Pengidap gangguan kecemasan selalu diselimuti oleh perasaan khawatir berlebih setiap saat. Memang tidak mudah untuk berada di posisi ini, baik bagi orang yang mengalami gangguan kecemasan itu sendiri maupun pasangan mereka.
Pasangan mengalami gangguan kecemasan, apa yang harus dilakukan?
Gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan kecemasan yang muncul terus-menerus dan tidak dapat dikendalikan.
Kehadiran gangguan kesehatan mental ini bisa menjadi “duri” dalam menjalin hubungan.
Menurut Anxiety Disorders Association of America, orang-orang dengan gangguan kecemasan menganggap dirinya sulit untuk benar-benar punya hubungan yang sehat nan harmonis.
Sementara itu, Anda yang menjadi pasangan bagipengidap GAD mungkin sudah berusaha keras guna mempertahankan ikatan ini.
Jangan keburu putus asa. Beberapa cara di bawah ini bisa Anda terapkan dalam menghadapi pasangan yang mengalami gangguan kecemasan.
1. Pahami mengenai gangguan kecemasan
Ada berbagai jenis gangguan kecemasan. Apakah Anda sudah memahami semuanya?
Akan lebih sulit bagi Anda untuk memahami kondisi pasangan bila Anda tidak memiliki pengetahui terkait masalah mental yang sedang ia alami.
Pasangan Anda mungkin terlihat seperti orang lain pada umumnya, tetapi lantas bisa berubah drastis akibat kecemasan yang sulit untuk dikendalikan.
Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk enggan mempelajari gangguan kecemasan bila Anda benar-benar ingin terus bersama orang terkasih.
2. Dengarkan keluh kesah pasangan
Sembari Anda belajar memahami apa yang sedang dihadapi oleh pasangan dengan GAD, cobalah berusaha untuk lebih “peka” terhadap kondisinya saat ini.
Jadilah pendengar yang baik dalam segala situasi, terlebih saat ia bercerita tentang keluh kesahnya.
Hindari memaksakan pendapat pribadi yang malah memperkeruh suasana. Boleh saja memberi saran untuknya, tetapi sebaiknya memang saat pasangan meminta saran dari Anda.
Pastikan juga cara penyampaiannya halus sehingga lebih mudah dipahami oleh orang terkasih.
Intinya, bertindaklah sebagai sepasang telinga yang siap sedia mendengar keluhan kapan pun dibutuhkan. Dengan begitu, ia tahu bahwa Anda benar-benar peduli dan menyayanginya.
3. Jangan takut dengan emosi pasangan
Ada kalanya pasangan akan bersikap berlebihan ketika mengekspresikan apa yang ia rasakan, misalnya dengan menangis, berteriak kencang, hingga mengamuk hebat.
Respons orang-orang terhadap situasi tersebut tentu tidak selalu sama. Ada yang bisa tetap tenang, tetapi ada pula yang cenderung takut sampai tidak bisa melakukan apa pun.
Bagaimanapun emosi dan perasaan Anda, kunci dalam menghadapi pasangan dengan GAD adalah kendalikan ketakutan Anda sendiri.
Terlalu gegabah hingga menunjukkan perilaku yang tidak tepat justru hanya akan memperburuk kondisi pasangan.
Cobalah untuk menarik napas panjang, pikirkan apa solusi terbaik untuk masalah ini, dan usahakan untuk tetap tenang dalam menghadapi pasangan.
4. Kendalikan kecemasan dalam diri sendiri
Energi negatif dari pasangan yang memiliki gangguan kecemasan umum ternyata bisa menular.
Anda mungkin saja tanpa sadar terserang kecemasan karena terus-menerus berada dekat dengan pasangan yang mengalami gangguan kecemasan.
Kecemasan yang muncul dalam diri sendiri ini nantinya berpotensi menyulitkan Anda untuk bisa memahami dan menghadapi pasangan GAD.
Itu sebabnya, sebisa mungkin temukan cara agar diri Anda tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kecemasan pasangan, misal dengan melakukan meditasi, yoga, atau me time.
5. Hindari bertindak layaknya profesional
Peran Anda di sini adalah sebagai pasangan yang mendukung, menuntun, serta menemani orang terkasih yang sedang mengalami gangguan kecemasan.
Janganlah bertindak sebagai “pengelola” utama dari kecemasan yang dialami oleh pasangan Anda.
Hal ini memang sebaiknya diserahkan secara langsung kepada pihak ketiga, yakni profesional kesehatan mental, yang bertugas untuk memberikan penanganan.
Meski pasangan sudah menjalani terapi bersama psikolog atau psikiater, pastikan Anda selalu siap sedia untuk membantu dalam mengatasi kecemasan yang ia alami.
Kesimpulan
Tidak mudah untuk menghadapi pasangan yang mengalami gangguan kecemasan. Akan tetapi, Anda bisa berperan dengan cara:
- mengedukasi diri dengan informasi terkait gangguan kecemasan,
- mendengarkan keluh-kesah pasangan,
- berpikir sebelum merespons pasangan yang sedang cemas,
- mengendalikan kecemasan dalam diri Anda sendiri, dan
- mendampingi pasangan untuk mencari perawatan dari profesional.