backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Efek Samping Kayu Manis, Ketahui Jumlah Amannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 20/12/2022

    7 Efek Samping Kayu Manis, Ketahui Jumlah Amannya

    Manfaat kayu manis sebagai bumbu masakan, penyedap minuman, dan obat herbal sudah lama dikenal. Namun, bagi Anda yang suka dengan rempah satu ini, Anda harus waspada. Ada efek samping kayu manis yang bisa muncul bila dikonsumsi terlalu banyak. Apa saja?

    Efek samping kelebihan kayu manis

    Kayu manis mengandung berbagai senyawa khas tanaman (fitonutrien) yang memberikan berbagai manfaat. 

    Meski demikian, ada risiko yang timbul bila kelebihan kayu manis. Berikut beberapa risiko yang perlu Anda waspadai.

    1. Gula darah terlalu rendah

    pusing sebagai efek samping kayu manis akibat gula darah turun

    Rempah ini sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk diabetes.

    Berbagai penelitian telah menemukan bahwa kayu manis membantu sel-sel tubuh agar bisa merespons hormon insulin, sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. 

    Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi rempah ini bisa menyebabkan kadar gula darah anjlok.

    Orang yang paling berisiko mengalami efek samping ini adalah mereka yang sedang mengonsumsi obat diabetes, seperti metformin.

    Pasalnya, kayu manis dapat meningkatkan efek obat tersebut dan menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darah hingga menjadi terlalu rendah.

    Kondisi ini dalam istilah medis disebut dengan hipoglikemia, yang bisa menyebabkan rasa lelah, pusing, bahkan pingsan.

    2. Kerusakan liver

    Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kelebihan asupan kayu manis bisa menimbulkan efek serupa obat hepatotoksik atau kerusakan liver.

    Ada studi kasus terbitan The American Journal of Case Reports (2015) menemukan wanita berusia 73 tahun mengalami kerusakan hati setelah mengonsumsi suplemen kayu manis selama seminggu berturut-turut.

    Hal ini disebabkan kayu manis mengandung coumarin, yaitu suatu zat yang bersifat racun bagi liver bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

    Studi kasus tersebut juga menemukan bahwa efek samping kayu manis bisa meningkatkan risiko efek samping statin berupa kerusakan liver.

    Tidak hanya itu, kelebihan kayu manis saat mengonsumsi parasetamol juga bisa meningkatkan risiko kerusakan liver. 

    3. Reaksi alergi ringan

    Kulit Anda bisa mengalami iritasi dan kemerahan bila mengoleskan minyak rempah ini secara langsung pada kulit. 

    Kondisi tersebut menandakan Anda mengalami alergi. Efek samping kayu manis ini dipicu oleh senyawa cinnamaldehyde.

    Berikut tanda-tanda reaksi alergi kayu manis yang perlu Anda perhatikan. 

    • Ruam gatal.
    • Bercak kasar dan gelap.
    • Kulit kering, pecah-pecah, bersisik.
    • Benjolan berisi cairan dan lecet.
    • Bengkak, terasa terbakar, dan nyeri.

    Alergi kayu manis juga bisa menimbulkan iritasi pada jaringan dalam mulut dan bibir, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

    Gejala yang paling umum, meliputi pembengkakan pada lidah atau gusi, sensasi terbakar, gatal, dan timbul bercak putih di mulut.

    4. Reaksi alergi berat

    Tidak hanya itu, Anda mungkin bisa mengalami reaksi alergi parah yang mengancam nyawa atau anafilaksis akibat kayu manis. 

    Segera ke fasilitas kesehatan terdekat bila Anda mengalami tanda-tanda anafilaksis berikut.

    • Kulit gatal, kemerahan, atau pucat.
    • Mual, muntah, atau diare.
    • Pusing atau pingsan.
    • Sulit bernapas.
    • Detak jantung cepat.
    • Bingung dan cemas.
    • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, mulut, dan lidah.

    5. Masalah pernapasan

    Mengonsumsi kayu manis bubuk terlalu banyak dalam satu kali suap bisa menyebabkan masalah pernapasan.

    Bubuk kayu manis sangat halus sehingga bisa terhirup dan menyebabkan batuk, tersedak, bahkan kesulitan menarik napas.

    Senyawa cinnamaldehyde dalam rempah ini juga mengiritasi tenggorokan sehingga bisa menyebabkan masalah pernapasan yang lebih serius.

    Untuk itu, orang dengan asma atau masalah pernapasan harus hati-hati mengonsumsi kayu manis.

    6. Berinteraksi dengan obat

    Kayu manis bisa mengurangi keampuhan obat atau meningkatkan efek samping obat.

    Telah diketahui sebelumnya, kayu manis bisa meningkatkan efek samping kerusakan liver akibat obat parasetamol dan statin.

    Selain itu, kayu manis meningkatkan efek samping metformin, yaitu membuat gula darah turun drastis.

    Kandungan coumarin pada kayu manis juga bersifat antikoagulan atau mencegah penggumpalan darah. 

    Bila dikonsumsi dengan obat pengencer darah warfarin, risiko efek samping perdarahan pun bisa meningkat.

    7. Meningkatkan risiko kanker

    Studi pada hewan menunjukkan efek samping herbal coumarin pada kayu manis bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, liver, dan ginjal.

    Hingga saat ini, peneliti masih belum mengetahui secara pasti bagaimana coumarin bisa menyebabkan kanker.

    Namun, beberapa ahli lainnya menduga bahwa coumarin bisa merusak DNA dari waktu ke waktu, sehingga bisa meningkatkan risiko kanker.

    Efek samping kayu manis ini masih diteliti pada hewan, bukan manusia. Risiko kayu manis menimbulkan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

    Tips aman konsumsi kayu manis

    Asupan harian yang masih diperbolehkan adalah 0,1 mg per kg berat badan. Ini setara dengan 1 sendok teh kayu manis.

    Efek samping kayu manis akan timbul bila dikonsumsi terlalu banyak. Pastikan Anda menggunakan secukupnya sebagai obat herbal atau bumbu masakan.

    Anda juga perlu mengingat bahwa tanaman ini bukanlah pengganti obat. Selalu konsultasikan dokter sebelum mengonsumsi kayu manis saat sedang menggunakan obat tertentu.

    Hindari obat herbal berbahaya dengan mengeceknya di situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 20/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan