Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari rupanya tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga merusak kesehatan mental.
Maka, tidak heran jika banyak yang menyebutkan bahwa salah satu musuh terbesar manusia adalah diri mereka sendiri.
Lantas, kebiasaan seperti apa yang sebenarnya membahayakan kesehatan mental? Apakah secara tidak sadar Anda telah melakukannya? Simak ulasan berikut untuk tahu jawabannya.
Kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak mental
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental, salah satunya adalah dengan menjauhi berbagai kebiasaan berikut.
1. Pesimistis
Selain mempengaruhi cara pandang terhadap hidup, sikap pesimistis yang berkepanjangan rupanya juga bisa mengganggu kesehatan mental Anda.
Sikap pesimistis akan membuat seseorang kehilangan harapan dan dipenuhi keputusasaan. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini akan membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan mood seperti depresi.
Oleh karena itu, penting untuk mengurangi kebiasaan menilai segala sesuatu dari sisi negatifnya saja.
2. Perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis memang bukanlah hal yang buruk. Namun, jika hal ini membuat Anda mengharapkan kesempurnaan pada segala hal, Anda akan lebih rentan mengalami tekanan batin.
Kekecewaan yang mudah didapatkan oleh seorang perfeksionis, bahkan untuk kesalahan-kesalahan kecil, membuat mereka lebih rentan mengalami gangguan kecemasan.
Supaya tidak mudah kecewa dengan hasil yang Anda perjuangkan, Anda perlu menetapkan tujuan yang realistis.
3. Obsesif
Memiliki kecenderungan untuk memikirkan suatu hal secara terus menerus atau obsesif akan membuat Anda menjadi seseorang yang sulit menemukan ketenangan.
Saat sudah terobsesi, Anda akan menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memikirkan segala hal yang berkaitan dengan obsesi tersebut.
Seseorang dengan obsesi tertentu cenderung kesulitan menikmati hal-hal yang biasanya mereka nikmati, bahkan kehilangan minat pada kegiatan sosial dan hobi.
4. Rendah diri dapat merusak mental
Perasaan rendah diri sering kali membuat seseorang merasa tidak layak mendapatkan kebahagiaan karena menilai ada orang lain yang lebih pantas menerimanya.
Selain itu, perasaan ini juga kerap menjadi penghalang seseorang untuk berkembang dan mencapai tujuan di masa depan.
Kebiasaan memandang diri sendiri tidak berharga tentu bisa merusak mental. Terlebih lagi, orang yang rendah diri cenderung mengisolasi diri dari kehidupan sosial.
5. Kurang tidur
Apakah Anda merupakan orang yang hobi begadang? Jika tidak ingin merusak kesehatan mental, sebaiknya mulai kurangi kebiasaan tersebut.
Menurut penelitian dalam jurnal Preventing Chronic Disease, seseorang yang tidur kurang dari enam jam setiap harinya berisiko 2,5 kali lebih besar untuk mengalami stres dibandingkan mereka yang tidur cukup.
Selain stres, kurang tidur juga berkaitan dengan berbagai jenis gangguan mental, seperti gangguan bipolar hingga ADHD.
6. Menunda makan
Suka menunda makan, terutama sarapan, akan cukup berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam mengelola emosi.
Dibandingkan mereka yang memiliki jadwal makan teratur, seseorang yang suka menunda atau bahkan melewatkan jam makan lebih berisiko mengalami gangguan mood.
Kebiasaan menunda makan juga akan membatasi asupan gizi ke dalam tubuh. Padahal, kecukupan gizi juga berperan penting untuk menjaga kesehatan mental.
7. Malas gerak dapat merusak mental
Beraktivitas fisik seperti olahraga rupanya bukan hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mental. Saat olahraga, tubuh akan menghasilkan endorfin, hormon yang dapat memperbaiki suasana hati.
Selain itu, malas gerak sering kali membuat seseorang memiliki berat badan berlebih sehingga mengganggu rasa percaya diri.
Kondisi itulah yang membuat olahraga rutin kerap disarankan dokter sebagai perawatan rumahan untuk berbagai jenis gangguan mental.
8. Penggunaan media sosial berlebihan
Keberadaan media sosial memang memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Namun, media sosial memang perlu digunakan secara bijak.
Penggunaan media sosial secara berlebihan justru bisa meningkatkan risiko stres karena dapat membentuk kebiasaan membanding-bandingkan, perasaan iri, dan perasaan tidak pernah cukup dengan apa yang dimiliki.
Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan berisiko merusak kesehatan mental dengan menimbulkan gangguan kecemasan, depresi, hingga ADHD.
9. Tidak bisa menolak
Bagi beberapa orang, menolak permintaan atau ajakan adalah suatu hal yang sulit dilakukan. Padahal, selalu mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak Anda inginkan bisa menyebabkan lelah mental.
Ketidakmampuan untuk menolak juga bisa merusak mental karena kebiasaan ini akan memunculkan perasaan bersalah jika Anda tidak menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki batasan pada diri sendiri. Mulailah memberanikan diri mengatakan tidak untuk berbagai hal yang sebenarnya tidak Anda inginkan.
Tahukah Anda?
Dibandingkan pria, wanita lebih sulit berkata tidak. Pasalnya, masih banyak yang menilai bahwa wanita akan terlihat lebih baik ketika selalu mematuhi perintah.
10. Suka memendam emosi dapat merusak mental
Ketika emosi tidak diungkapkan, perasaan tersebut tidak hanya tertahan, tetapi juga berkembang menjadi sebuah ketegangan yang terus membebani tubuh dan pikiran.
Lama kelamaan, ketegangan tersebut bisa menyebabkan gangguan kecemasan, gangguan mood, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Oleh karena itu, alih-alih menyembunyikan emosi negatif, penting untuk menemukan cara menyalurkan emosi negatif yang tepat.
11. Impulsivitas (melakukan sesuatu tanpa pikir panjang)
Tindakan impulsif memiliki berbagai peran dalam merusak kesehatan mental. Pertama, tindakan yang Anda lakukan tanpa pikir panjang sering kali berakhir dengan penyesalan.
Maka, saat dilakukan terus menerus, orang yang berperilaku impulsif akan merasa rendah diri hingga stres.
Kedua, perilaku impulsif juga bisa mengganggu kemampuan seseorang dalam membuat pertimbangan sehingga ia kehilangan kesempatan.
Selain itu, sebuah studi dalam jurnal Current Behavioral Neuroscience Reports juga melaporkan bahwa sikap impulsif dapat meningkatkan risiko gangguan depresi mayor.
12. Tidak punya waktu untuk diri sendiri
Memiliki me time atau waktu untuk diri sendiri rupanya bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan mental.
Me time bisa Anda gunakan untuk menjalani hobi, melakukan hal yang Anda sukai, hingga memproses energi negatif sehingga stres bisa dihindarkan.
Me time juga dinilai sebagai salah satu cara mencintai diri sendiri. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.
Jika Anda merasa memiliki masalah mental, terutama yang membuat Anda sering melakukan berbagai kebiasaan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog.