backup og meta

Apa Saja Olahraga yang Termasuk Low Impact Exercise?

Apa Saja Olahraga yang Termasuk Low Impact Exercise?

Saat berolahraga, tulang, otot dan persendian tubuh mengalami dampak yang dapat berupa tekanan atau benturan. Benturan ini bermanfaat sebagai proses penguatan tulang dan otot dari bagian tubuh yang digunakan selama berolahraga.

Namun stres fisik dari olahraga dapat menyebabkan rasa nyeri atau kelelahan yang terlalu cepat bagi orang-orang yang memiliki kondisi fisik yang tidak terlalu kuat seperti lansia atau penderita penyakit tertentu, atau bahkan pemula yang belum terbiasa berolahraga sekalipun. Tapi jangan khawatir. Masih banyak jenis olahraga lain yang berdampak lebih ringan pada tubuh agar Anda tetap bisa menjaga kebugaran tubuh. Jenis olahraga ringan ini disebut low impact exercise.

Apa itu low impact exercise?

Low impact exercise adalah jenis olahraga yang membutuhkan kedua atau setidaknya satu telapak kaki masih menempel di lantai atau suatu permukaan untuk menahan berat tubuh dalam sepanjang sesinya — misalnya jalan kaki. Low impact exercise tidak memberatkan kinerja persendian tubuh sehingga relatif lebih aman bagi individu yang rentan mengalami cedera dan patah tulang.

Jenis olahraga ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang dapat menopang berat badan seperti sepeda dan sepatu roda, atau olahraga lainnya yang mengurangi tekanan pada kaki seperti berenang, yoga atau tai-chi.

Berbagai jenis olahraga lainnya juga dapat digolongkan sebagai low impact exercise selama olahraga tersebut tidak terlalu berisiko memberikan tekanan besar pada kaki serta tetap melatih kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan tubuh. Meski demikian, low impact exercise cenderung lebih sedikit membakar kalori karena dilakukan dengan intensitas yang lambat.

Cedera saat berolahraga pada umumnya terjadi pada kaki saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti saat berlari atau melompat (yang termasuk high impact exercise) karena memerlukan gerakan konstan di mana kaki terus bergantian meninggalkan permukaan secara bersamaan.

Siapa yang sebaiknya melakukan low impact exercise?

Low impact exercise pada dasarnya ditujukan pada individu yang sangat berisiko mengalami cedera dan patah tulang saat berolahraga seperti lansia atau penderita penyakit kronis yang menyerang jantung, saluran pernapasan dan penderita arthritis. Metode ini juga dapat dilakukan sebagai penyesuaian oleh pemula yang ingin menerapkan rutinitas olahraga, serta indivdu yang mengalami kegemukan ataupun sedang hamil.

Selain itu, menurunkan intensitas aktivitas fisik dan mengganti metode olahraga menjadi low impact exercise juga perlu dilakukan untuk mencegah cedera. Namun individu dengan tingkat kebugaran yang lebih tinggi tetap perlu meningkatkan intensitas olahraga mereka untuk mencapai rate denyut jantung dan pembakaran kalori yang lebih tinggi saat berolahraga. Oleh karena itu menggabungkan rutinitas olahraga dengan intensitas rendah dan tinggi perlu dilakukan dan dilakukan secara bergantian.

Contoh olahraga low impact exercise

Berikut beberapa contoh jenis olahraga yang memberikan tekanan terhadap tulang dan persendian lebih sedikit namun tetap efektif untuk membakar kalori:

Jalan kaki 

Jalan kaki merupakan olahraga ringan yang paling populer. Jalan kaki dapat dengan mudah meningkatkan kerja jantung dan membakar kalori dengan meningkatkan kecepatan berjalan atau berjalan pada permukaan yang menanjak.

Bersepeda

Bersepeda dapat menjadi pilihan olahraga aerobik yang efektif memperkuat tubuh bagian bawah. Namun intensitasnya bergantung dengan kecepatan dan rute yang dilalui, sehingga memerlukan penyesuaian intensitas dan durasi bersepeda. Selain itu, bersepeda juga berisiko menimbulkan cedera akibat ukuran tempat duduk dan stang sepeda yang tidak sesuai.

Berenang

Berenang merupakan jenis olahraga yang melibatkan berbagai otot tubuh namun cenderung menimbulkan tekanan karena dilakukan di dalam air. Berenang juga dapat menurunkan berat badan dengan efektif jika dilakukan dengan kecepatan yang konsisten selama satu sesi berenang.

Yoga

Yoga dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan secara keseluruhan dengan cara melakukan berbagai postur tertentu dan latihan bernapas dan berbagai postur yang melatih kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta bermanfaat dalam memperbaiki mood.

Tai chi

Tai chi merupakan olahraga yang berasal dari Cina yang dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik dengan melakukan serangkaian gerakan lambat dan teratur. Meskipun tidak meningkatkan fungsi saluran pernapasan atau membakar kalori dalam jumlah yang banyak, namun olahraga ini dapat meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nichols. N. 2010. Low Impact vs. High Impact Exercises: Which is Right for You? Online: http://www.sparkpeople.com/blog/blog.asp?post=fitness_defined_lowimpact_and_highimpact_exercises (Accessed 8  May 2017)

Fitday. n.d. 4 Myths About Low Impact Exercise: Busted. Online: http://www.fitday.com/fitness-articles/fitness/4-myths-about-low-impact-exercise—busted.html (Accessed 8  May 2017)

Fitday. n.d. What Are Low Impact Exercises? Online: http://www.fitday.com/fitness-articles/fitness/exercises/what-are-low-impact-exercises.html (Accessed 8  May 2017)

NHS. 2016. Easy exercises. Online: http://www.nhs.uk/Livewell/fitness/Pages/Lowimpact.aspx (Accessed 8  May 2017)

Versi Terbaru

21/12/2020

Ditulis oleh Kemal Al Fajar

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nimas Mita Etika M


Artikel Terkait

Mengenal Snorkeling dan Manfaatnya untuk Kesehatan

4 Jenis Olahraga untuk Lansia Plus Tipsnya agar Aman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Kemal Al Fajar · Tanggal diperbarui 21/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan