‘Lemak itu jahat.’
‘Awas, makan banyak lemak nanti gemuk.’
Pernyataan-pernyataan tersebut mungkin sering kali Anda dengar dan akhirnya Anda membatasi makanan sumber lemak. Padahal apakah Anda tahu bahwa lemak sebenarnya tidak jahat seperti apa yang Anda pikirkan? Tidak semua lemak jahat, tergantung dengan jenis dan jumlah yang dimakan. Namun, apakah benar hanya makanan berlemak yang membuat gemuk? Bagaimana dengan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein? Apakah banyak mengonsumsi makanan tersebut membuat Anda terbebas dari kegemukan dan lemak yang menumpuk?
Bagaimana lemak tubuh bisa terbentuk?
Ya, sesungguhnya bukan lemak saja yang menjadi satu satunya alasan mengapa Anda memiliki banyak lipatan lemak di dalam tubuh. Lemak tidak jahat, lemak sama dengan zat gizi makro lainnya yang juga dibutuhkan dalam tubuh. Sebenarnya lemak dibutuhkan rata-rata 20 hingga 25 persen dari total kalori yang dimakan dalam satu hari. Bahkan masih lebih besar kebutuhan akan lemak dibandingkan dengan protein yang hanya 10 hingga 20 persen dari total kalori. Lalu apa yang membuat lemak menjadi ‘tersangka utama’ dari kegemukan?
Lemak di dalam tubuh adalah lemak dalam bentuk trigliserida, yaitu hasil dari metabolisme lemak dari berbagai, tidak hanya sumber makanan berlemak saja, namun sumber makanan protein dan karbohidrat juga bisa membentuk trigliserida. Makanan yang mengandung lemak jelas akan dimetabolisme oleh tubuh menjadi asam lemak. Ketika asam lemak sudah terakumulasi terlalu banyak, maka tubuh akan menyimpannya menjadi trigliserida atau lemak dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan karbohidrat dan protein? Semua makanan yang Anda makan berlebihan ternyata bisa menyebabkan penambahan lipatan-lipatan lemak di dalam tubuh, sehingga jangan hanya menghindari dan membatasi makanan berlemak saja.
BACA JUGA: Anak Autis Ternyata Memiliki Kadar Lemak Baik yang Rendah
Karbohidrat diubah menjadi lemak tubuh
Makanan sumber karbohidrat seperti nasi, roti, atau mie akan dimetabolisme dan dipecah oleh tubuh menjadi glukosa atau gula di dalam darah. Kemudian, terdapat hormon insulin yang mengatur kadar gula dalam darah agar tidak berlebihan. Jika sel-sel tubuh sudah mendapatkan gula dari aliran darah untuk membuatnya menjadi energi, maka hormon insulin akan mengubah sisa gula yang ada di dalam darah tersebut menjadi glikogen atau gula dalam otot dan asam lemak. Asam lemak ini akan berkumpul dengan asam lemak yang dihasilkan dari metabolisme lemak sebelumnya. Oleh karena itu, makan makanan karbohidrat yang berlebihan juga akan meningkatkan trigliserida alias lemak tubuh.
BACA JUGA: 7 Makanan Tinggi Lemak yang Baik untuk Kesehatan
Protein diubah menjadi lemak tubuh
Di dalam tubuh, protein mempunyai fungsi utama untuk membentuk jaringan serta menambah massa otot. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino. Asam amino tersebutlah yang membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan normal. Namun ketika protein yang Anda makan terlalu banyak dan tidak ada hal membuatnya berguna – seperti membangun otot tubuh saat melakukan olahraga dan aktivitas fisik – maka protein juga akan disimpan.
Protein yang berlebihan bisa berubah menjadi gula atau glukosa dalam darah dan akan bersatu dengan glukosa yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat. Sehingga, glukosa di dalam darah akan semakin tinggi, dengan begitu hormon insulin akan mengubah glukosa-glukosa tersebut menjadi asam lemak. Dan lagi-lagi, asam lemak semakin banyak, tidak hanya asam lemak yang berasal dari pemecahan lemak dan karbohidrat, tetapi juga protein.
BACA JUGA: Lemak Nabati Tak Selalu Lebih Sehat Dari Lemak Hewani
Kumpulan asam lemak menjadi trigliserida alias lemak tubuh
Akumulasi asam lemak tersebut akan diubah menjadi lemak tubuh atau disebut juga sebagai trigliserida. Oleh karena, itu kadar trigliserida tidak boleh terlalu tinggi karena akan berbahaya bagi kesehatan. Tubuh menyimpan semua kelebihan asam lemak tersebut di dalam sel lemak yang disebut sebagai sel adiposa. Sel-sel tersebut berkumpul membuat sebuah jaringan yang juga disebut sebagai jaringan adiposa.
Jaringan adiposa tersebar di berbagai bagian di dalam tubuh, seperti di bawah permukaan kulit dan di antara organ-organ. Letak jaringan adiposa juga tergantung dengan beberapa faktor salah satunya adalah jenis kelamin. Pada laki-laki cenderung memiliki jaringan adiposa di bagian perut dan pinggang. Sedangkan pada perempuan lebih banyak mempunyai jaringan adiposa di daerah pinggul dan pinggang.
Sel lemak yang terlalu banyak menumpuk di sekitar organ-organ tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menghambat peredaran darah yang kemudian menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Trigliserida yang tinggi, seperti lebih dari 100 mg/dl sangat berbahaya dan bisa menyebabkan peradangan pankreas akut. Cara mengurangi kadar trigliserida atau lemak tubuh adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan yang baik, tidak makan berlebihan, serta melakukan olahraga yang teratur.
BACA JUGA: Skinny Fat: Saat Orang Kurus Sebenarnya Memiliki Banyak Lemak
[embed-health-tool-bmi]