Namun harus diperhatikan, ada beberapa jenis air keras yang TIDAK boleh bersinggungan langsung dengan air yaitu, cairan fenol, dan unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium oksida, magnesium, fosfor.
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan
Lepaskanlah segala benda yang terkontaminasi dengan air keras seperti pakaian, perhiasaan, ataupun benda lainnya yang sedang dipakai. Tujuannya, agar memudahkan mengalirkan air ke area yang terpapar air keras tersebut.
3. Jangan gunakan es batu
Orang yang terkena paparan air keras umumnya akan merasakan sensasi kulit panas seperti terbakar. Meski begitu, tidak dianjurkan untuk menggunakan atau menempelkan es batu ke are yang disiram air keras. Pasalnya, pemberian es justru akan membuat kerusakan kulit yang terkena paparan air keras semakin parah. Itu sebabnya sangat penting untuk menghindari penggunaan bahan penyebab luka semakin parah, salah satunya menggunakan salep antibiotik, krim, atupun zat berminyak seperti mentega ke area yang mengalami luka bakar.
4. Tutup luka dengan kasa steril
Bungkus daerah yang terpapar air keras dengan kasa steril ataupun kain bersih secara longgar – tidak dalam keadaan tertutup rapat. Gunanya agar meminimalisir luka terkontaminasi dengan zat lainnya yang menyebabkan luka semakin parah saat perjalanan menuju rumah sakit.
5. Segera cari bantuan medis
Tergantung dari jenis cairan bahan kimianya, namun ketika kulit terpapar air keras tak jarang akan membuat kerusakan pada kulit yang menyebabkan bekas luka permanen.
Anda harus segera pergi ke rumah sakit jika:
- Luka bakar lebih besar dari 5 sentimenter
- Luka bakar ada di area wajah, tangan, kaki, pangkal paha, atau bokong
- Luka bakar terjadi di atas persendian yang vital, seperti lutut Anda
- Rasa sakit tidak bisa dikontrol dengan obat pereda nyeri
- Korban memiliki tanda dan gejala syok seperti, sesak napas, pusing, tekanan darah rendah, bahkan pingsan
Itu sebabnya, setelah memungkinkan melakukan langkah pertolongan pertama, segera bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar