backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Body Positivity, Kunci Menumbuhkan Cinta pada Diri Sendiri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

Body Positivity, Kunci Menumbuhkan Cinta pada Diri Sendiri

Pernah merasa tidak sempurna saat bercermin? Nah, perasaan ini cukup  umum terjadi. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengubah kekurangan fisik menjadi kelebihan dengan menerapkan body positivity. Lantas, apa yang dimaksud dengan body positivity?

Apa itu body positivity?

Body positivity adalah suatu pola pikir yang bertujuan mendorong penerimaan diri pada bentuk tubuh, terlepas dari ukuran, bentuk, warna kulit, atau kondisi fisiknya.

Hal ini menandakan bahwa semua orang berhak untuk punya citra tubuh yang positif. Bahkan, sekalipun masyarakat mempunyai standar yang jauh berbeda. 

Itu artinya, semua orang boleh-boleh saja punya penerimaan terhadap tubuhnya, meski orang lain mungkin memandang tubuhnya tidak sempurna.

Ketika Anda memahami apa yang dimaksud dengan body positivity, tandanya Anda juga akan menerima tubuh walau terjadi perubahan secara fisik dalam melakukan sesuatu. 

Hal ini berarti Anda tidak akan menilai diri Anda hanya berdasarkan fisik dan penampilan saja.

Manfaat body positivity

Kehadiran pola pikir body positive diharapkan dapat membuat masyarakat berhenti menentukan standar yang tidak masuk akal mengenai bentuk fisik, baik perempuan atau laki-laki.

Dengan begitu, tiap orang bisa merasa lebih percaya diri saat berada di lingkungan masyarakat.

Body positivity akan terasa manfaatnya bila Anda menerapkan pola pikir ini untuk mencintai diri sendiri. Ini akan membantu memperbaiki pandangan terhadap diri sendiri agar lebih realistis.

Selain itu, pola pikir ini juga dapat menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan mental dan emosional seperti berikut ini.

  • Meningkatkan kesehatan mental. Menerima dan menghargai tubuh sendiri membantu mengurangi risiko gangguan mental yang terkait citra tubuh negatif, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan makan.
  • Menghormati keanekaragaman. Body positivity akan merayakan keberagaman bentuk tubuh dengan menganggap bahwa semua tubuh itu indah, terlepas dari ukuran, bentuk, atau kondisi fisiknya. Hal ini juga membantu memerangi kekerasan verbal pada fisik (body shaming).
  • Melatih menerima perubahan tubuh. Pikiran positif terhadap tubuh membantu orang merasa lebih baik tentang diri mereka. Ini membuat mereka bisa menerima perubahan tubuh yang terkait kehamilan, persalinan, penuaan, dan bahkan penyakit tertentu.

Cara menerapkan body positivity

dampak positif dan negatif olahraga

Salah satu kesalahpahaman mengenai body positivity adalah menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan kebiasaan buruk, seperti makan tidak sehat dan jarang olahraga.

Sebaliknya, hal ini harusnya mampu menginspirasi untuk merawat diri secara menyeluruh serta mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.

Ketika Anda telah memahami kesalahpahaman tersebut, maka berikutnya Anda dapat mencoba menerapkan body positivity dengan beberapa langkah berikut ini.

1. Tantang self-talk negatif

Jangan terhanyut oleh self-talk negatif mengenai bentuk tubuh Anda. Sebaliknya, beri jeda lalu coba untuk menantangnya untuk membuka ruang bagi pemikiran yang lebih positif.

Membingkai ulang pikiran negatif menjadi positif bisa sesederhana mengganti “Tubuhku tampak kurus dan lemah”, dengan “Aku kuat dan mampu untuk melakukannya.”

Secara konsisten menantang pikiran negatif menjadi lebih realistis seiring waktu bisa membantu menumbuhkan harga diri Anda kembali.

2. Latih diri untuk bersyukur atas tubuh

Mulailah latihan untuk bersyukur, khususnya terhadap segala yang sudah tubuh Anda lakukan.

Tuliskan ucapan terima kasih kepada tubuh Anda karena sudah mendukung dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun merasakan indahnya dunia dengan indra tubuh Anda.

Mengakui hal ini sebagai “hadiah” berharga yang diberikan oleh tubuh menjadi bagian penting dalam menerapkan body positivity.

3. Lakukan perawatan diri

Perawatan diri alias self care bukan dilakukan untuk mengejar standar kecantikan dari orang lain. Namun, ini bertujuan untuk mendukung kesejahteraan fisik dan mental Anda.

Menerapkan self care dalam kehidupan sehari-hari dapat Anda lakukan dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Lakukan juga hal ini untuk memaksimalkan perawatan kulit, misalnya dengan menggunakan produk skincare sesuai kondisi kulit dan rutin memakai tabir surya sebelum beraktivitas.

4. Lebih fokus pada kecantikan jiwa

Kecantikan seseorang tidak hanya ditentukan oleh penampilan fisiknya saja. Nah, di sini Anda bisa mulai lebih fokus untuk mengembangkan kecantikan jiwa (inner beauty).

Fokus pada bakat, keterampilan, dan prestasi yang membuat diri Anda berbeda dari orang lain.

Saat Anda menghargai aspek-aspek ini, Anda telah menunjukkan bahwa kecantikan sejati tidak hanya tampak di permukaan, tetapi juga terpancar dari dalam diri.

5. Kurangi paparan media sosial

Umumnya, gangguan citra tubuh disebabkan oleh menghabiskan banyak waktu di media sosial.

Media sosial berpotensi menjadi pemicu munculnya citra tubuh negatif, karena Anda dapat saja menemukan banyak standar penampilan diri yang tidak realistis dan sulit dicapai.

Cobalah berhenti mengikuti akun yang membuat diri Anda merasa lebih buruk. Alih-alih, pilihlah untuk mengikuti akun atau komunitas yang mendukung body positivity.

Tahukah Anda?

Sebuah studi pada 220 orang dewasa muda berusia 17–25 tahun yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Popular Media (2024) menemukan mengurangi konsumsi media sosial hingga setengah dalam tiga minggu mampu meningkatkan pandangan tentang berat badan dan penampilan tubuh secara keseluruhan.

Hati-hati tekanan akibat body positivity

kenapa saya masih jomblo

Meski Anda telah menerapkan body positivity, pola pikir ini belum tentu bisa untuk diterima oleh semua orang. Pasalnya, mengubah penilaian terhadap diri bukan perkara mudah.

Bayangkan saja, masyarakat secara umum melihat tubuh Anda tidak sempurna. Namun, Anda diminta untuk bersikap positif terhadap tubuh Anda sendiri. 

Ketika Anda tidak mampu melakukannya, Anda dapat saja merasa malu dan bersalah pada diri.

Memahami body positivity tidak sama dengan memercayainya. Menutupi pikiran negatif tentang citra tubuh dengan pikiran positif hanya memiliki efek yang bersifat sementara. 

Ada baiknya, Anda mengganti pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis mengenai citra tubuh yang dimiliki saat ini.

Alih-alih berusaha mengubah penampilan Anda berdasarkan standar masyarakat, lakukan hal yang membuat Anda lebih positif memandang tubuh dan penampilan.

Kesimpulan

  • Body positivity mengajak untuk untuk menerima dan menghargai tubuh apa adanya, tanpa memandang ukuran, bentuk, warna kulit, atau kondisi fisiknya.
  • Pola pikir ini membantu meningkatkan harga diri, mencegah depresi dan kecemasan, menghormati keanekaragaman, dan melatih menerima perubahan tubuh.
  • Menerapkan penerimaan tubuh yang positif dapat diterapkan dengan self-talk positif, melakukan perawatan diri, dan membatasi paparan media sosial.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan