backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Kepribadian Ekstrovert dan Karakteristik yang Umum Dimiliki

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    Mengenal Kepribadian Ekstrovert dan Karakteristik yang Umum Dimiliki

    Dua tipe kepribadian yang umum dimiliki adalah kepribadian introvert dan ekstrovert. Setiap orang tidak ada yang 100% introvert maupun 100 persen ekstrovert, namun ada salah satu yang lebih dominan diantara keduanya. Nah, bagaimana karakteristik dari seseorang yang memiliki kepribadian dominan ekstrovert? Simak penjelasannya berikut ini.

    Apa itu ekstrovert?

    Pada dasarnya, ekstrovert dan introvert adalah dua sikap yang ditunjukkan oleh seseorang berkaitan dengan bagaimana orang tersebut mengarahkan energi yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari.

    Seseorang yang memiliki sikap dominan ekstrovert lebih nyaman saat menggunakan energinya untuk melakukan kegiatan yang aktif. Bahkan, orang ekstrovert senang-senang saja jika terlihat di berbagai kegiatan yang berbeda-beda. Jika Anda seorang ekstrovert, Anda tentu lebih nyaman untuk berada di sekeliling banyak orang.

    Tak hanya itu, orang dengan kepribadian ini cenderung aktif dalam mengambil tindakan dan mewujudkan berbagai hal yang ada di dalam kepalanya. Maka itu, orang dengan kepribadian ini lebih mudah untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi.

    Dua hal utama yang menjadi pembeda antara kepribadian ini dengan kepribadian introvert adalah cara mereka memproses sesuatu yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Seorang introvert cenderung memproses sesuatu secara internal, dengan berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.

    Sementara, menurut The Myers & Briggs Foundation, seorang ekstrovert cenderung memproses sesuatu secara eskternal, bekerja paling baik dengan berbicara untuk menyampaikan gagasan dengan orang lain. Maka itu, orang dengan kepribadian ini juga lebih mudah menerima apa yang disampaikan orang lain kepada dirinya.

    Studi menemukan bahwa orang dengan kepribadian introvert memiliki lebih banyak aliran darah di lobus frontal, daerah otak yang terlibat dengan mengingat kejadian, membuat rencana, dan memecahkan masalah.

    Di sisi lain, orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki lebih banyak aliran darah di daerah otak yang terlibat dengan menyetir, mendengarkan, dan memperhatikan.

    Karakteristik dari orang dominan ekstrovert

    Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Anda yang memiliki kepribadian dominan ekstrovert, di antaranya:

    1. Gemar berbicara

    Gemar berbicara di sini bukan berarti orang ekstrovert itu cerewet. Akan tetapi, jika memiliki kepribadian ini, Anda akan cenderung lebih ‘berani’ atau lebih santai jika harus memulai percakapan dengan orang lain. Bahkan, sekalipun orang yang sedang Anda ajak bicara adalah orang asing.

    2. Asertif

    Jika diartikan secara langsung, asertif berarti tegas. Itu tandanya, orang dengan kepribadian ini cenderung lebih terbuka dalam mengemukakan opininya tentang banyak hal kepada orang lain. Hal ini termasuk saat ada hal yang membuatnya tak nyaman.

    3.  Jiwa petualang

    Orang dengan kepribadian ini memang memiliki kecenderungan untuk senang berkegiatan di luar rumah. Bahkan, ia tidak masalah jika memiliki jadwal yang sangat padat, selama bisa menghabiskan waktu dengan banyak orang.

    Artinya, orang dengan kepribadian extrovert memiliki jiwa petualang yang tinggi. Ia senang mencoba hal-hal baru yang belum diketahui sebelumnya. Orang dengan kepribadian ini juga senang jika harus bertemu dengan orang baru dan mengenalnya lebih dekat.

    4. Mudah bosan saat sendiri

    Selain itu, orang dengan kepribadian ini sering kali mudah merasa bosan saat harus menghabiskan waktunya sendiri. Ya, hal yang membuat ekstrovert lebih merasa nyaman adalah jika dikelilingi oleh banyak orang. Apalagi, ia bisa menghabiskwan waktunya dengan orang-orang dengan aktif berkegiatan di luar rumah.

    5. Impulsif

    Orang dengan kepribadian ini memang cenderung memiliki sifat impulsif atau tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil keputusan. Bahkan, bisa jadi keputusan yang diambilnya penuh dengan kejutan. Oleh sebab itu, tak jarang orang terkejut dengan keputusan yang diambilnya.

    Meski begitu, sering kali, orang dengan sifat impulsif menyesali keputusan yang diambilnya. Pasalnya, sifat ini membuatnya tidak memikirkan secara hati-hati dan menyeluruh mengenai keputusan tersebut. Oleh sebab itu, bisa jadi, keputusan yang diambilnya hanyalah keinginan sesaat tanpa memikirkan dampak baik dan buruknya.

    6. Penuh energi

    Orang dengan kepribadian ini memang dikenal ceria, sehingga memiliki energi yang melimpah ruah. Bahkan, meski telah menyalurkan energinya ke berbagai kegiatan atau aktivitas, biasanya orang ekstrovert masih memiliki simpanan energi yang banyak.

    Mitos yang salah mengenai orang-orang ekstrovert

    Tidak jarang, orang dengan kepribadian ekstrovert diberi cap ini dan itu, padahal cap atau label yang diberikan oleh orang lain itu tidak selalu benar. Maka itu, untuk lebih memahami bagaimana sebenarnya orang dengan kepribadian dominan ekstrovert, pahamilah penjelasan mengenai berbagai mitos yang salah berikut ini.

    Mitos 1: extrovert tidak pernah sedih

    Kata siapa orang dengan kepribadian ini tidak pernah merasa sedih? Memang benar jika seseorang dengan kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk terlihat lebih ceria dan bahagia. Oleh sebab itu, banyak yang mengira bahwa orang tersebut tidak pernah merasa sedih.

    Tentu saja, tidak ada orang yang tidak pernah merasa sedih. Layaknya manusia biasa, seorang ekstrovert pasti pernah merasa sedih atau tidak percaya diri. Namun, bisa jadi pemicunya berbeda-beda.

    Sebagai contoh, orang dengan kepribadian ini bisa kehilangan kepercayaan dirinya saat tidak cukup berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

    Mitos 2: extrovert adalah individu yang egois

    Ekstrovert sering kali dianggap sebagai individu yang selalu ingin didengar dan tidak peduli terhadap orang lain. Padahal, sama seperti introvert, ekstrovert juga dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap orang lain.

    Introvert mungkin terkesan lebih perhatian karena introvert bisa menjadi pendengar yang baik dengan cara memperhatikan dan diam. Akan tetapi extrovert juga bisa menjadi pendengar yang baik dengan menanyakan pertanyaan terbuka.

    Extrovert juga dapat menjadi orang yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, meskipun dengan cara yang berbeda dengan introvert. Extrovert yang banyak bicara, dapat mengira bahwa orang yang diam mungkin sedang sedih.

    Untuk itu, cara ekstrovert untuk menghibur orang lain adalah membuat lelucon untuk membuat orang lain tidak bersedih, meskipun hal ini terkadang membuat orang lain menganggap bahwa hal tersebut mengganggu.

    Mitos 3: extrovert tidak suka sendiri

    Banyak orang yang mengira  kepribadian ekstrovert adalah orang yang tidak senang jika harus melakukan berbagai hal sendiri. Hal ini tentu saja tidak benar. Meski orang ekstrovert mudah merasa bosan saat harus menghabiskan waktunya seorang diri, bukan berarti ia harus selalu bersama-sama dengan orang lain.

    Sama seperti introvert, ekstrovert tetap membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang semangat, motivasi, dan menata suasana hati. Mungkin yang membedakan adalah, introvert lebih memilih tempat yang sunyi untuk benar-benar mengisi waktu sendiri, seperti di kamar tidur. Sementara itu, cara ekstrovert mengisi waktu sendiri adalah dengan bepergian sendiri ke tempat ramai, seperti kafe dan mal.

    Mitos 4: extrovert menjalani hidup lebih mudah

    Kemudahan seseorang dalam menjalani hidup tidak bisa ditentukan berdasarkan kepribadian yang dimilikinya, baik itu ekstrovert maupun introvert.

    Pasalnya, semua orang memiliki tantangan hidupnya masing-masing. Maka itu, anggapan bahwa orang ekstrovert lebih mudah menjalani hidup adalah hal yang tidak benar.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan