Produk deodoran di pasaran dikemas dalam dua versi berbeda, yaitu deodoran khusus pria dan yang khusus wanita. Padahal, deodoran apa pun itu umumnya dibuat dengan kandungan bahan aktif yang sama. Jadi, boleh-boleh saja bila wanita pakai deodoran pria, begitu juga sebaliknya.
Hal ini pun diamini oleh dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK ketika ditemui Tim Hello Sehat di bilangan Menteng, Kamis (11/7). Menurut dr. Melyawati, yang membedakan biasanya hanya kadar banyaknya zat aktif di dalamnya.
Berhubung kelenjar pria lebih banyak mengeluarkan keringat, produsen deodoran pria biasanya menambahkan sedikit lebih banyak bahan aktif untuk meredamnya. Misalnya, bila dalam produk deodoran wanita kandungan bahan aktifnya sekitar 2 persen, maka pada deodoran pria bisa lebih tinggi dari itu.
Perbedaan lainnya yang paling mencolok biasanya terletak pada segi kemasan dan aromanya. Kemasan deodoran pria biasanya cenderung berwarna gelap seperti hitam atau biru dongker. Sementara deodoran wanita warna-warnanya lebih cerah dan lembut, misalnya putih, biru muda, dan pink.
Di luar tu, sesungguhnya tidak ada perbedaan yang terlalu berarti di antara keduanya. Wanita boleh saja pakai deodoran pria jika ingin, begitu pula sebaliknya. Semua kembali pada preferensi dan situasi masing-masing.
Tips cara pakai deodoran yang tepat untuk wanita dan pria
Pakai deodoran ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Cara memakai yang salah justru bisa memicu iritasi di kulit ketiak.