Beberapa orang memilih self-harm atau melukai diri sendiri untuk mengalihkan pikiran dari situasi yang menimbulkan stres atau trauma. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Lantas, bagaimana cara menghentikan self-harm?
Berbagai cara menghentikan self-harm
Banyak pelaku self-harm sebenarnya mengetahui dampak negatif dari hal ini. Namun, mereka tetap melakukannya karena merasa tidak memiliki cara lain untuk mengalihkan pikiran dan rasa sakit emosional.
Alasan itu juga yang membuat pelaku self-harm kesulitan menghentikan tindakannya. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa menghentikannya.
Walaupun awalnya mungkin terasa susah, coba lakukan beberapa cara berikut untuk mengurangi kebiasaan menyakiti diri sendiri.
1. Jauhkan benda yang dapat menyebabkan luka
Melihat benda-benda yang dapat membuat Anda terluka cenderung meningkatkan hasrat untuk melakukan self-harm. Maka dari itu, segera singkirkan benda-benda tersebut dari pandangan.
Anda juga dapat menghindari tempat yang biasanya dipakai untuk melukai diri sendiri. Sebagai contoh, jika Anda biasa melakukan self-harm di kamar mandi, ada baiknya menjauh saat hasrat mulai muncul.
Sebagai gantinya, cobalah memusatkan fokus pada hal lain, seperti merobek kertas jadi serpihan kecil, memencet bubble wrap, menarik napas dalam beberapa kali, atau meditasi.
2. Berbagi cerita dengan orang terdekat

Sebisa mungkin, jangan menyendiri. Tetaplah bersama orang lain, entah itu orangtua, saudara, atau teman dekat ketika pikiran menyakiti diri sendiri muncul.
Ketika pikiran itu muncul, cobalah berbicara dengan orang yang Anda percaya. Tidak harus blak-blakan membicarakan tentang self-harm, Anda bisa membicarakan topik apa saja yang membuat Anda lebih tenang.
Jika Anda tidak bisa berbicara dengan seseorang, coba untuk diam selama 15 menit. Jika 15 menit terlewati tanpa melukai diri sendiri, puji diri Anda sendiri karena sudah berhasil.
Setelah itu, coba tunggu 15 menit lagi, dan teruslah begitu. Mungkin awalnya tidak mudah, tetapi dorongannya akan berlalu secara bertahap.
3. Siapkan “kotak darurat”
Menyiapkan “kotak darurat” bisa menjadi cara menghentikan dorongan self-harm saat Anda sendirian dan situasinya tidak memungkinkan untuk keluar rumah.
Caranya, siapkan sebuah kotak, lalu isi dengan barang-barang yang bisa mengalihkan perhatian saat dorongan untuk menyakiti diri sendiri mulai muncul.
Pilih barang-barang yang penggunaannya membutuhkan konsentrasi, aman, dan membuat Anda nyaman, misalnya:
- buku mewarnai,
- peralatan untuk membuat gelang,
- buku teka-teki silang (TTS),
- puzzle,
- balok-balok lego atau rubik,
- stress ball,
- cat kuku warna-warni, dan
- mainan favorit.
4. Menulis jurnal
Cara lain yang bisa membantu orang menghentikan self-harm adalah menulis jurnal. Menulis bahkan bisa membantu Anda mencari penyebab munculnya keinginan melukai diri sendiri sehingga bisa menghindarinya.
Anda bisa menulis apa pun di dalamnya, baik yang sifatnya positif maupun negatif. Yang terpenting adalah Anda menulisnya dengan jujur karena ini adalah gambaran pikiran dan perasaan Anda.
Jika malu untuk menumpahkan isi hati, Anda bisa mulai dengan mencorat-coret gambar acak pada secarik kertas atau menulis lirik lagu maupun bait puisi.
5. Menangis
Jangan malu untuk menangis jika Anda sudah merasa kewalahan dengan apa yang terjadi dalam hidup. Menangis merupakan salah satu cara terbaik untuk menyalurkan stres sekaligus menghentikan dorongan self-harm.
Saat menangis, tubuh akan melepaskan racun dan stres yang berperan dalam memicu stres. Karena itulah, banyak orang yang merasa lega setelah menangis.
Pada laman Harvard Health juga disebutkan bahwa endorfin yang dilepaskan saat menangis akan meredakan sakit fisik sekaligus meningkatkan kesehatan mental.
6. Olahraga

Olahraga merupakan salah satu cara menghentikan self-harm yang cukup ampuh. Kegiatan ini membantu melepaskan ketegangan fisik dan mengatasi stres yang mungkin jadi pemicunya.
Tak perlu memaksakan olahraga yang terlalu berat, Anda bisa memulainya dengan jalan-jalan di sekitar taman, berenang, atau mengikuti kelas yoga.
Meski bisa dilakukan sendiri, tak ada salahnya untuk olahraga dengan teman. Cara ini bisa sekaligus memberikan ketenangan karena Anda tidak sendirian di dunia ini.
7. Lakukan aktivitas yang menenangkan pikiran
Pikiran untuk menyakiti diri sendiri memang bisa muncul sewaktu-waktu. Namun, Anda bisa mengantisipasinya dengan melakukan aktivitas yang dapat menenangkan pikiran.
Contoh aktivitas yang dapat Anda lakukan yakni:
- pijat,
- mendengarkan alunan musik yang menenangkan,
- berendam air hangat,
- berteriak sekencang mungkin ke dalam bantal,
- karaoke dengan teman maupun seorang diri,
- bermain dengan hewan peliharaan.
8. Berkonsultasi dengan psikolog
Mengutip laman Rethink Mental Illness, perilaku menyakiti diri sendiri bisa menjadi tanda dari gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian ambang.
Sama seperti penyakit fisik, gangguan mental adalah kondisi yang perlu ditangani. Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater terkait hal ini.
Psikolog dan psikiater dapat mendampingi Anda dalam mencari tahu penyebab timbulnya keinginan self-harm sekaligus cara mengatasinya.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jadi, saat Anda merasa terbebani atau tidak nyaman, ingatlah bahwa meminta bantuan itu tanda keberanian, bukan kelemahan.
Kesimpulan
- Menghentikan keinginan self-harm memang sering kali tidak mudah, tetapi Anda bisa mencobanya dengan berbagai cara, seperti cerita dengan orang terdekat, menulis jurnal, menangis sekencang-kencangnya, dan melakukan kegiatan menyenangkan.
- Cara sederhana yang bisa Anda lakukan adalah menjauhkan benda-benda yang bisa melukai dan siapkan “kotak darurat” berisi media pengalih perhatian.
- Sama halnya dengan penyakit fisik, gangguan mental merupakan kondisi yang membutuhkan bantuan dari ahlinya. Jangan ragu untuk mengunjungi psikolog jika Anda merasa membutuhkan bantuan.