Saat memilih produk-produk kebersihan diri seperti sabun mandi, sabun pencuci tangan, atau hand sanitizer, Anda mungkin akan tergoda untuk membeli produk yang menjanjikan antibakteri. Produk-produk tersebut umumnya mencantumkan triclosan sebagai kandungan antibakteri yang ampuh melawan kuman dan bakteri penyebab penyakit. Namun, berhati-hatilah karena ternyata penelitian menunjukkan kandungan triclosan dalam produk-produk antibakteri berisiko terhadap kesehatan Anda dan keluarga. Untuk mencari tahu lebih lanjut bagaimana triclosan bisa berdampak pada tubuh, baca terus penjelasannya di bawah ini.
Apa itu triclosan?
Triclosan adalah bahan kimia aktif yang biasanya ditemukan dalam produk perawatan dan kebersihan diri. Awalnya triclosan digunakan sebagai pestisida atau pembunuh hama pada tahun 1960-an. Namun, saat ini kandungan triclosan dalam sabun atau pencuci tangan ini sedang diteliti lebih jauh untuk memastikan bahayanya bagi manusia.
Beberapa negara di Eropa telah melarang penggunaan triclosan dalam sabun, pencuci tangan, atau hand sanitizer yang dijual secara bebas di pasaran. Amerika Serikat juga baru-baru ini mengeluarkan larangan penggunaan kandungan triclosan dalam berbagai produk. Di Indonesia sendiri belum ada aturan yang jelas tentang pemanfaatan zat aktif ini sehingga Anda masih bisa menemukan berbagai produk dengan kandungan triclosan.
BACA JUGA: Kandungan Aluminium Dalam Deodoran, Apakah Berbahaya?
Bahaya triclosan bagi tubuh
Terpapar kandungan triclosan dalam jangka panjang dikhawatirkan akan menimbulkan risiko tertentu yang berbahaya bagi manusia. Pasalnya, meskipun digunakan pada permukaan kulit, triclosan ternyata mampu diserap oleh tubuh. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2008 mengungkapkan bahwa kandungan triclosan bisa ditemukan dalam air seni (urin) 75% orang yang diteliti. Kandungan triclosan dalam tubuh berisiko menyebabkan gangguan-gangguan berikut ini.
1. Kulit kering dan sensitif
Triclosan adalah bahan kimia yang cukup keras. Akan tetapi, dampaknya memang tidak akan langsung terasa pada kulit Anda. Penggunaan rutin sabun dengan kandungan triclosan selama tiga sampai lima tahun berisiko membuat kulit Anda kering dan jadi lebih sensitif. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering menggunakan produk antibakteri dengan kandungan triclosan berisiko menyebabkan kanker kulit pada hewan. Uji coba tersebut memang belum pernah dilakukan pada manusia, tetapi hal ini bisa menjadi lampu kuning bagi Anda agar lebih waspada terhadap bahaya triclosan.
BACA JUGA: 9 Ramuan Alami untuk Mengatasi Kulit Kering
2. Gangguan hormon
Bahaya triclosan yang paling sering menjadi topik pembicaraan adalah risiko gangguan hormon. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Toxicological Science mengungkapkan bahwa di dalam tubuh, triclosan akan terperangkap dalam sel dan darah. Sebagai akibatnya, kandungan triclosan akan mengganggu sistem endokrin. Sistem inilah yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Beberapa jenis hormon yang terganggu karena adanya kandungan triclosan dalam tubuh antara lain hormon tiroid dan estrogen. Gangguan terhadap kedua hormon tersebut berisiko menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan Anda, misalnya pada daya tahan tubuh, kesuburan, kehamilan, bahkan tumbuhnya sel kanker. Sejauh ini memang penelitian yang dilaksanakan baru dilakukan pada subjek binatang, bukan manusia. Akan tetapi, Anda sebaiknya tetap berhati-hati terhadap kemungkinan tersebut.
3. Mengganggu fungsi otot
Apakah kandungan triclosan penting ada di dalam sabun?
Menghindari produk dengan kandungan triclosan
BACA JUGA: Cara Mudah Buat Hand Sanitizer Alami di Rumah
[embed-health-tool-bmr]