backup og meta

Batas Aman Minuman Beralkohol dan Aturan Konsumsinya

Batas Aman Minuman Beralkohol dan Aturan Konsumsinya

Bagi sebagian orang dewasa, minum minuman beralkohol sudah menjadi gaya hidup yang tak terlewatkan. Meski begitu, bukan berarti Anda lantas boleh minum-minum sepuasnya. Ketahui batas aman minum alkohol melalui penjelasan di bawah ini.

Berapa batas aman minum alkohol?

minum minuman beralkohol

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, termasuk minum minuman beralkohol, seperti bir, wine, wiski, maupun vodka yang harus dilakukan secara aman dan bertanggung jawab.

Dalam rekomendasi terbarunya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganjurkan orang dewasa untuk memilih tidak minum atau membatasi asupan alkohol harian.

Secara umum, batas aman minum alkohol adalah dua minuman atau kurang dalam sehari untuk pria serta satu minuman atau kurang dalam sehari untuk wanita.

Adapun, standar satu minuman alkohol tersebut setara dengan takaran berikut ini.

  • 350 ml (1 gelas gelas besar) bir dengan kadar alkohol 5 persen.
  • 150 ml (¾ gelas belimbing) wine dengan kadar alkohol 12 persen.
  • 45 ml (1 gelas sloki) minuman keras, seperti wiski, scotch, gin, vodka, dan tequila dengan kadar alkohol 40 persen.

Meski begitu, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet (2018) menunjukkan bahwa tidak ada ukuran yang aman untuk minum minuman beralkohol.

Hal ini didasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan di 195 negara mengenai penyebab 2,8 juta kasus kematian dini (premature death) di seluruh dunia setiap tahunnya.

Peneliti memperkirakan satu minuman beralkohol per hari meningkatkan risiko penyakit sebesar 0,5 persen, Sementara itu, dua minuman per hari bisa meningkatkan risiko tersebut hingga 7 persen.

Penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan penggunaan alkohol termasuk tuberkulosis, kanker, kecelakaan kendaraan bermotor, kekerasan, hingga perilaku bunuh diri.

Panduan aman minum minuman beralkohol

panduan aman minum minuman beralkohol

Perlu Anda ingat sebelumnya, konsumsi alkohol pada ibu hamil dan pasangan yang sedang mengusahakan kehamilan sangat tidak disarankan. 

Orang berusia di bawah 21 tahun, mengidap kondisi kesehatan tertentu, atau sedang memakai obat yang berinteraksi dengan alkohol juga tidak boleh mengonsumsi alkohol sama sekali.

Namun, jika Anda memutuskan untuk minum minuman beralkohol sesekali, pastikan Anda mengikuti panduan aman berikut.

1. Makan terlebih dahulu

Minum alkohol saat perut kosong bisa membuat Anda lebih cepat mabuk. Selain itu, hati juga harus bekerja lebih keras untuk memproses alkohol dalam tubuh Anda. 

Maka dari itu, Anda sebaiknya makan sebelum minum alkohol jenis apa pun. Makanan akan membantu memperlambat penyerapan alkohol ke dalam darah, otak, dan hati.

2. Minum secara perlahan

Minum cepat-cepat atau langsung menenggak alkohol sampai habis meningkatkan konsentrasi alkohol dalam darah. Hal ini berisiko membuat Anda mabuk berat.

Tubuh Anda hanya dapat memproses satu minuman per jam. Untuk mengurangi efeknya, Anda bisa memilih untuk minum secara perlahan atau menyelinginya dengan minum air putih.

3. Jangan menyetir atau mengoperasikan mesin

Minuman beralkohol bisa memengaruhi koordinasi dan konsentrasi. Itu sebabnya, Anda tidak boleh mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin setelah minum alkohol.

Jika Anda memang berencana minum-minum, jangan membawa kendaraan sendirian. Lebih baik pulang dengan transportasi umum atau minta ditemani teman Anda yang tidak mabuk. 

4. Hindari minuman yang ditawarkan orang lain

Jika Anda minum di bar atau tempat umum, jangan menerima minuman yang ditawarkan orang lain. Apalagi bila Anda tidak kenal orang tersebut dan Anda ditawarkan minuman secara cuma-cuma. 

Anda tidak tahu apa saja kandungan di dalam minuman tersebut. Selain itu, Anda juga tidak dapat mengukur berapa banyak kadar alkohol di dalamnya.

Bahaya minuman beralkohol untuk kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga menyarankan untuk berhenti minum alkohol mengingat dampak buruknya bagi kesehatan tubuh.

Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti kehilangan kesadaran, kejang, hingga meninggal dunia.

Kebiasaan ini juga meningkatkan sejumlah penyakit akibat efek minum alkohol, termasuk tukak lambung, kerusakan hati, hingga gangguan psikis yang berat.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi alkohol secara aman dan bertanggung jawab, salah satunya dengan memperhatikan batas aman minum alkohol.

Bila perlu, hindari alkohol sama sekali untuk mencegah dampak buruknya bagi kesehatan.

Apabila Anda merasa kesulitan untuk mengurangi atau berhenti minum, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan solusinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alcohol and Public Health – Frequently Asked Questions. Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Retrieved 7 August 2023, from https://www.cdc.gov/alcohol/faqs.htm

Alcohol and Public Health – Dietary Guidelines for Alcohol. Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Retrieved 7 August 2023, from https://www.cdc.gov/alcohol/fact-sheets/moderate-drinking.htm

Top 7 tips for safe drinking. Healthdirect Australia. (2020). Retrieved 7 August 2023, from https://www.healthdirect.gov.au/top-7-tips-for-safe-drinking

Studi: Tak Ada Ukuran “Masih Aman” bagi Alkohol. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Retrieved 7 August 2023, from http://p2ptm.kemkes.go.id/tag/studi-tak-ada-ukuran-masih-aman-bagi-alkohol

Bahaya Minuman Beralkohol Bagi Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Retrieved 7 August 2023, from https://www.kemkes.go.id/article/view/14122200003/bahaya-minuman-beralkohol-bagi-kesehatan.html

Griswold, M., Fullman, N., Hawley, C., Arian, N., Zimsen, S., & Tymeson, H. et al. (2018). Alcohol use and burden for 195 countries and territories, 1990–2016: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. The Lancet, 392(10152), 1015-1035. https://doi.org/10.1016/s0140-6736(18)31310-2

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Minum Alkohol Bikin Bau Mulut? Ini 5 Cara Mengatasinya

7 Manfaat Wine untuk Kesehatan dan Risikonya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan