Bruxism adalah kondisi medis di mana seseorang terbiasa menggemeretakkan giginya, baik pada siang maupun malam hari saat tertidur. Kondisi yang umumnya tidak Anda sadari ini cenderung dianggap sebagai gangguan tidur dan sering kali terjadi tanpa sebab.
Dilansir oleh Sleep Foundation, para ahli jiwa memprediksi kondisi ini bisa terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti kecemasan, stres, konsumsi alkohol, perilaku merokok, konsumsi kafein, mendengkur, dan kelelahan.
3. Usia
Dikutip dari American Dental Clinic, lapisan gigi akan mulai terkikis saat usia seseorang semakin tua. Email atau lapisan terluar gigi yang memiliki sifat paling keras dan berfungsi melindungi gigi akan semakin menipis dan mudah rusak. Nah, gigi bagian bawah sejatinya lebih tipis dan memang lebih cepat rusak daripada dengan gigi atas.
Seiring dengan gigi bawah yang terus-menerus mendapatkan tekanan dari gigi atas, maka membuat kondisi lapisan terluar gigi menjadi lebih cepat aus. Keausan ini juga semakin menghilangkan kekuatan gigi yang bisa menjadi penyebab terjadinya gigi bergeser.
4. Berkurangnya jumlah gigi
Kehilangan gigi bukanlah kondisi yang bisa Anda hindari, baik itu karena penuaan atau faktor lain, seperti kecelakaan. Saat satu atau beberapa gigi copot, gigi-gigi paling dekat yang berada di sekitarnya akan berusaha untuk mengisi kekosongan ruang tersebut.
Kondisi inilah yang menjadi penyebab gigi bergeser. Umumnya, gigi yang bersebelahan akan bergerak menyamping ke arah celah gigi yang kosong. Sementara, gigi yang berlawanan akan bergerak ke atas atau ke bawah.
5. Pembusukan gigi
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar