Munculnya jerawat di wajah memang menyebalkan dan menggangu penampilan. Tak jarang hal ini membuat Anda jadi tidak percaya diri untuk tampil di depan umum. Segala macam cara rela dilakukan untuk menghilangkan jerawat, salah satunya dengan mengoleskan urine alias air kencing ke area yang berjerawat. Meski terdengar menjijikan, beberapa orang menggangap metode ini ampuh untuk menghilangkan jerawat. Lantas, amankah terapi urine untuk jerawat? Simak ulasannya di bawah ini.
Manfaat urine untuk jerawat tidak terbukti secara ilmiah
Pada dasarnya terapi urine atau juga disebut dengan terapi air seni/ air kencing sudah dikenal sejak beribu-ribu tahun lalu sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Masyarakat pada zaman kuno percaya bahwa air kencing bisa memberikan berbagai khasiat yang menyehatkan dan menyembuhkan.
Tak sedikit orang yang mempercayai manfaat urine untuk jerawat. Beberapa orang juga percaya bahwa urine dapat menjaga kekencangan kulit dan mencegah penuaan dini. Hal ini membuat sebagian orang secara rutin mengoleskan urine pada wajahnya sebagai perawatan kecantikan.
Namun, terlepas dari apa yang dikatakan banyak orang tentang manfaat air kencing untuk jerawat, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang cukup teruji atau dapat dijadikan acuan terkait hal tersebut. Meski penelitian tentang terapi urine kerap kali dilakukan dan berberapa di antaranya menyebutkan bahwa terapi ini ampuh untuk mengobati berbagai macam penyakit — termasuk jerawat, banyak ahli yang kontra terhadap hasil penelitian tersebut.
Bahkan, para ahli berpendapat bahwa dalam situasi tertentu, penggunaan air kencing untuk mengobati berbagai masalah kesehatan justru dapat memperburuk masalah. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh para peneliti dari Loyala University of Chicago membuktikan bahwa air kencing tidak steril karena mengandung berbagai bakteri hidup di dalamnya.
Secara umum banyak komunitas ilmiah dan medis yang menentang penggunaan air kencing sebagai pengobatan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tertentu. Hal senada juga dikatakan oleh majalah ilmiah Scientific American dan organisasi American Cancer Society.
Intinya begini, pengobatan apa pun tentu saja harus memberikan manfaat yang lebih besar daripada efek samping atau risikonya. Sayangnya, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa terapi urine untuk jerawat memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan efek sampingnya. Itulah mengapa para ahli belum menyarankan terapi ini.
Lantas, dari mana asal mulanya terapi urine untuk jerawat?
Lebih dari 90 persen kandungan air kencing adalah air. Sisanya air kencing mengandung senyawa biokimia seperti urea. Urea sendiri merupakan senyawa yang baik untuk kulit karena bersifat humektan, yaitu membantu menjaga kelembapan sekaligus menghaluskan kulit. Urea juga dapat berperan dalam proses eksfoliasi untuk mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit.
Banyak produk kosmetik dan perawatan kulit sebenarnya mengandung urea. Namun, urea yang terkandung dalam produk perawatan kulit ini adalah sintesis (buatan). Bukan berasal dari air kencing manusia atau hewan. Agar Anda dapat merasakan manfaat urea secara efektif, Anda membutuhkan lebih banyak urea. Sementara urea yang terkandung dalam air kencing jumlahnya hanya sedikit, sehingga kecil kemungkinan Anda dapat merasakan manfaatnya.