backup og meta

Panduan Keselamatan Gunung Meletus

Panduan Keselamatan Gunung Meletus

Panduan keselamatan gunung meletus sangat penting untuk dipahami. Meski sulit diprediksi, namun kita bisa mengantisipasi dampaknya terutama jika Anda tinggal di dekat gunung api yang masih aktif. Lantas, apa yang bisa dilakukan sebelum, selama, dan sesudah bencana letusan gunung berapi terjadi?

Bahaya akibat letusan gunung berapi

Sebelum mengambil langkah antisipasi, Anda harus memahami bahaya yang mungkin timbul akibat letusan gunung api. Berikut ini bahaya-bahaya yang timbul akibat letusan gunung berapi.

  • Aliran lava. Lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya bisa mencapai lebih dari 1000°C dan dapat merusak segala bentuk infrastruktur di sekitarnya.
  • Awan panas. Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga), lava masif, dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi oleh gravitasi,  mengalir melalui lembah.
  • Gas beracun. Gas beracun ini adalah gas vulkanik yang mengandung karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam hidroklorida (HCL), asam flourida (HF), dan asam sulfat (H2SO4).
  • Lahar letusan. Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah dan terjadi bersamaan ketika letusan.
  • Abu vulkanik. Abu vulkanik atau disebut juga sebagai jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan gunung api.

Persiapan sebelum terjadi letusan gunung berapi

Bersiaplah untuk berlindung dan mengungsi ke tempat yang biasanya sudah disiapkan oleh petugas berwenang sebelumnya.

Perhatikan baik-baik rencana evakuasi dan perlindungan baik untuk diri sendiri atau keluarga, terutama setelah gunung berapi dikatakan berstatus siaga. Tinjau ulang rencana tersebut dan pastikan setiap orang memahaminya. 

Susun perlengkapan darurat dalam satu tas sehingga saat terjadinya letusan. Anda dan keluarga bisa langsung bersiap untuk proses evakuasi tanpa harus memikirkan barang apa saja yang harus dibawa.

Perlengkapan darurat berdasarkan panduan keselamatan gunung meletus yang BNPB sarankan adalah seperti di bawah ini.

  • Senter dan baterai ekstra
  • Kotak P3K
  • Makanan darurat dan air
  • Masker (usahakan memilih masker jenis N95 karena mampu menghalangi 95 persen partikel yang masuk ke saluran pernapasan)
  • Kacamata
  • Kantung tidur
  • Pakaian hangat
  • Radio yang menggunakan baterai. Radio dengan baterai lebih disarankan karena saat listrik padam, Anda masih bisa mengandalkan radio untuk memantau informasi

Selain perlengkapan, Anda juga harus memikirkan beberapa jalur alternatif atau jalur evakuasi untuk menuju zona aman karena letusan gunung berapi biasanya datang secara tiba-tiba.

Panduan keselamatan gunung meletus saat bencana terjadi

Saat terjadi letusan biasanya terdapat bunyi sirine sebagai tanda peringatan. Jika Anda tinggal di area yang tergolong rawan, bergegaslah menuju titik kumpul.

Anda perlu membawa perlengkapan darurat yang sudah disiapkan sebelumnya dan lakukan proses evakuasi sesuai dengan instruksi yang diarahkan petugas.

Perhatikan instruksi darurat saat terjadi letusan dengan baik dan seksama. Instruksi ini akan mengarahkan apakah Anda harus dievakuasi ke tempat lain atau tetap berada di tempat jika efeknya diketahui tak begitu besar.

Korban letusan biasanya banyak berjatuhan akibat tidak mengindahkan instruksi darurat ini.

[embed-health-tool-bmr]

Hal lain yang perlu diperhatikan

Meski tinggal di rumah mungkin terlihat aman, hal ini bisa sangat berbahaya. Pasalnya, gunung berapi memuntahkan gas panas, abu, lahar, dan batu yang bisa merusak bangunan dan apapun yang dilewatinya.

Oleh karena itu, jangan abaikan instruksi darurat yang diberikan petugas berwenang. Berikut ini panduan keselamatan gunung meletus yang perlu diperhatikan saat bencana tengah terjadi.

  • Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan aliran lahar.
  • Jauhi daerah yang mengarah angin dari gunung berapi untuk menghindari hujan abu.
  • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi, dan lainnya.
  • Gunakan kacamata dan jangan memakai lensa kontak.
  • Pakai masker atau kain untuk menutup mulut dan hidung.

Setelah terjadi letusan gunung berapi

Pastikan Anda tetap menyalakan media komunikasi untuk mengetahui situasi terkini. Selain itu ada sejumlah hal yang perlu dicatat, ikuti panduan keselamatan gunung meletus berikut.

  • Pastikan Anda tetap berada di dalam rumah hingga mendengar kabar bahwa telah aman bagi Anda dan keluarga untuk keluar rumah.
  • Lewati wilayah yang terkena hujan abu karena abu vulkanik mengandung partikel-partikel kecil yang bisa merusak paru-paru.
  • Jika situasi dirasa sudah aman, bersihkan atap rumah dari timbunan abu karena timbunan abu yang menumpuk pada atap bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
  • Jangan menyalakan AC atau membuka ventilasi rumah sebelum abu vulkanik benar-benar dibersihkan.
  • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin kendaraan seperti rem, persneling, dan knalpot.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. (2021). BNPB. Retrieved 4 January 2022, from https://bnpb.go.id/buku/buku-saku-tanggap-tangkas-tangguh-cetakan-kelima-2020

Preparing of Volcano Eruption. (2018). CDC. Retrieved 4 January 2022, from https://www.cdc.gov/disasters/volcanoes/before.html

After Volcano Eruption. (2018). CDC. Retrieved 4 January 2022, from https://www.cdc.gov/disasters/volcanoes/after.html

Volcanoes. (2021). Ready. Retrieved 4 January 2022, from https://www.ready.gov/volcanoes

Versi Terbaru

17/03/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Jika Terkena Air Keras

Yang Harus Segera Dilakukan Ketika Keracunan Gas Karbon Monoksida


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan