backup og meta

Apakah Sehat Jika Hanya Makan Salad?

Apakah Sehat Jika Hanya Makan Salad?

Salad identik dengan sayuran atau buah-buahan. Sehingga, banyak orang ingin menurunkan berat badannya atau yang ingin sehat lebih memilih untuk makan salad saja ketimbang makan makanan lainnya. Komposisi salad yang biasanya terdiri dari sayuran atau buah-buahan tentu menyehatkan. Namun, jika makan salad saja setiap hari apakah turut menjamin kesehatan Anda?

Apa itu salad?

Sebelum memulainya lebih lanjut, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu sebenarnya apa yang dimaksud dengan salad. Salad biasanya bukan merupakan hidangan utama, biasa disajikan sebagai hidangan pembuka atau hidangan pendamping. Namun, salad bisa saja dijadikan sebagai hidangan utama, dengan porsi lebih besar tentunya.

Salad biasa disajikan dalam keadaan dingin dan terdiri dari macam-macam campuran bahan makanan, biasanya makanan mentah. Beda campuran bahan makanan, beda pula nama saladnya. Misalnya saja Caesar salad yang bahan utamanya terdiri dari sayuran hijau (terutama Romaine lettuce) yang ditambahkan dengan garlic vinaigrette dressing.

Salad disajikan dengan hanya mencampurkan bahan-bahan makanan saja. Campuran bahan-bahan makanan dalam salad bisa Anda kreasikan sendiri sesuai dengan selera Anda. Bahan-bahan dalam salad bisa terdiri dari sayuran, pasta, kacang-kacangan, seafood, tuna, telur, ayam, buah, dan lainnya. Jangan lupa untuk selalu menambahkan salad dressing. Ya, salad dressing merupakan salah satu bagian penting dari salad. Tanpa salad dressing, salad tidak akan menjadi salad.

Salad dressing bisa diartikan sebagai bumbu pada salad, sehingga salad dressing berguna untuk meningkatkan rasa dan tekstur dari salad. Ada banyak jenis salad dressing. Biasanya salad dressing terdiri dari bahan-bahan dasar, seperti minyak, produk susu (krim atau yogurt), dan mayonaise. Salah satu macam salad dressing adalah vinaigrette dressing, di mana terbuat dari campuran minyak zaitun atau minyak kanola, cuka, mustard, dan bisa ditambahkan rempah-rempah.

Apa sehat jika makan salad saja?

Berdasarkan penjelasan di atas, kita mengetahui bahwa komposisi salad bisa terdiri dari apa saja. Tidak hanya sayuran atau buah-buahan, salad juga bisa terdiri dari sumber protein, seperti telur, tuna, udang, ayam, daging, dan lainnya. Selain itu, di setiap salad juga ditambahkan salad dressing, yang bisa menjadi sumber lemak.

Salad yang lengkap biasanya terdiri dari bahan dasar, bahan utama, garnish, dan salad dressing.

  • Bahan dasar, digunakan sebagai alas dari salad. Biasanya berupa sayuran hijau, seperti selada (lettuce).
  • Bahan utama, ini merupakan isian salad. Biasanya terdiri dari sayuran, seperti sayuran hijau, tomat, mentimun, dan lainnya. Bisa juga ditambahkan dengan telur rebus, ikan tuna, ayam yang direbus atau dipanggang, atau juga bisa ditambahkan dengan kentang.
  • Garnish atau hiasan, ditambahkan untuk memperkaya rasa, tekstur, dan warna. Apapun bisa dijadikan sebagai garnish. Contohnya saja ayam panggang pada Caesar salad.
  • Dressing, ini merupakan bahan yang tidak boleh ketinggalan. Dressing  bisa berupa mayonaise, minyak zaitun, vinaigrette dressing, dan lainnya.

Jika salad terdiri dari komposisi yang lengkap, ada sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, salad tentu menjadi makanan dengan nutrisi lengkap dan menyehatkan.

  • Sumber karbohidrat bisa berupa kentang, pasta, sayuran, atau buah-buahan
  • Sumber protein bisa ditemukan dalam ikan, ayam, daging, telur
  • Sumber lemak bisa Anda peroleh dari dressing, berupa mayonaise atau minyak
  • Sumber vitamin dan mineral, ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan

Jika salad mengandung nutrisi lengkap seperti ini, Anda tidak masalah jika makan salad saja, asalkan kebutuhan nutrisi Anda tetap terpenuhi. Konsekuensinya mungkin Anda perlu menambah porsi makan salad Anda.

Namun, jika salad Anda hanya terdiri dari sayuran, tentu salad tersebut kurang memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh Anda. Jika Anda ingin makan salad saja dalam sehari, sebaiknya tetap perhatikan kandungan nutrisi dalam salad yang Anda makan apakah sudah lengkap atau belum. Anda bisa mengkreasikan salad Anda sendiri yang mengandung berbagai nutrisi.

Apa saja manfaat salad?

Kandungan sayuran atau buah-buahan yang banyak dalam salad dapat membuat Anda kenyang lebih lama, sehingga Anda makan lebih sedikit, dan akhirnya bisa membantu menurunkan berat badan Anda. Selain itu, sayuran dan buah juga mengandung banyak serat yang dapat membantu Anda menurunkan kolesterol dan juga dapat mencegah sembelit.

Salad yang terdiri dari banyak sayuran hijau juga mengandung banyak antioksidan (dari vitamin C, vitamin E, asam folat, likopen, serta alfa dan betakaroten). Antioksidan ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Salad juga mengandung lemak baik. Lemak baik ini dapat ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan yang biasanya ada dalam salad. Mengonsumsi lemak baik bersama dengan sayuran dapat membantu tubuh Anda menyerap fitokimia yang baik bagi tubuh, seperti likopen dari tomat dan lutein dari sayuran hijau gelap.

 

BACA JUGA

 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Culinary Cook. (2015). Types of Salad and Salad Dressings You Need To Know. [online] Available at: http://theculinarycook.com/types-of-salad-and-salad-dressings/ [Accessed 19 Oct. 2016].

Magee, Elaine. (2008). 4 Healthy Reasons to Eat a Salad Today. [online] WebMD. Available at: http://www.webmd.com/food-recipes/features/4-healthy-reasons-eat-salad-today#2 [Accessed 19 Oct. 2016].

wiseGEEK. (2016). What is Salad Dressing?. [online] Available at: http://www.wisegeek.org/what-is-salad-dressing.htm#didyouknowout [Accessed 19 Oct. 2016].

What’s Cooking America. (2015). History of Salads and Salad Dressings, Whats Cooking America. [online] Available at: https://whatscookingamerica.net/History/SaladHistory.htm [Accessed 19 Oct. 2016].

 

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Antioksidan BHA dan BHT dalam Makanan Kemasan, Apakah Aman?

5 Perbedaan Oat dan Gandum yang Perlu Diketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan