backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Adakah Orang yang Tidak Pernah Mimpi Saat Tidur?

Ditinjau secara medis oleh dr. Satya Setiadi · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    Adakah Orang yang Tidak Pernah Mimpi Saat Tidur?

    Setiap orang pasti pernah merasakan mimpi saat tertidur, beberapa mimpi mungkin merupakan hal yang indah atau bahkan buruk. Namun ternyata ada beberapa orang yang dalam tidurnya tidak pernah mengalami bermimpi.

    Adakah orang yang tidak pernah mimpi?

    Mimpi telah menjadi sumber daya tarik dan misteri untuk para peneliti dan masyarakat umum.  Pada dasarnya semua orang bermimpi saat tidur, namun tidak semua orang ingat tentang mimpi mereka ketika mereka terbangun dari tidur.

    Sebuah studi baru menjawab sejumlah pertanyaan yang banyak diperbincangkan terkait mengapa banyak orang yang tidak ingat dengan mimpinya. Meskipun para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah orang dipastikan bermimpi setiap malam, namun studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research, menunjukkan bahwa kita bermimpi lebih sering dari yang kita sadari.

    Untuk mendapatkan tanda objektif bahwa orang bermimpi, para peneliti menggunakan 289 orang yang dijadikan sampel penelitian dengan gangguan tidur REM (Rapid Eye Movement) yaitu ditandai dengan pergerakan mata yang cepat dan merupakan tahap di mana mimpi terjadi. Selama fase ini, tubuh lumpuh sehingga seseorang tidak bertindak menuruti mimpinya dalam tidur.

    Setelah mereka terbangun, penulis studi tersebut memberi kuesioner meminta orang-orang menjawab apakah mereka bermimpi atau tidak. Bahkan ketika mereka mengatakan mereka tidak bermimpi, setiap satu dari peserta menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka mengalaminya.

    Ketika kita bermimpi, kita menduga ini adalah pengalaman subjektif dari masing-masing orang. Studi juga menemukan jika aktivitas otak dari orang-orang yang mengingat mimpi mereka berbeda dari orang-orang yang tidak ingat mimpi apa semalam. Tetapi perbedaan itu terkait pada memori, bukan pada mimpi itu sendiri. Jadi kemungkinan besar dalam tidur  kita bermimpi walaupun kita tidak mengingat hal tersebut saat bangun.

    Bagaimana caranya agar kita bisa mengingat mimpi kita?

    Berikut ini adalah beberapa cara agar Anda lebih sadar terhadap apa saja yang terjadi pada alam bawah sadar Anda ketika tidur:

    1. Peka terhadap lingkungan sekitar

    Hasil penelitian menunjukkan jika orang yang memiliki daya ingat tinggi mungkin lebih reaktif terhadap rangsangan seperti suara yang bisa membuat mereka lebih mudah bangun. Hal ini membuat orang tersebut lebih mungkin akan ingat mimpi mereka saat mereka terbangun.

    2. Si tukang tidur

    Orang yang sering terbangun pada malam hari juga lebih mudah untuk mengingat mimpi mereka agar mendapat tidur malam yang baik setiap hari. Namun dalam kasus ini, lebih baik jika memperbaiki siklus tidur agar mendapatkan kualitas tidur yang baik.

    3. Hindari meminum obat tidur

    Berbagai macam obat seperti obat ambeien mempengaruhi berapa banyak waktu yang Anda habiskan jika mengalami gangguan tidur REM (fase tidur saat mimpi terjadi), sehingga dalam kasus ini, kurangnya daya ingat dan memori benar-benar bisa sesuai dengan ketidakhadiran mimpi itu sendiri.

    4. Membuat catatan 

    Jika Anda benar-benar serius untuk mengeksplor dengan alam bawah sadar Anda, Anda dapat mencoba membuat sebuah catatan mimpi yang ditulis setiap kali Anda terbangun dari tidur. Jika Anda malas untuk menulis, Anda bisa merekam menggunakan ponsel Anda untuk menceritakan tentang mimpi Anda. Hal ini ampuh membantu Anda mengingat tentang mimpi Anda ketika Anda bangun.

    5. Mengaktifkan alarm saat tidur

    Anda bisa saja lupa tentang mimpi Anda karena terkejut dari bunyi alarm. Hal ini membuat Anda berada dalam keadaan setengah tertidur di mana Anda terbangun dengan impian Anda masih dalam pikiran seperti mengawang-ngawang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Satya Setiadi

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 30/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan