backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

4 Cara Menghilangkan Rasa Bersalah yang Kuasai Pikiran

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 02/11/2023

    4 Cara Menghilangkan Rasa Bersalah yang Kuasai Pikiran

    Setiap manusia pasti pernah merasa bersalah. Perasaan ini muncul setiap kali Anda merasa melakukan kesalahan sehingga membuat diri sendiri tidak nyaman. Supaya emosi ini tidak menguasai Anda, berikut ini beberapa cara untuk menghilangkan rasa bersalah.

    Beragam cara menghilangkan rasa bersalah?

    Beberapa orang dapat mengalami rasa bersalah secara berlebihan dan terus-menerus. Kondisi yang juga disebut guilt complex ini berdampak buruk terhadap orang yang mengalaminya.

    Akibatnya, Anda dapat kesulitan berkonsentrasi ketika bekerja atau sekolah, memiliki hubungan yang buruk dengan pasangan, hingga kerap menjatuhkan harga diri sendiri. 

    Oleh karena itu, cobalah untuk mulai berdamai dengan rasa bersalah dalam diri dengan mempraktikkan beberapa hal seperti di bawah ini.

    1. Menghargai usaha Anda

    mencintai diri sendiri

    Salah satu cara yang cukup efektif untuk menghilangkan rasa bersalah adalah dengan menyadari dan menghargai usaha yang telah Anda lakukan sebelumnya.

    Jika Anda sudah mengetahui apa yang membuat perasaan bersalah ini terus menguasai pikiran Anda, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk mulai menghargai diri sendiri

    Cobalah evaluasi kembali usaha apa saja yang telah Anda lakukan. Biar bagaimanapun, itu adalah usaha terbaik yang bisa Anda berikan.

    Bisa saja ada faktor di luar kendali Anda yang menjadikan usaha Anda tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, misalnya Anda terlalu cemas atau tertekan.

    Terimalah hal tersebut dan ungkapkan rasa terima kasih kepada diri sendiri setiap hari di dalam pikiran Anda. Selalu ingatkan diri sendiri bahwa Anda telah berusaha.

    Menjadikan kekurangan sebagai sarana evaluasi dan memperbaiki diri merupakan cara mengatasi rasa bersalah yang positif. Ini juga membantu Ana memperoleh hasil yang lebih baik di kemudian hari.

    2. Melihat dari sudut pandang orang lain

    Pada saat Anda merasa bersalah, cobalah untuk mengesampingkan hal-hal tersebut dengan melihat semuanya dari sudut pandang orang lain. 

    Tanyakan kepada diri sendiri, “Bagaimana saya memperlakukan teman bila mereka memiliki masalah yang sama seperti yang saya alami?”

    Mungkin Anda akan lebih mudah mengasihi orang lain yang merasa bersalah. Hal ini dapat membuka pandangan Anda bahwa selama ini Anda terlalu keras terhadap diri sendiri.

    Dengan begitu, Anda bisa mulai memperlakukan diri sendiri sebagaimana Anda mengasihani orang lain karena masalahnya. 

    3. Melihat emosi lain di balik rasa bersalah

    teman tidak suka pacar

    Jika rasa bersalah yang Anda rasakan tidak kunjung hilang, bisa jadi ini merupakan salah satu “topeng” dari emosi yang lain. Entah itu rasa marah, terintimidasi, atau tertekan.

    Sebagai contoh, saat Anda menjalani hubungan dengan seseorang yang memiliki kepribadian narsistik, mereka cenderung membuat Anda menyalahkan diri sendiri. 

    Padahal, kesalahan yang disangkakan tersebut bukan sepenuhnya disebabkan oleh diri Anda. 

    Akibatnya, Anda menjadi mudah cemas terhadap pandangan pasangan saat melakukan hal apa pun. Hal inilah yang bisa memicu perasaan tertekan dan bersalah.

    Oleh karena itu, salah satu cara untuk menghilangkan rasa bersalah ini adalah dengan melihat kembali lebih dalam mengenai apa yang ada di balik emosi tersebut.

    Apakah ini murni perasaan bersalah atau emosi lain yang menyebabkan rasa ini terus muncul? 

    4. Mencoba berpikir positif

    Alih-alih mengingatkan diri sendiri mengenai kesalahan Anda, cobalah untuk sepakat bahwa Anda memang salah dan akan melakukan hal yang lebih baik lagi di kemudian hari. 

    Kesalahan merupakan guru terbaik dalam sebuah pengalaman. Saat berbuat salah, Anda mempelajari bagaimana hal tersebut bisa terjadi sehingga mampu menghindarinya lain kali. 

    Ingatlah bahwa rasa bersalah tidak selalu berdampak buruk. Namun, bila Anda tidak berdamai dengan rasa bersalah, ini dapat memengaruhi cara Anda saat menghadapi masalah. 

    Mencoba berpikir positif dan berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama adalah beberapa cara yang cukup efektif untuk menghilangkan rasa bersalah.

    Perasaan bersalah adalah emosi yang sangat normal pada diri setiap orang. Namun, ketika hal ini menguasai diri Anda, inilah yang sangat mengkhawatirkan.

    Mengapa perasaan bersalah tidak boleh berlebihan?

    Normalnya, rasa bersalah dapat membantu Anda termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik.

    Hadirnya perasaan bersalah ini juga membantu memperkuat hubungan dengan orang lain. Dengan catatan, Anda meminta maaf dan berusaha untuk memperbaiki diri ke depannya.

    Akan tetapi, jika emosi ini menguasai diri Anda secara berlebihan dan terus-menerus, tentu kualitas hidup Anda juga akan ikut terpengaruh.

    Menurut American Psychiatric Association, rasa bersalah yang berlebihan atau guilt complex ini dapat dikategorikan sebagai salah satu tanda depresi. 

    Emosi ini juga muncul akibat dari trauma masa kecil dan post-traumatic stress disorder (PTSD).

    Supaya hal ini tidak terjadi pada Anda, cobalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa bersalah tersebut dengan beberapa cara yang akan telah dijelaskan di atas. 

    Jika cara di atas tidak dapat menghilangkan rasa bersalah Anda, mungkin mendatangi psikolog atau psikiater dapat membantu Anda mengatasi masalah ini. 

    Kesimpulan

    • Rasa bersalah adalah emosi yang umum, tetapi dapat berdampak negatif pada mental dan hubungan dengan orang lain bila terjadi secara berlebihan.
    • Ada beberapa cara untuk menghilangkan rasa bersalah, misalnya dengan mulai menghargai usaha diri, melihat dari sudut pandang orang lain, dan berpikir positif.
    • Emosi yang berlebihan dan terus-menerus mungkin menandakan trauma, depresi, dan bahkan PTSD.
    • Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dengan ahli kesehatan mental untuk mengatasi masalah ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 02/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan