backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

3 Risiko Kesehatan yang Mungkin Terjadi Jika Anda Dijilat Anjing

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    3 Risiko Kesehatan yang Mungkin Terjadi Jika Anda Dijilat Anjing

    Hewan peliharaan seperti anjing sama seperti manusia, mendambakan perhatian dan kasih sayang. Salah satu cara anjing menunjukkan perhatian dan kasih sayang adalah dengan menjilati pemiliknya. Itu kenapa dijilat anjing di tangan atau bahkan wajah mungkin sudah menjadi hal yang biasa bagi Anda ketika mengajak si doggy bermain bersama. Namun, tahukah Anda jika ada bahaya kesehatan yang mungkin terjadi akibat dijilat anjing? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

    Risiko masalah kesehatan yang mungkin muncul akibat dijilat anjing

    Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang harus Anda waspadai jika dijilat anjing:

    1. Infeksi parasit

    Infeksi parasit akibat dijilat anjing memang cukup jarang, tapi bukannya tidak mungkin. Dilansir dari New York Times, dr. Joe Kinnarney, presiden American Veterinary Medical Association, mengatakan bahwa ada sebanyak 20 juta hingga 30 juta telur cacing gelang di saluran usus anak anjing usia satu minggu.

    Cacing tambang dan cacing gelang ditularkan dari satu anjing ke anjing lainnya ketika mereka menelan feses ataupun menjilat anus satu sama lain. Nah, ketika Anda dijiliat anjing, lidahnya mungkin saja masih mengandung sisa-sisa feses berisi parasit ini dan berpindah ke Anda.

    Jika Anda sudah terinfeksi, gejala yang mungkin timbul termasuk kulit gatal-gatal dan ruam kemerahan, sesak napas, suara mengi, batuk, sakit perut, diare, kelelahan, dan bahkan demam.

    2. Sakit perut

    Mulut hewan, termauk juga anjing, adalah rumah ideal bagi banyak kuman dan virus penyebab penyakit. Terlebih, anjing juga sering mengenduskan hidung dan moncongnya ke tempat-tempat yang kotor tanpa Anda ketahui, meski juga sudah dilarang.

    Bakteri dan kuman yang ada di moncong anjing bisa menular ke manusia dan menyebabkan penyakit. Inilah yang akan meningkatkan risiko Anda terinfeksi penyakit setelah dijilat anjing. Jenis bakteri yang umum hinggap di mulut anjing adalah clostridium, E. coli, salmonella, dan campylobacter yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan parah pada manusia — mulai dari sakit perut, diare, demam, hingga mual dan muntah.

    Anda tidak akan langsung terkena penyakit setelah dijilat anjing di tangan atau kaki. Namun, jika dijilat di wajah, matam atau sekitar mulut, risiko Anda bisa meningkat. Pasalnya, air lur anjing lebih mudah diserap melalui selaput lendir hidung, mulut, mata seseorang, serta luka terbuka. Meski begitu, biasanya risiko kesehatan ini lebih mungkin terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, misalnya bayi, orangtua, yang sedang sakit parah, atau pengidap HIV dan lainnya.

    3. Kadas dan kurap

    Kurap bisa menular dari hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Kurap menyebabkan kulit ruam merah yang meradang, terkadang juga bersisik, dan bentuknya biasanya bulat menyerupai cincin. Bagian tengahnya biasanya merah, tapi bisa juga warna kulit normal.

    Namun, jika setelah dijilat anjing wajah ataupun kulit Anda menjadi merah dan meradang dalam beberapa menit, itu merupakan indikasi dari alergi. Air liur anjing mengandung glikoprotein, suatu zat yang dapat memicu mekanisme pertahanan tubuh pada beberapa orang.

    Infeksi jamur akibat dijilat anjing dapat diobati dengan krim dan salep antijamur ataupun obat antialergi. Sebaiknya pikir dua kali sebelum membiarkan anjing Anda menjilat wajah Anda guna menghindari infeksi jamur ini.

    Yang harus dilakukan setelah dijilat anjing

    Tidak ada salahnya memanjakan hewan peliharan kesayangan. Dengan catatan, Anda harus rajin-rajin menjaga kebersihan setelah bermain dan berinteraksi dengan mereka.

    Jadi, setelah Anda puas bermain-main dengan anjing peliharaan, segera cuci tangan dan mencuci area-area yang dijilat dengan sabun dan air mengalir.

    Jangan lupa juga bersihkan kandang anjing Anda. Jika Anda membersihkan daerah yang tidak berventilasi, Anda dapat menggunakan masker dan sarung tangan agar tidak terpapar kotorannya langsung.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan