backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bahaya Penggumpalan Darah di Kaki Akibat Duduk Terlalu Lama

Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 20/04/2022

Bahaya Penggumpalan Darah di Kaki Akibat Duduk Terlalu Lama

Tak banyak yang menyadari bahwa duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di kaki, terutama di paha atau betis. Penggumpalan darah sebenarnya merupakan hal yang normal, tetapi bisa diam-diam mematikan jika terjadi semakin parah dan tidak ditangani dengan baik.

Pelajari lebih lanjut tentang beberapa gejala dan penyebab penggumpalan darah di kaki, serta cara menghindarinya.

Kenapa duduk terlalu lama menyebabkan penggumpalan darah di kaki?

penggumpalan darah di kaki

Penggumpalan darah yang terjadi di salah satu pembuluh darah besar dalam tubuh disebut sebagai trombosis vena dalam (DVT).

Ketika ada zat atau partikel asing yang mencegah darah mengalir dengan normal atau membeku dengan baik, ini dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di kaki.

Ketidakseimbangan kimia dalam proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan darah jadi menggumpal. Selain itu, adanya masalah pada katup vena juga menyulitkan alirah darah untuk kembali ke jantung.

Trombosis vena dalam (DVT) kadang terjadi tanpa alasan yang jelas. Namun, risiko penggumpalan darah di kaki dapat meningkat pada situasi tertentu, misalnya ketika Anda terlalu lama duduk.

Duduk berjam-jam membuat aliran darah jadi terhambat di bagian bawah tubuh. Hal ini menyebabkan darah berkumpul di sekitar pergelangan kaki dan menimbulkan bengkak hingga varises.

Kondisi ini yang kemudian berujung pada penggumpalan darah.

Darah yang berkumpul biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena ketika Anda mulai bergerak, aliran darah akan mulai bergerak dengan sendirinya secara merata ke seluruh tubuh.

Namun, jika Anda tidak dapat bergerak untuk jangka waktu yang lama, seperti mengalami kelumpuhan, setelah operasi, atau selama perjalanan panjang, aliran darah dapat melambat.

Aliran darah yang lambat dapat meningkatkan risiko pembentukan darah beku di kaki.

Siapa yang berisiko mengalami penggumpalan darah di kaki?

Sama seperti DVT pada umumnya, risiko Anda mengalami penggumpalan darah di kaki juga meningkat jika Anda atau keluarga dekat Anda sebelumnya pernah mengalami DVT, dan/atau memiliki kondisi berikut ini.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Dehidrasi.
  • Hamil.
  • Cedera pada pembuluh darah.
  • Berusia lebih dari 60 tahun, terutama jika memiliki kondisi yang membatasi gerak tubuh.

Pembengkakan, kemerahan, nyeri yang menyerupai kram otot parah, sensasi hangat, dan daerah yang melunak adalah tanda-tanda pengggumpalan darah di kaki, terutama bila gejala ini terjadi hanya di salah satu kaki.

Anda lebih mungkin untuk memiliki gumpalan di satu kaki saja daripada di keduanya. Namun, pembekuan darah di kaki juga dapat terjadi tanpa disertai gejala apa pun.

Seperti yang dilaporkan oleh Dr. Andrei Kindzelski dari National Institute of Health, sekitar 30-40% kasus DVT di kaki tidak disadari oleh penderita karena tidak menimbulkan gejala.

Pada beberapa orang, kondisi ini baru diketahui setelah mengalami komplikasi yang lebih serius.

Apa bahaya penggumpalan darah di kaki?

penggumpalan darah di kaki

Darah yang menggumpal adalah hal yang normal dan pada dasarnya tidak berbahaya. Ini dibutuhkan untuk mencegah Anda kehilangan banyak darah pada situasi tertentu, seperti saat terluka.

Biasanya, tubuh Anda akan secara alami melarutkan bekuan darah setelah cedera sembuh.

Namun terkadang, penggumpalan darah bisa terjadi tanpa adanya cedera apa pun atau tidak kunjung larut.

Ketika gumpalan darah tersebut lepas dan berjalan menuju bagian tubuh lain, hal ini bisa menimbulkan kondisi yang berbahaya.

Gumpalan darah di kaki yang berpindah menyumbat paru dapat menyebabkan emboli paru.

Emboli paru adalah komplikasi dari DVT yang paling serius dan bisa berakibat fatal jika tidak mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin.

Gumpalan darah berukuran kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika cukup besar, penggumpalan darah dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Gumpalan darah yang besar dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan mengakibatkan gagal jantung. Sekitar satu dari 10 orang dengan DVT yang tidak diobati dapat mengalami emboli paru yang parah.

Ketika gumpalan darah di kaki lepas menuju arteri jantung atau otak dan menyumbatnya, ini dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke jika gumpalan darah tiba-tiba pecah.

Bagaimana cara mencegah penggumpalan darah di kaki?

Cara yang paling efektif untuk mencegah penggumpalan darah di kaki akibat duduk terlalu lama adalah dengan mengurangi waktu duduk dan mulai lebih banyak bergerak.

Berikut adalag beberapa upaya yang dapat dilakukan.

1. Lebih banyak bergerak

Jika Anda sudah terlalu lama duduk saat bekerja, disarankan untuk melakukan olahraga ringan dengan melakukan gerakan sederhana.

Ambil contoh, Anda bisa sesekali bangkit berdiri dan berjalan, seperti ke kamar mandi, ambil air minum, atau jalan-jalan sore mencari camilan.

Lebih baik lagi jika Anda menggunakan tangga untuk naik ke kantor daripada menggunakan lift. Anda juga bisa memberikan tempat duduk Anda kepada orang lain yang lebih membutuhkan saat di kendaraan umum.

Saat melakukan perjalanan panjang dengan kendaraan umum, seperti pesawat atau kereta api, sesekali berdiri dan berjalan di dalam kendaraan jika memungkinan.

Selain itu, lakukan peregangan kaki di kursi Anda. Jika bepergian dengan kendaraan pribadi, usahakan menepi setiap 1—2 jam sekali untuk meregangkan kaki sebentar.

2. Rajin minum air putih

Sering minum air putih dapat memperlancar aliran darah sehingga membantu Anda menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Hindari juga kopi dan alkohol karena berisiko membuat dehidrasi yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan darah mengental.

Alhasil, Anda lebih mungkin untuk memiliki penggumpalan darah di kaki.

3. Berolahragalah secara teratur

Usahakan juga untuk rutin berolahraga setiap hari. Jalan kaki, berenang, dan bersepeda adalah contoh kegiatan yang baik untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Olahraga juga dapat membantu Anda mengelola berat badan. Anda bisa menyeimbangkan hal tersebut dengan menyantap makanan rendah lemak, tinggi serat, dan dengan banyak sayuran serta buah-buahan.

4. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat memengaruhi proses penggumpalan dan aliran darah. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut agar Anda dapat terhindar dari penggumpalan darah di kaki.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.

Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 20/04/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan