Faktor genetik diduga berperan dalam terjadinya OCD dan OCPD. OCD lebih berkaitan erat dengan gangguan fungsi otak yang menyebabkan perilaku berulang. Sedangkan dalam kasus OCPD, faktor lingkungan seperti pola asuh orangtua overprotektif atau banyak menuntut anak bisa menjadi pemicunya.
Baik obsesi dan perfeksionisme yang disebabkan oleh kedua gangguan tersebut akan menimbulkan gangguan kecemasan yang berdampak pada bagaimana mereka beraktivitas. Keduanya dapat muncul secara bersamaan pada seseorang sehingga identifikasi dan penanganan yang diperlukan untuk kesembuhan pengidap kedua gangguan tersebut.
Apa bedanya OCD dan OCPD?
Secara sederhana, orang dengan OCD bertindak secara kompulsif (berulang-ulang tak terkendali) karena ada dorongan dari otak. Ini berbeda dengan OCPD di mana Anda mungkin tidak melakukan hal yang sama berulang-ulang kali, misalnya membereskan meja kerja.
Anda cukup sekali saja membereskan meja kerja di pagi hari, tapi Anda benar-benar memastikan mejanya bersih dan rapi. Hal ini mungkin bisa memakan waktu lama. Akan tetapi, kalau sudah rapi Anda akan berhenti membersihkan meja dan mulai bekerja. Anda baru akan membereskan meja lagi kalau sudah berantakan dan penuh barang.
Sedangkan orang dengan OCD mungkin akan mengatur mejanya berkali-kali dalam satu jam atau satu hari. Ini bukan karena ia ingin mejanya bersih dan rapi seperti orang dengan OCPD. Melainkan karena otaknya tidak bisa mengendalikan dorongan untuk menata kertas dan bolpoin (yang sebenarnya sudah tertata rapi). Kalau tidak melakukan hal tersebut, ia akan merasa sangat cemas dan gelisah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar