singkirkan.

    Cairan untuk mencuci hidung sebaiknya tidak berasal air keran. Pasalnya, air keran belum tentu bebas dari kuman sehingga berisiko untuk kesehatan hidung. Gunakanlah larutan saline dari NaCl yang dibuat sendiri atau dijual di apotek.

    Larutan saline memiliki pH dan kandungan yang mirip dengan cairan tubuh sehingga tidak akan mengacaukan keseimbangan bakteri dalam hidung. Larutan ini juga menjaga rambut-rambut kecil dalam hidung Anda tetap sehat dan terawat.

    Selain itu, larutan saline juga membantu mengencerkan lendir yang menjadi penyebab hidung tersumbat. Inilah mengapa cuci hidung dengan larutan saline ampuh mengatasi gejala pada penderita rinitis alergi dan sinusitis.

    Apabila Anda ingin membuat larutan saline sendiri, campurkan tiga sendok teh garam non-yodium dan satu sendok teh soda kue. Simpan campuran ini dalam wadah tertutup dan toples bersih sebelum saatnya digunakan.

    Saat Anda ingin mencuci hidung, larutkan campurkan garam dan baking soda ke dalam secangkir air bersih yang sudah direbus dan didinginkan hingga suhu ruang. Anda bisa langsung menuangkannya ke dalam neti pot atau spuit.

    Jika semua bahan dan perlengkapan sudah siap, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:

    1. Cara cuci hidung dengan neti pot

    neti pot untuk irigasi hidung

    Neti pot adalah wadah yang dirancang khusus untuk membersihkan lendir dari hidung. Bentuknya seperti teko teh, tapi dengan ujung moncong yang lebih panjang dan lurus untuk menjangkau bagian dalam hidung.

    Sebelum menggunakan neti pot, pastikan bahwa Anda sudah mencucinya hingga bersih. Penggunaan neti pot meningkatkan risiko infeksi kuman, termasuk parasit berbahaya N. fowleri. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan neti pot.

    Alat ini akan menyalurkan larutan saline ke dalam satu lubang hidung Anda, kemudian larutan tersebut akan keluar dari lubang hidung yang lain. Cairan yang keluar akan turut membawa lendir dan kotoran keluar dari hidung. Berikut cara cuci hidung menggunakan neti pot.

    1. Tuangkan larutan saline yang sudah Anda siapkan ke dalam neti pot. Kemudian, berdirilah di depan wastafel sambil memiringkan kepala ke kiri.
    2. Masukkan ujung neti pot secara perlahan ke lubang hidung kanan. Pastikan tidak ada celah dan neti pot tidak menyentuh pembatas antara dua lubang hidung.
    3. Sambil bernapas lewat mulut, miringkan neti pot hingga cairan saline masuk ke dalam lubang hidung kanan dan keluar lewat lubang hidung kiri.
    4. Terus lakukan langkah sebelumnya hingga larutan saline dalam neti pot habis.
    5. Setelah larutan salin habis, keluarkan neti pot dari lubang hidung dan tegakkan kembali kepala Anda.
    6. Cobalah bernapas dengan hidung untuk membersihkan sisa larutan saline.
    7. Gunakan tisu atau lap untuk menyerap larutan saline dan lendir yang tersisa dalam rongga hidung.
    8. Ulangi langkah yang sama pada lubang hidung kiri Anda.

    Selalu bersihkan neti pot sebelum dan sesudah digunakan. Anda bisa menjaga neti pot tetap steril dengan merebusnya dalam air mendidih selama beberapa detik. Keringkan dengan lap bersih, kemudian simpanlah dalam tempat tertutup.

    Penyebab Rinitis Alergi dan Pemicunya di Sekitar Anda

    2. Cara cuci hidung dengan spuit

    cuci hidung

    Spuit memiliki kegunaan yang sama dengan neti pot, yakni menyalurkan larutan saline dari satu lubang hidung untuk dikeluarkan dari lubang hidung yang lain. Hanya saja, spuit lebih mudah dikendalikan dan dimasukkan ke dalam rongga hidung.

    Berikut cara cuci hidung menggunakan alat berupa spuit:

    1. Tuangkan larutan saline yang sudah Anda siapkan ke dalam spuit. Kemudian, berdirilah di depan wastafel sambil memiringkan kepala ke kiri.
    2. Masukkan ujung spuit secara perlahan ke lubang hidung kanan. Pastikan tidak ada celah dan neti pot tidak menyentuh pembatas antara dua lubang hidung.
    3. Sambil bernapas lewat mulut, tekan ujung spuit hingga larutan salin masuk ke dalam lubang hidung kanan dan keluar dari lubang hidung kiri.
    4. Jagalah agar larutan saline tidak memasuki kerongkongan Anda. Anda mungkin perlu mengatur posisi kepala hingga menemukan posisi yang pas.
    5. Setelah larutan salin dalam spuit habis, keluarkan larutan saline dan lendir yang tersisa dalam hidung dengan mendenguskan hidung.
    6. Bersihkan hidung Anda dengan tisu atau lap bersih.
    7. Ulang langkah yang sama pada lubang hidung kiri Anda.

