backup og meta

4 Cara Bijak Mengatasi Trauma Akibat Pelecehan Seksual

4 Cara Bijak Mengatasi Trauma Akibat Pelecehan Seksual

Tidak hanya pemerkosaan, hal seperti omongan, sentuhan, hingga menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain juga termasuk ke dalam pelecehan seksual. Bukan hanya malu, trauma pelecehan seksual bisa membuat korbannya menyalahkan diri sendiri hingga depresi. Maka itu, diperlukan strategi yang tepat dalam mengatasi trauma akibat pelecehan seksual. 

Dampak pelecehan seksual terhadap korbannya

menghadapi pelaku pelecehan seksual

Seperti yang dilansir dari laman Mental Health America, pelecehan dan kekerasan seksual akan memiliki efek, baik dalam jangka pendek maupun panjang terhadap kesehatan korban.

Hampir semua korban pelecehan seksual mengaku memilki perasaan-perasaan negatif yang muncul setelah kejadian tersebut terjadi.

Mulai dari malu, kaget, bingung, hingga rasa bersalah. Jika perasaan-perasaan ini terus muncul, korbannya berpotensi terkena gangguan kesehatan jiwa seperti:

  • Depresi
  • PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
  • Gangguan penggunaan narkoba
  • Gangguan makan
  • Gangguan kecemasan

Trauma akibat pelecehan seksual memang dihadapi setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Mungkin pada awalnya Anda akan menyangkal dan berusaha menutupi kejadian tersebut karena malu.

Seiring dengan berjalannya waktu, trauma tersebut mungkin akan mengganggu kesehatan Anda. Mulai dari sulit tidur, aktivitas terhambat, sampai sulit melakukan hal yang Anda sebenarnya menyenangkan. 

Gejala lainnya dari trauma akibat pelecehan seksual adalah sakit kepala, sulit berkonsentrasi, tekanan darah tinggi hingga pelupa.

Mungkin Anda merasa itu biasa saja, namun pada beberapa kasus yang cukup parah, trauma tersebut membuat orang depresi dan menimbulkan pikiran untuk bunuh diri.

Oleh karena itu, mengatasi trauma pelecehan seksual sangat penting untuk mencegah terjadinya situasi terburuk seperti bunuh diri.

Cara mengatasi trauma akibat pelecehan seksual

Agar bisa terlepas dari trauma pelecehan seksual, berikut berbagai hal yang perlu dilakukan:

1. Menerima kenyataan

sedih

Salah satu cara untuk mengatasi trauma akibat pelecehan seksual adalah berhenti menyangkal dan menerima kenyataan. 

Tidak perlu memberikan penjelasan panjang lebar mengapa ada orang yang melecehkan Anda. Ketika Anda terus menyangkal, rasa sakit dan amarah akan terus muncul.

Memang tidak mudah menerima kenyataan bahwa Anda mengalami pelecehan seksual. Oleh karena itu, mintalah bantuan ke psikolog guna mengatasinya.

Untuk melampiaskan emosi ini, Anda juga bisa mencoba meditasi, yoga, atau aktivitas lain yang membuat hati tenang. 

2. Bercerita kepada orang lain

sedang bersedih

Bercerita kepada orang lain tentang pelecehan seksual yang dialami dapat meringankan beban Anda meski mungkin tidak begitu siginifikan.

Mencari bantuan kepada orang lain memang membuat Anda harus menceritakan kembali apa yang terjadi saat itu dan mengingat kembali kejadian buruk tersebut.

Akan tetapi, hal ini menjadi salah satu cara untuk mengatasi trauma akibat pelecehan seksual. 

Pilihlah orang yang Anda percaya bahwa ia bisa menghormati perasaan dan sudut pandang cerita Anda. Sebisa mungkin, hindari orang yang sekiranya akan bereaksi berlebihan atau menjadi lebih emosional.

Jika Anda kurang yakin, bergabung dengan kelompok orang yang pernah mengalami kasus serupa bisa menjadi alternatif. 

3. Menulis buku harian

manfaat menulis

Meluapkan perasaan emosi dengan menceritakannya di buku harian bisa jadi cara yang dicoba untuk mengatasi trauma akibat pelecehan seksual. 

Meski tidak bisa mendapatkan feeback seperti bercerita pada orang lain, Anda bisa menuangkan semua isi hati tanpa perlu rem.

Anda tak perlu menyaring kata-kata atau takut cerita ini akan dibocorkan kemana-mana.

4. Berhenti menyalahkan diri sendiri

menyalahkan diri sendiri

Korban pelecehan seksual sering kali menyalahkan diri sendiri ketika kejadian tersebut terjadi. Entah itu menyalahkan diri sendiri karena memakai rok mini ke kantor atau baju dengan belahan dada yang rendah.

Karena sebenarnya, ada korban lain yang mengalami perlakuan yang serupa meskipun sedang memakai pakaian yang sangat tertutup.

Oleh karena itu, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Ingat bahwa apa yang terjadi bukan sepenuhnya salah Anda dan Anda bukan penyebab mengapa orang lain tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dalam hal ini, pelaku pelecehan seksuallah yang sebenarnya salah karena mereka tak bisa mengendalikan dirinya dengan melecehkan Anda terlepas apapun alasannya. 

Memang akan memakan waktu dan kesabaran dalam menerapkannya, tetapi strategi ini sangat diperlukan agar Anda tak lagi terbelenggu oleh pikiran-pikiran tersebut.

Dengan terus berjuang, setidaknya Anda bisa tahu bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil yang akan diperoleh nantinya.

Anda juga bisa meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater untuk mengatasi trauma akibat pelecehan seksual ini. Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sexual Assault and Mental Health | Mental Health America. (2019). Retrieved 21 October 2019, from https://www.mhanational.org/sexual-assault-and-mental-health 

Recovering from sexual assault. Retrieved 21 October 2019, from https://healthywa.wa.gov.au/Articles/N_R/Recovering-from-sexual-assault 

Gordon, Sherri. (2019). How to heal from workplace sexual harassment. Retrieved 21 October 2019, from https://www.verywellmind.com/healing-from-sexual-harassment-in-the-workplace-4151996 

 

Versi Terbaru

04/11/2022

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Anandito Reza


Artikel Terkait

Mengenal Fight-or-Flight, Respons Menghadapi Ancaman

Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pelecehan Seksual


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 04/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan