backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Kleptomania Bisa Disembuhkan? Bagaimana Caranya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    Apakah Kleptomania Bisa Disembuhkan? Bagaimana Caranya?

    Anda sebenarnya tidak butuh barang tersebut dan Anda punya uang untuk membelinya. Akan tetapi, muncul dorongan luar biasa untuk mencuri barang itu. Inilah penjelasan sederhana dari kondisi psikologis langka yaitu kleptomania. Sering kali, orang yang mengidap kleptomania diasingkan dan dicap buruk karena kebiasaannya mencuri. Pasalnya, banyak orang menganggap bahwa mustahil untuk menyembuhkan kleptomania.

    Eits, tunggu dulu. Sebelum berasumsi kalau kleptomania tak bisa disembuhkan, sudahkah Anda memahami sesungguhnya apa itu kleptomania? Bisakah kondisi ini diperbaiki? Simak jawabannya di bawah ini.

    Apa itu kleptomania?

    Kleptomania adalah gangguan/kesulitan mengendalikan keinginan atau dorongan untuk mencuri. Gangguan ini munculnya tak cuma sekali, melainkan terus-menerus. Berbeda dengan orang yang gemar mengutil, orang dengan kleptomania tidak punya sasaran atau rencana yang matang. Keinginan untuk mencuri timbul begitu saja dan sulit sekali hilangnya.

    Belum diketahui secara pasti apa penyebab kleptomania. Namun, menurut para ahli kondisi ini sangat besar kaitannya dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

    Pasalnya, orang dengan kleptomania mengalami kelainan pada saraf dan sirkuit otak yang mengatur sistem reward (ganjaran). Letaknya di bagian depan dan tengah otak manusia. Pola pemikiran orang dengan kleptomania juga mirip dengan orang yang mengalami kecanduan.

    Apakah kleptomania bisa disembuhkan?

    Karena penyebab pasti kleptomania belum ditemukan, sejauh ini belum ada pengobatan tertentu yang bisa menyembuhkan kleptomania sepenuhnya. Pengobatan yang ditawarkan lebih fokus untuk mengendalikan dorongan mencuri serta menekan rasa puas setelah mencuri sesuatu. Namun, bukan mustahil kalau dorongan tersebut suatu hari akan muncul lagi.

    Cara menyembuhkan kleptomania

    Untuk membantu menyembuhkan kleptomania, Anda tidak bisa bergantung pada satu metode pengobatan saja. Psikiater atau psikolog biasanya menganjurkan gabungan antara konseling dan pemberian obat-obatan.

    Dalam konseling, Anda dan terapis biasanya akan menjalani sesi pertemuan beberapa kali untuk menggali pemicu perilaku Anda. Setelah itu, terapis akan menggunakan pendekatan tertentu guna mengubah pola pikir Anda. Biasanya pendekatan yang dipakai adalah terapi kognitif dan perilaku (CBT).

    Dari sini, Anda akan diajari teknik jitu untuk mengendalikan keinginan mencuri. Keluarga atau orang terdekat Anda juga mungkin diajak ikut terapi untuk mendampingi dan mendukung perubahan perilaku Anda.

    Supaya lebih efektif, konseling bisa disertai dengan pemberian obat-obatan. Menurut seorang ahli kejiwaan dr. Jon Grant, obat-obatan yang diresepkan dokter bisa mengendalikan produksi hormon endorfin dalam otak. Endorfin sendiri berperan untuk memberikan kepuasan khusus setelah mencuri.

    Dengan menekan kadar endorfin, kegiatan mencuri tak terasa memuaskan lagi bagi orang yang mengonsumsi obat ini. Oleh karena itu, pengidap kleptomania jadi tidak begitu ingin mencuri atau bahkan berhenti mencuri sama sekali.  

    Hal yang harus dicatat saat menyembuhkan kleptomania

    Seorang pakar psikologi klinis dan forensik sekaligus peneliti kleptomania, Elizabeth Corsale mengingatkan bahwa tak ada jalan pintas untuk menyembuhkan kleptomania. Anda membutuhkan proses yang lama dan penuh tekad supaya bisa mengendalikan dorongan mencuri.

    Lebih lanjut, Elizabeth menjelaskan seseorang dikatakan berhasil menjalani pengobatan untuk kleptomania kalau ia memenuhi beberapa kriteria. Hal yang pertama yaitu menekan keinginan mencuri dalam jangka panjang, dalam artian kondisinya tidak akan kambuh lagi.

    Kemudian, hal yang kedua yaitu bisa menjalani hidup dengan baik dilihat dari aspek karier, hubungan pribadi, dan kesehatan mentalnya. Yang terakhir adalah berhasil memaafkan dan move on dari perilakunya di masa lalu. Maksudnya, ia tidak kemudian mengalami trauma psikologis karena dulu mengidap kleptomania.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan