Prinsip masing-masing orang tentang pernikahan tidaklah selalu sama. Ada orang yang memilih waktu pacaran yang singkat, tetapi ada pula yang langsung siap untuk menikah. Lalu, berapa lama masa pacaran sebelum menikah yang terbilang ideal?
Harus berapa lama pacaran sebelum akhirnya menikah?
Bagi Anda yang sedang menjalin kasih, baik yang baru berjalan seumur jagung maupun sudah bertahun-tahun lamanya, pertanyaan ini tampaknya akan selalu hadir dalam benak Anda.
Ya, sebab pada dasarnya menikah merupakan hal sakral yang tidak mungkin dianggap enteng.
Rachel A. Sussman, pakar hubungan dari Sussman Counseling, New York, AS, seperti dilansir oleh Reader’s Digest, menjelaskan mengenai masa pacaran yang ideal.
Menurutnya, empat tahun dianggap sebagai masa pacaran yang pas untuk sebagian pasangan sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Pernyataan tersebut juga diperkuat lewat hasil penelitian dalam jurnal Economic Inquiry (2015) yang dilakukan pada lebih dari 3.000 orang yang telah menikah di Amerika Serikat.
Hasilnya, para peneliti menemukan pasangan yang berpacaran dua tahun mempunyai peluang perceraian yang lebih rendah daripada pasangan yang hanya berpacaran satu tahun.
Sementara itu, peluang perceraian cenderung makin menurun hingga 50% bagi pasangan yang melewati masa pacaran selama tiga tahun atau bahkan lebih.
Memang tidak ada patokan mengenai berapa lama durasi pacaran yang ideal sebelum menikah.
Namun, bila dilihat dari survei dan penelitian di atas, bisa disimpulkan bahwa makin lama waktu pacaran, makin rendah kemungkinan pasangan untuk bercerai pada kemudian hari.
Alasannya tak lain karena makin lama Anda menjalin hubungan, makin besar pula kemungkinan Anda untuk lebih mengenal dan memahami pasangan. Begitu pun pula sebaliknya.
Bagaimana kalau waktu pacaran terbilang singkat?
Tidak sedikit pasangan yang memutuskan untuk segera menikah meski baru menjalani masa pacaran yang relatif singkat.
Apakah ini menjamin keduanya telah saling mengenal cukup baik? Memang, sebagian besar pasangan yang baru sebentar pacaran belum mengenal satu sama lain secara utuh.
Jika Anda mengalami hal ini, coba tanyakan beberapa hal yang sekiranya bisa membantu Anda dan pasangan dalam mengintrospeksi diri.
Beberapa contohnya yakni rasa saling percaya antara Anda berdua, sejauh mana Anda dan pasangan bisa sama-sama menyelesaikan masalah yang hadir, serta seberapa besar rasa saling memiliki tumbuh dalam diri Anda berdua.
Pada umumnya, akan sulit untuk membangun kepercayaan dalam hubungan dan benar-benar mengenal kepribadian pasangan lebih dalam bila Anda baru menjalani hubungan dalam waktu yang singkat.
Akan tetapi, kembali lagi, kondisi ini bergantung pada bagaimana cara Anda dan pasangan menyikapinya.
Jika siap memegang dan menjaga komitmen yang telah dibuat bersama, nantinya pernikahan juga tidak kalah harmonis dengan pasangan yang menjalani masa pacaran cukup lama, kok.