backup og meta

Pria Ternyata Lebih Lihai Berbohong Dibandingkan Wanita

Pria Ternyata Lebih Lihai Berbohong Dibandingkan Wanita

Hampir semua orang pernah berbohong. Namun siapa yang paling lihai ketika berbohong? Berdasarkan hasil penelitian terbaru, pria lebih pandai berdusta dibandingkan wanita. 

Bagaimana bisa demikian? Berikut ulasan hasil penelitian tersebut. 

Pria merasa lebih pandai berbohong dibandingkan wanita

ciri orang berbohong

Orang yang pandai berbohong biasanya pandai berbicara kepada orang lain. Mereka menggunakan kelebihannya tersebut untuk membohongi orang-orang, terutama keluarga, pasangan, dan teman-temannya. 

Bahkan, sebuah penelitian dari University of Portsmouth mengungkapkan bahwa pria lebih sering dan pandai berbohong dibandingkan wanita. 

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Brianna Verigin ini melihat adanya hubungan yang cukup erat antara kemampuan berbohong dengan jenis kelamin. 

Di dalam penelitian tersebut terdapat 194 peserta, 97 pria dan 97 wanita. Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti seputar kebohongan yang dibuat. 

Mulai dari frekuensi berbohong, kepada siapa mereka sering mengatakan kebohongan tersebut, hingga jenis kebohongan yang sudah diucapkan. 

Orang yang pintar berbohong biasanya pandai merangkai kata hingga membuat orang percaya. Akibatnya, orang lain akan sulit untuk membedakan, mana yang fakta dan kebohongan. 

Selain itu, pembohong ulung juga menyukai untuk bercerita dalam kisah yang sederhana dan sulit bagi orang lain untuk meragukannya kebenarannya. 

berbohong pada pasangan

Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa orang kesulitan untuk mendeteksi sebuah kebohongan. Peluang untuk mengungkap kebenarannya pun hanya 50:50.  

Hal ini dikarenakan kebanyakan pria menggunakan strategi membohongi orang lain dengan tetap menggunakan informasi yang benar-benar nyata. Jadi, kebohongannya tidak penuh, namun menambahi atau mengurangi sesuatu yang nyata, sehingga membuat kebohongan yang mungkin sulit untuk dideteksi. 

Selain itu, jenis kebohongan yang paling banyak diutarakan, baik para pria maupun wanita, adalah white lies, menyembunyikan informasi, atau menutupi kebohongan lainnya

Alasan pria berbohong

Setelah mengetahui bahwa pria merasa lebih pintar berbohong daripada wanita, mari kenali alasan mengapa kebohongan ini dibuat  ini, yaitu:

1. Mempromosikan diri sendiri

tes kejujuran kebohongan

Salah satu alasan mengapa pria sering berbohong adalah untuk mempromosikan diri sendiri. Biasanya, kebohongan ini pun dilakukan hampir semua orang ketika menulis resume mereka. 

Selain berbohong untuk mendapatkan uang dan membantu Anda menciptakan citra diri yang lebih baik, kebohongan juga dibuat untuk membuat orang lain tertawa

Maka itu, berbohong lebih sering dilakukan untuk mempromosikan diri sendiri agar sosok yang dibuat di hadapan orang lain menjadi lebih bagus. 

2. Menjaga diri sendiri

perbedaan introvert dan pemalu

Selain untuk membangun sosok yang baik dan menyenangkan di hadapan orang lain, para pria juga sering berbohong untuk menjaga diri sendiri. 

Kebohongan yang dibuat bertujuan untuk mengurangi atau menghindari rasa malu, bersalah, atau tidak ingin terluka. 

Misalnya, Anda berbohong telah melakukan sesuatu yang buruk agar tidak disalahkan oleh orang lain. Dengan begitu, kebohongan tersebut akhirnya menutupi kesalahan yang seharusnya membuat Anda merasa malu. 

3. Memengaruhi orang lain

mengenalkan pacar ke sahabat

Terakhir, alasan para pria sering berbohong adalah untuk memengaruhi orang lain. Perbuatan ini lebih sering disebut sebagai white lies, yaitu agar orang lain terlihat atau merasa lebih baik dan menjaga perasaan mereka

Contohnya, menilai pekerjaan anak kecil yang mungkin tidak sesuai dengan jawabannya terkadang sulit untuk mengutarakan kebenarannya. Akibatnya, Anda cenderung berbohong agar perasaan anak tersebut tidak terluka. 

Pria memang menganggap diri mereka lebih lihai ketika berbohong karena mereka senang berbohong dalam hal-hal kecil. Akibatnya, peluang untuk mendeteksi kebenaran tersebut menjadi lebih kecil.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

DePaulo, B. Ph.D, (2011). Who lies. Retrieved 20 January 2020, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-single/201109/who-lies

Verigin, B., Meijer, E., Bogaard, G., & Vrij, A. (2019). Lie prevalence, lie characteristics and strategies of self-reported good liars. PLOS ONE, 14(12), e0225566. doi: 10.1371/journal.pone.0225566. Retrieved 20 January 2020, from https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0225566

Versi Terbaru

21/01/2020

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

Trauma Bonding

Mengenal Pembohong Patologis, Saat Berbohong Menjadi Candu


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 21/01/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan