backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Saat Pria Ejakulasi, Kenapa Banyak Sekali Sel Sperma yang Dikeluarkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/06/2020

    Saat Pria Ejakulasi, Kenapa Banyak Sekali Sel Sperma yang Dikeluarkan?

    Saat melakukan hubungan seks dan mencapai ejakulasi, banyak sel sperma yang dikeluarkan bahkan mencapai 250 juta jumlahnya. Padahal hanya satu sel sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel sperma. Mengapa begitu banyak sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi? Simak ulasannya berikut ini.

    Jumlah sel reproduksi pada pria dan wanita

    Dilansir dari Live Science, rata-rata pria menghasilkan kira-kira 525 miliar sel sperma selama seumur hidup dan mengeluarkannya setidaknya satu miliar per bulan. Seorang pria dewasa yang sehat dapat melepaskan antara 40 juta sampai 1,3 miliar sel sperma dalam sekali ejakulasi.

    Sebagai perbandingan, wanita dilahirkan dengan rata-rata 2 juta folikel telur, yaitu kantung yang mereproduksi sel telur. Pada masa pubertas, sekitar 450 sel telur matang untuk pembuahan diluruhkan pada saat menstruasi.

    Setiap pria memiliki jumlah sel sperma yang berbeda

    Dilansir dari Ovulation Calculator, banyaknya jumlah sperma setiap pria dipengaruhi oleh besarnya testikel (buah zakar). Semakin besar testikel pria, semakin banyak jumlah sel sperma yang dihasilkan. Sebab di dalam testis yang lebih besar terdapat lebih banyak spermatogonia yang akan membelah dan berkembang menghasilkan sperma baru.

    Sperma tersebut menghabiskan waktu melewati epididimis untuk mengembangkan ekor sperma yang membantunya bergerak untuk mencapai sel telur nantinya.

    Mengapa sel sperma banyak dikeluarkan saat ejakulasi?

    saat ejakulasi

    Pada perempuan, banyaknya sel telur yang tidak dibuahi akan luruh melalui menstruasi (yang tentu bukan cuma setitik atau setetes darah saja). Nah, konsep ini sebenarnya agak mirip dengan ejakulasi pria. Sperma akan “luruh’ dalam jumlah besar ketika pria berejakulasi.

    Saat ejakulasi terjadi, sekitar 250 juta sperma yang disimpan dalam tubuh pria didorong oleh kontraksi otot melalui tabung yang disebut vas deferens melewati penis. Kontraksi otot ini disebut dengan orgasme. Biasanya ada beberapa semburan dari ujung penis saat orgasme. Semburan pertama, mayoritas mengandung sel sperma. Kemudian, semburan kedua dan ketiga mengandung kelenjar prostat dan air mani yang diproduksi oleh kelenjar kantong semen (vesikula seminalis).

    Semakin banyak sel sperma yang dikeluarkan, semakin besar peluang pembuahan

    Pada dasarnya, fungsi utama sel sperma yaitu reproduksi. Maka, sel sperma harus mampu membuahi sel telur wanita. Hal ini tidak mudah, mengingat vagina adalah lingkungan yang asam dan sayangnya cukup mematikan bagi sel sperma. Keasaman vagina sendiri sebenarnya merupakan pertahanan tubuh wanita dari serangan bakteri dan virus. Beberapa menit setelah ejakulasi, hanya sperma paling cepat dan sehatlah yang bisa menembus vagina, sampai ke leher rahim, dan mencapai sel telur.

    Di antara banyaknya sel sperma yang dikeluarkan, hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur. Maka, terjadilah persaingan antarsperma. Kecepatan sperma sangat berpengaruh pada ketahanan sperma dalam lingkungan vagina yang cukup asam dan mampu membunuh sperma.

    Keberhasilan satu sperma membuahi satu sel telur akan menciptakan janin nantinya. Terlalu banyak atau menumpuknya sel sperma pada satu sel telur (polyspermy) dapat menyebabkan kromosom ekstra yang membahayakan penentuan jenis kelamin pada janin, sehingga janin akhirnya mengalami keguguran.

    Jadi singkatnya, semakin banyak sel sperma yang dilepaskan, semakin besar pula peluang pembuahan sel telur. Bayangkan kalau hanya ada satu sel sperma yang dilepaskan dalam sekali ejakulasi. Hal ini bisa menghambat kelangsungan hidup umat manusia karena sulitnya reproduksi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 04/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan