Selain minum obat, masalah perut kembung dan mual bisa kadang dapat diredakan dengan mengoleskan minyak esensial. Minyak yang paling sering digunakan adalah minyak telon dan minyak kayu putih. Meskipun sekilas sama, keduanya berbeda. Lantas, apa perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih?
Perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih
Minyak telon atau minyak kayu putih menjadi teman setia si kecil. Setelah mandi, biasanya bagian perut dan telapak kaki bayi akan dioleskan dengan minyak ini. Akan tetapi, tidak hanya bayi saja yang sering menggunakan minyak ini, orang dewasa juga sering membawa minyak ini ketika bepergian.
Meskipun digunakan untuk tujuan yang sama, minyak kayu putih dan minyak telon itu berbeda. Mari bahas perbedaannya berikut ini.
1. Komposisi
Perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih ada pada komposisinya. Kebanyakan minyak telon terbuat dari campuran minyak kelapa, minyak adas (Oleum foeniculi), dan minyak eucalyptus dengan kadar yang berbeda-beda.
Sementara, minyak kayu putih terbuat dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih, yakni pohon jenis Melaleuca leucadendra atau Melaleuca cajuputi.
2. Fungsi dan manfaat
Perbedaan komponen antara minyak kayu putih dan minyak telon, memungkinkan adanya perbedaan manfaat dari keduanya. Minyak kayu putih sering digunakan untuk meredakan pilek atau hidung tersumbat dan sakit kepala karena efek aromaterapinya.
Cara menggunakannya cukup mudah. Anda hanya perlu mengoleskan di sekitar philtrum (lekukan di atas bibir) untuk melegakan pernapasan atau di sisi kepala untuk meredakan sakit kepala.
Minyak kayu putih diketahui mengandung senyawa cineole. Senyawa ini dapat meresap dan bekerja untuk mengurangi rasa sakit di area kulit yang dioleskan. Namun, hindari mengoleskan minyak ini ketika ada luka terbuka karena bisa menimbulkan rasa perih menyengat.
Minyak telon juga sering digunakan untuk melegakan pernapasan saat pilek. Tak hanya itu, aroma yang khas dari campuran minyak eucalyptus dan minyak adas ini juga mampu mengusir nyamuk.
Dari segi manfaat, minyak telon juga memiliki keunggulan lain, yakni dapat membantu meredakan nyeri. Perbedaan antara minyak telon dan minyak kayu putih ini terdapat pada studi dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
Studi tersebut menunjukkan bahwa antioksidan dari eucalyptus dapat merangsang produksi hormon serotonin sehingga mengurangi rasa sakit. Serotonin merupakan hormon yang bisa membuat seseorang merasa nyaman dan senang sehingga rasa sakit berkurang.
3. Aroma dan teksturnya
Baik minyak kayu putih maupun minyak kayu telon, keduanya sama-sama memiliki efek aromaterapi. Namun, aroma minyak kayu putih jauh lebih kuat ketimbang minyak telon.
Selain itu, sensasi hangat yang dirasakan juga berbeda. Minyak kayu putih terasa lebih hangat di kulit ketimbang minyak telon. Itulah sebabnya, minyak telon lebih sering digunakan bayi, sementara minyak kayu putih cenderung digunakan oleh orang yang usianya lebih dewasa.
Perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih juga bisa Anda lihat dari teksturnya. Minyak kayu putih cenderung tidak licin dan lebih cepat meresap di kulit. Sementara minyak telon, terasa lebih kental dan licin serta lebih lama meresap di kulit.
Apakah keduanya manjur?
Untuk beberapa kondisi, minyak telon maupun minyak kayu putih sama-sama memberikan khasiat. Terutama untuk menghangatkan tubuh saat cuaca dingin atau saat sedang kedinginan. Bisa juga untuk meredakan perut mual karena mabuk perjalanan.
Meski semua usia aman menggunakan minyak ini, Anda harus berhati-hati. Jangan gunakan minyak kayu putih atau minyak telon pada kulit yang terluka. Hindari juga menggunakan minyak ini di area kulit sekitar mata karena bisa menyebabkan mata perih, berair, dan merah.
[embed-health-tool-bmi]