backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantoran

Ditulis oleh dr. Chrisendy Hakim · General Practitioner · None


Tanggal diperbarui 07/11/2022

    4 Masalah Mental yang Rentan Terjadi pada Pekerja Kantoran

    Sehat tidak hanya sebatas fisik, tapi juga mental. Sayangnya, banyak hal yang tak disadari bisa membuat kesehatan mental terganggu termasuk kerja di kantor. Telusuri ragam masalah mental pada pekerja kantor di sini.

    Kenapa pekerja kantor rentan dengan masalah mental?

    Terkadang, pekerjaan yang datang bertubi-tubi mengharuskan Anda lembur. Hal ini saja sudah bisa membuat Anda tertekan, karena waktu Anda habis terkuras di kantor.

    Belum lagi jika pekerjaan tersebut membutuhkan keahlian dan kemampuan khusus yang membuat Anda harus berpikir keras.

    Kondisi seperti itu mudah membuat pekerja merasa frustasi. Ditambah lagi dengan lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan keinginan, yang semakin memicu masalah mental pada pekerja kantoran.

    Meski begitu, memang ada beberapa orang yang lebih rentan terkena masalah mental karena memiliki faktor genetik tertentu.

    Ya, orang yang memiliki anggota keluarga dengan masalah mental, memiliki risiko lebih besar terkena masalah mental serupa.

    Masalah mental pada pekerja kantor yang kerap terjadi

    Ada banyak penyakit mental yang terjadi dan dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

    Namun, hanya beberapa masalah mental pada pekerja kantor yang lebih mungkin terjadi. Berikut daftarnya.

    1. Depresi

    depresi bisa kerja

    Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa sedih, kehilangan minat, dan semangat.

    Penyebabnya yakni perubahan hormon seperti saat hamil atau menopause, genetik, dan perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati.

    Jika dikaitkan dengan lingkungan pekerjaan, kemungkinan besar stres berkepanjangan adalah penyebabnya.

    Orang yang mengalami depresi, biasanya akan menunjukkan tanda dan gejala di bawah ini.

  • Merasa sedih, kosong, tidak punya harapan, dan menangis tanpa sebab.
  • Marah tanpa kendali, sensitif, mudah cemas, dan merasa frustasi pada masalah kecil.
  • Hilang minat pada rutinitas, seperti seks, hobi, atau olahraga.
  • Insomnia atau tidur berlebihan.
  • Sangat mudah lelah, tidak nafsu makan dan tidak pernah cukup untuk istirahat.
  • Merasakan gejala fisik seperti nyeri punggung dan sakit kepala.
  • Sulit fokus, mengingat sesuatu, dan membuat keputusan.
  • Sering kali berpikir mengenai kematian dan melakukan percobaan bunuh diri.
  • 2. Gangguan bipolar

    depresi cepat marah, masalah mental pada pekerja kantor

    Gangguan bipolar merupakan gangguan suasana hati ekstrem, dari depresi menjadi mania. Penyebabnya yaitu faktor genetik atau perubahan proses kimia otak yang memengaruhi kestabilan suasana hati.

    Namun, lingkungan kerja yang mengharuskan seseorang terus berpikir kreatif juga dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar.

    Episode depresi pada gangguan bipolar sama dengan gejala depresi pada umumnya seperti merasa sedih, hampa, dan tidak ada minat untuk beraktivitas.

    Sementara episode mania akan ditunjukkan dengan perilaku impulsif berlebihan, sangat aktif hingga tidak merasa butuh istirahat, dan buruk dalam mengambil keputusan sehingga dapat melakukan tindakan berbahaya.

    3. Gangguan kecemasan

    perbedaan stres dan depresi, gangguan kecemasan

    Penyebab umum gangguan kecemasan yakni stres, genetik dengan memiliki sifat yang mudah cemas, serta memiliki trauma.

    Nah, masalah mental pada pekerja kantor ini biasanya menimpa pekerja yang sedang di bawah tekanan dan sedang mengalami stres. Apalagi, jika ditambah dengan memikirkan masalah keuangan.

    Namun, bisa juga terjadi akibat adanya kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroid, masalah pernapasan, dan penyakit lainnya.

    Gejala gangguan kecemasan yang umumnya terjadi, meliputi di bawah ini.

    • Mudah merasa cemas dan merasa dirinya berada pada situasi yang berbahaya.
    • Denyut jantung meningkat, berkeringat, tubuh gemetar, dan bernapas cepat.
    • Sulit untuk konsentrasi, sulit tidur, dan mengalami gangguan pencernaan.
    • Merasa lemah, mudah lelah, dan sesak.
    • Berusaha keras untuk menghindari sesuatu yang dapat memicu kecemasan.

    4. PTSD

    depresi pada pria

    PTSD atau gangguan stres pascatrauma merupakan masalah mental yang dipicu peristiwa traumatis.

    Sebenarnya, lingkungan apa pun dapat menimbulkan trauma, termasuk pada lingkungan kantor. Misalnya, mengalami kecelakaan saat dinas luar kota.

    Orang dengan PTSD biasanya merasakan kilas balik peristiwa traumatis ketika melihat sesuatu yang mengingatkan dirinya pada hal tersebut.

    Ia jadi cemas, tidak bisa mengendalikan diri, dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik karena menghindari sesuatu yang bisa mengingatkan dirinya pada trauma.

    Jika mengalaminya, bisakah bekerja seperti biasa?

    Kesehatan mental yang bermasalah bisa mengganggu semua aktivitas, termasuk pada pekerjaan. Hampir semua pekerja dengan masalah mental mengalami kesulitan untuk konsentrasi.

    Mereka sangat mudah teralihkan konsentrasinya dengan bunyi, tampilan, atau apa pun yang mengganggu.

    Akibatnya, pekerjaan akan diselesaikan lebih lama. Selain itu, mereka juga sulit untuk berinteraksi dengan rekan  kerja atau klien.

    Bekerja atau tidak sebenarnya bergantung pada kondisi pasien. Selama gejala masih bisa dikendalikan, pasien tetap bisa bekerja.

    Sementara jika sudah terlalu parah, maka pasien diharuskan menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa.

    Lantas, apa yang harus Anda lakukan?

    Masalah mental lebih sulit untuk diketahui karena tidak menimbulkan luka yang bisa dilihat oleh mata.

    Oleh karena itu, jika Anda merasa tertekan atau stres berkepanjangan hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksa lebih lanjut ke dokter.

    Masalah mental pada pekerja kantoran sebenarnya bisa dicegah. Jika Anda mudah tertekan, sebaiknya hindari pemicu dan tahu caranya melakukan mengelola stres.

    Banyak kegiatan yang bisa Anda coba untuk mengurangi stres, seperti berolahraga, memikirkan hal-hal yang positif, dan meluangkan waktu bagi diri sendiri.

    Jika Anda menghadapi kesulitan dalam bekerja, cobalah untuk bertanya dengan rekan kerja Anda yang lebih paham.

    Kemudian, sederhanakan pekerjaan Anda menjadi beberapa bagian supaya lebih mudah untuk ditangani.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Chrisendy Hakim

    General Practitioner · None


    Tanggal diperbarui 07/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan