Akar percobaan mereka adalah apa yang disebut dengan hypofrontality. Hypofrontality adalah penurunan aktivitas pada korteks prefrontal otak yang mengarah ke masalah kognitif seperti gangguan memori dan kesulitan mengambil keputusan. Dengan mengamati tikus lab, para ilmuwan dari Institut Pasteur di Paris dan dari University of Colorado menunjukkan bahwa mutasi genetik CHRNA5 (yang sebelumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala skizofrenia), juga terkait dengan penurunan fungsi pada lobus frontal.
Gangguan pada lobus frontal telah dikaitkan dengan masalah penalaran dan pemecahan masalah, serta kontrol diri dan emosi. Gangguan pada dua bagian otak inilah yang dicurigai memicu timbulnya gejala psikosis yang mengacu ke skizofrenia, seperti halusinasi, delusi, dan waham.
Peneliti mengatakan nikotin membalikkan masalah ini, setidaknya pada tikus, karena nikotin memengaruhi reseptor di daerah otak tertentu untuk menjalankan fungsi kognitif yang sehat. Ketika tikus lab yang menunjukkan gejala skizofrenia diberikan dosis nikotin harian, aktivitas otak yang tadinya lamban berhasil memperlihatkan peningkatan dalam dua hari. Dan dalam satu minggu, ungkap peneliti, aktivitas otak kembali normal.
Pada dasarnya, peneliti menduga bahwa nikotin bekerja melawan efek samping dari obat-obatan skizofrenia atau penurunan fungsi kognitif otak akibat cacat genetik dari skizofrenia itu sendiri.
Mereka yang berpendapat bahwa merokok justru memicu gejala skizofrenia
Di sisi lain, sebuah studi tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry melaporkan bahwa orang yang merokok memiliki peningkatan risiko hingga tiga kali lipat untuk mengalami gejala skizofrenia daripada mereka yang bukan perokok.
Tim peneliti merekap ulang hasil temuan dari 61 studi terdahulu yang melibatkan 15 ribu perokok dan 273 ribu non-perokok. Mereka menemukan bahwa hampir 57% dari pasien yang mengalami episode pertama dari gejala skizofrenia adalah perokok. Para peneliti juga menemukan bahwa perokok berat menampilkan gejala penyakit skizofrenia rata-rata satu tahun lebih cepat daripada non-perokok.