    Jangan lupa mensterilkan kembali spuit yang sudah digunakan dengan air mendidih. Keringkan dengan lap bersih, lalu simpan di tempat aman dan tertutup hingga waktunya digunakan kembali.

    Cuci hidung sebaiknya dilakukan satu kali sehari saja pada malam hari. Hal ini akan sekaligus membersihkan semua kotoran yang masuk dan menumpuk dalam hidung setelah menghirup udara luar selama seharian.

    Obat nasal spray untuk mengatasi alergi

    obat semprot hidung alergi

    Nasal spray atau obat semprot hidung merupakan obat yang digunakan di area hidung dan sinus. Obat berbentuk cair ini berguna untuk mengatasi gejala sinusitis serta alergi seperti bersin-bersin, hidung mampet, hidung berair, dan sebagainya.

    Obat semprot hidung hadir dalam dua jenis, yaitu botol semprot biasa (pump bottle) dan kaleng kecil yang ditekan ke dalam botol (pressurized canister). Keduanya dapat dibeli di apotek dengan ataupun tanpa resep dokter.

    Sering kali obat yang dimasukkan ke dalam alat semprot hidung adalah dekongestan. Dekongestan bekerja dengan mengencerkan lendir dalam hidung sehingga Anda bisa bernapas kembali dengan lega.

    Selain dekongestan, obat semprot hidung untuk alergi terkadang juga mengandung obat alergi berupa:

    • Antihistamin (azelastine, olopatadine),
    • Kortikosteroid (budesonide, fluticasone furoate, mometasone),
    • mast cell stabilizer (cromolyn sodium), atau
    • Ipraptorium.

    Meskipun beberapa obat semprot hidung bisa dibeli tanpa resep di apotek, Anda tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, nasal spray dapat memperparah alergi bila tidak digunakan sesuai aturan.

    Begitu Anda menemukan obat semprot hidung yang sesuai, langkah selanjutnya adalah memakai obat ini dengan tepat. Berikut langkah menggunakan obat nasal spray sesuai jenis kemasannya:

    1. Obat semprot hidung pompa

    cuci hidung

    Obat semprot hidung biasa berbentuk botol kecil dengan bagian leher yang dirancang khusus untuk memudahkan pengguna saat memompanya. Cara memakainya adalah sebagai berikut:

    1. Embuskan napas Anda secara perlahan untuk membuang lendir di dalam hidung sebelum menggunakan obat.
    2. Buka penutup botol obat semprot hidung dan kocok beberapa kali. Semprotkan ke udara hingga mengeluarkan cairan.
    3. Miringkan kepala Anda ke depan dan embuskan napas perlahan.
    4. Pegang botol dengan posisi jempol di bagian bawah, sedangkan telunjuk dan jari tengah di bagian atas.
    5. Gunakan jari tangan satunya untuk menutup lubang hidung yang tidak menerima obat.
    6. Tekan pompa dengan telunjuk dan jari tengah hingga cairan keluar. Pada saat yang sama, hirup cairan tersebut ke dalam lubang hidung.
    7. Lakukan langkah yang sama untuk lubang hidung satunya.

    2. Obat semprot hidung dalam kaleng

    Nasal spray kaleng memiliki fungsi yang sama dengan obat semprot hidung berbentuk pompa. Bedanya, produk ini dilengkapi kemasan berbahan kaleng untuk mengatur tekanan percikan obat yang disemprotkan.

    Berikut cara menggunakan obat semprot hidung berbentuk kaleng:

    1. Embuskan napas Anda secara perlahan untuk membuang lendir di dalam hidung sebelum menggunakan obat.
    2. Pastikan kaleng kecil masuk dengan pas ke dalam tempatnya. Kocok kaleng kecil yang berisi cairan obat beberapa kali sebelum menggunakannya.
    3. Arahkan kepala Anda ke atas dan embuskan napas perlahan.
    4. Pegang obat semprot hidung dengan meletakkan jempol di bagian bawah obat dan telunjuk pada bagian atasnya.
    5. Gunakan jari tangan satunya untuk menutup lubang hidung yang tidak menerima obat.
    6. Tekan perlahan kaleng ke dalam tempatnya sambil menghirup obat ke dalam lubang hidung yang tidak ditutup.
    7. Lakukan langkah yang sama untuk lubang hidung Anda yang satunya.
    8. Sebisa mungkin, cobalah untuk tidak bersin atau mengeluarkan cairan dari dalam hidung tepat setelah menggunakan obat ini.

    Komplikasi dari Rinitis Alergi yang Tidak Ditangani

    Irigasi hidung dan nasal spray cukup bisa diandalkan bagi penderita alergi dan sinusitis yang tidak ingin mengonsumsi obat. Akan tetapi, Anda tentu harus menggunakannya dengan benar agar manfaat pengobatan terasa secara optimal.

    Kedua pengobatan ini juga tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. Jika gejala pada hidung tidak kunjung membaik atau justru bertambah parah, hentikan pengobatan dan diskusikan dengan dokter spesialis alergi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan