backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hati-Hati, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Bikin Rahang Bergeser

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/10/2022

    Hati-Hati, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Bikin Rahang Bergeser

    Tertawa adalah cara yang murah meriah untuk bahagia. Pasalnya, stres dan rasa sakit dapat berkurang setelah Anda tertawa. Namun, tertawa nyatanya juga tidak boleh berlebihan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik. Katanya, tertawa terbahak-bahak dapat rahang bergeser.

    Rahang bergeser akibat tertawa kencang

    Saat melihat sesuatu yang lucu, Anda pasti akan tertawa, bukan? Ya, tawa adalah reaksi ketika seseorang merasa terhibur oleh sesuatu atau bahagia. Meski menyehatkan, tertawa tidak boleh berlebihan. Maksudnya, Anda tertawa terus-menerus tanpa henti atau terbahak-bahak terlalu kencang.

    Melansir laman Live Science, rahang seorang wanita asal Tiongkok dilaporkan bergeser setelah tertawa terlalu kencang. Pergeseran posisi sendi rahang (tempomandibular) dari tulang tengkorak ini dikenal juga dengan istilah dislokasi rahang. Mulutnya terus mengeluarkan air liur karena rahang bawahnya tidak mau menutup.

    Sendi rahang sebenarnya berperan seperti engsel pintu yang menghubungkan rahang bawah dengan tulang tengkorak. Ini memungkinkan rahang untuk bergerak ke atas, bawah, samping kanan dan kiri, sehingga mempermudah Anda untuk mengunyah dan berbicara.

    Penyebab rahang bergeser tidak hanya disebabkan oleh tertawa terlalu kencang. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat menguap terlalu lebar, menggigit sesuatu yang ukurannya sangat besar membuat mulut penuh, cedera, atau efek samping dari prosedur perawatan gigi.

    Saat rahang bergeser, apa yang akan terjadi?

    Saat sendi rahang bergeser, gejalanya bukan hanya tidak bisa menutup mulut saja. Kondisi mulut yang terus terbuka ini menyebabkan air liur terus mengalir dari mulut. Selain itu, gejala lain yang umumnya terjadi, meliputi:

    • Munculnya rasa sakit pada rahang dan dapat menjalar ke area wajah lain.
    • Rahang terasa kaku dan sulit digerakkan.
    • Underbite atau prognathism (kondisi gigi depan bagian bawah lebih maju dibanding dengan gigi depan atas).
    • Rahang bagian bawah tidak sejajar dengan bagian atas.

    Menurut laman Health Direct, kondisi rahang bergeser dapat mengganggu makan dan tidur. Oleh karena itu, pasien perlu melakukan perawatan dokter untuk mengembalikan rahang ke posisi semula.

    Bagaimana cara mengatasi rahang yang bergeser akibat tertawa kencang?

    membuka mulut saat periksa dokter

    Saat terjadi rahang bergeser, dokter dapat melakukan perawatan manual untuk mengembalikan posisi sendi rahang. Prosedur ini dilakukan dokter dengan meletakkan ibu jari di gigi geraham bawah sebelah kanan dan kiri.

    Kemudian, jari lainnya ditempatkan di luar mulut tepat di rahang. Lalu, dokter akan menggenggam dan mendorong rahang bawah yang terbuka untuk menutup kembali.

    Pada beberapa kasus, rahang bergeser akibat tertawa kencang mungkin memerlukan perawatan tambahan, yakni pemasangan perban Barton. Perban ini dililitkan ke sekitar rahang dan kepala. Tujuannya, untuk membatasi gerakan rahang supaya tidak kembali bergeser.

    Perawatan ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga sendi rahang yang bermasalah sembuh. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda akan diresepkan obat pereda nyeri dan disarankan untuk mengompres rahang dengan kompres dingin selama 10 menit setiap 2 atau 3 jam.

    Agar lebih cepat pulih, sebaiknya konsumsi makanan yang lunak, seperti bubur. Hindari menguap terlalu lebar atau mengunyah permen karet. Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendapatkan hasil perawatan yang efektif. Setelah sembuh, hindari berbagai hal yang bisa memicu rahang kembali bergeser karena kondisi ini rentan kambuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan