backup og meta

Wheatgrass

Wheatgrass

Pernah dengar tanaman wheatgrass? Bentuknya mirip rumput pada umumnya, tetapi daunnya lebih tebal dan besar dari rumput biasa. Tanaman ini punya kandungan aktif yang berpotensi mengatasi berbagai penyakit. Mari simak manfaat, cara penggunaan, dan efek samping obat herbal yang satu ini. 

Kandungan wheatgrass

Beberapa orang menyebut wheatgrass sebagai “darah hijau” karena mengandung klorofil jumlah tinggi yang memberi rumput gandum rona hijau cerah.

Rumput gandum ini biasanya dibudidayakan secara mandiri mirip seperti tanaman obat di rumah.

Wheatgrass akan dipanen di awal pertumbuhannya sebelum mencapai pertumbuhan penuh. Panen biasanya dilakukan 7 – 10 hari setelah bertunas.

Rumput gandum ini berpotensi sebagai obat herbal karena khasiat yang berasal dari kandungan klorofilnya, yang sebanyak 70% menyusun tanaman ini. Klorofil sendiri merupakan pigmen (zat pewarna) tumbuhan hijau.

Klorofil dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, antara lain mencegah penyakit kanker dan membantu menghilangkan racun dalam darah.

Antioksidan yang ada di dalam tanaman ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, kanker, nyeri sendi, dan penyakit saraf yang biasanya terjadi pada lansia.

Manfaat wheatgrass untuk kesehatan

wheatgrass adalah

Berdasarkan kandungan berkhasiat dari wheatgrass, berikut adalah manfaat rumput gandum untuk pengobatan alternatif dan kesehatan. 

1. Menurunkan kolesterol

Efek wheatgrass mirip dengan atorvastatin, obat resep yang biasa digunakan untuk mengobati kolesterol darah tinggi. 

Ulasan dari Methods and findings in experimental and clinical pharmacology (2010) memperlihatkan tanaman herbal ini bisa menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi akibat peradangan pada jaringan tubuh.

Namun, manfaatnya bagi manusia masih membutuhkan tinjauan lebih lanjut karena studi yang ada masih dilakukan pada hewan. 

2. Mengendalikan gejala diabetes

Kadar gula darah tinggi pada pasien diabetes bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mudah haus, sering buang air kecil, dan badan cepat lelah. 

Nah, beberapa penelitian pada hewan menemukan bahwa manfaat rumput gandum dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali. 

Karena riset pada manusia masih terbatas, lebih baik konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi wheatgrass sebagai obat herbal diabetes.

3. Mengobati peradangan di usus besar

Kandungan klorofil pada rumput gandum yang memiliki sifat antiradang yang kuat. Klorofil bisa menghambat aktivitas protein tertentu yang memicu peradangan pada manusia.

Sebuah penelitian lama dari Scandinavian journal of gastroenterolog yang dilakukan pada 23 orang memperlihatkan efek jus wheatgrass pada pasien radang usus besar (kolitis ulserativa).

Pasien meminum sebanyak 1/2 cangkir (100 ml) jus wheatgrass selama satu bulan. Hasilnya, obat tradisional ini bisa mengurangi peradangan di usus dan pendarahan di dubur.

4. Mengatasi penyakit infeksi

Wheatgrass dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan infeksi bakteri tertentu. 

Kandungan pada rumput gandum bisa membantu melawan beberapa jenis bakteri Streptococcus dan Lactobacillus yang menyebabkan gangguan, seperti radang tenggorokan atau infeksi mulut. 

Selain itu, tanaman ini juga mengandung vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Jadi, wheatgrass bisa menjadi herbal untuk kekebalan tubuh, sehingga membantu melawan infeksi.

Sifat antibakteri ini juga bisa sangat membantu dalam pengobatan orang yang mengalami resistensi antibiotik

5. Membantu pengobatan kanker

Berkat kandungan antioksidannya yang tinggi, rumput gandum dapat membantu membunuh sel kanker, terutama saat dikombinasikan dengan pengobatan medis.

Menurut satu penelitian dari Pakistan journal of pharmaceutical sciences (2011), ekstrak wheatgrass menurunkan penyebaran sel kanker mulut sebesar 41 persen.

Dalam penelitian lain yang diterbitkan dalam Nutrition and cancer (2007), wheatgrass membunuh sel kanker dan mengurangi jumlah sel leukemia hingga 65% dalam tiga hari pengobatan.

Namun, penelitian masih dilakukan pada hewan. Masih belum ada bukti tentang potensi efek antikanker dari rumput gandum pada manusia.

Aturan minum wheatgrass

jus untuk sistem imun

Salah satu cara mengonsumsi wheatgrass mentah atau bubuk wheatgrass adalah dalam bentuk smoothie atau jus. 

Namun, ia memiliki rasa yang hambar. Mencampurnya dengan bahan yang memiliki rasa kuat, seperti nanas, bisa membuatnya lebih enak.

Pilihan lain termasuk mencampurnya dengan susu, madu, atau jus buah.

Wheatgrass juga tersedia dalam bentuk kapsul atau ekstrak rumput gandum yang bisa Anda dapatkan di apotek. 

Di bawah ini adalah cara menyiapkan rumput gandum sebagai jus atau minuman.

  • 115 gram wheatgrass segar.
  • 2 cangkir nanas segar kupas, kemudian cincang halus.
  • 1 jeruk kupas.

Hancurkan semua bahan menggunakan blender, kemudian saring untuk menghilangkan ampasnya. Sajikan jus wheatgrass dalam empat cangkir.

Anda sebaiknya mengonsumsi rumput gandum dengan jumlah 100 – 115 gram dalam jarak minimal dua minggu agar dapat merasakan efeknya.

Efek samping wheatgrass

Wheatgrass umumnya mudah didapatkan. Beberapa orang bahkan bisa menanam sendiri tanaman rumput gandum ini di rumah. 

Namun, tanaman ini tidak boleh sembarang dikonsumsi bagi orang yang punya alergi, sensitif terhadap gluten, dan penyakit celiac.

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dengan bahaya dari obat herbal ini.

Beberapa orang yang keracunan rumput gandum melaporkan gejala efek samping seperti:

  • mual,
  • sakit kepala,
  • sembelit,
  • sakit perut, dan
  • demam.

Jangan mengonsumsi rumput gandum jika Anda sedang hamil atau menyusui. Jika Anda mengalami keluhan di atas dan efek merugikan lainnya, sebaiknya hentikan konsumsi rumput gandum.

Kesimpulan

  • Wheatgrass bisa membantu menurunkan kolesterol hingga mengurangi radang usus. 
  • Sebagian besar manfaat rumput gandum masih diuji melalui riset terhadap hewan.
  • Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan wheatgrass sebagai obat herbal.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alitheen, N. B., Oon, C. L., Keong, Y. S., Chuan, T. K., Li, H. K., & Yong, H. W. (2011). Cytotoxic effects of commercial wheatgrass and fiber towards human acute promyelocytic leukemia cells (HL60). Pakistan journal of pharmaceutical sciences, 24(3), 243–250. PMID: 21715255.

Bar-Sela, G., Tsalic, M., Fried, G., & Goldberg, H. (2007). Wheat grass juice may improve hematological toxicity related to chemotherapy in breast cancer patients: a pilot study. Nutrition and cancer, 58(1), 43–48. https://doi.org/10.1080/01635580701308083 

Ben-Arye, E., Goldin, E., Wengrower, D., Stamper, A., Kohn, R., & Berry, E. (2002). Wheat grass juice in the treatment of active distal ulcerative colitis: a randomized double-blind placebo-controlled trial. Scandinavian journal of gastroenterology, 37(4), 444–449. https://doi.org/10.1080/003655202317316088 

Gore, R. D., Palaskar, S. J., & Bartake, A. R. (2017). Wheatgrass: Green Blood can Help to Fight Cancer. Journal of clinical and diagnostic research : JCDR, 11(6), ZC40–ZC42. https://doi.org/10.7860/JCDR/2017/26316.10057 

Khan, M. S., Parveen, R., Mishra, K., Tulsawani, R., & Ahmad, S. (2015). Chromatographic analysis of wheatgrass extracts. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 7(4), 267–271. https://doi.org/10.4103/0975-7406.168023 

Kothari, S., Jain, A. K., Mehta, S. C., & Tonpay, S. D. (2011). Hypolipidemic effect of fresh Triticum aestivum (wheat) grass juice in hypercholesterolemic rats. Acta poloniae pharmaceutica, 68(2), 291–294. PMID: 21485304.

Mohan, Y., Jesuthankaraj, G. N., & Ramasamy Thangavelu, N. (2013). Antidiabetic and Antioxidant Properties of Triticum aestivum in Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Advances in pharmacological sciences, 2013, 716073. https://doi.org/10.1155/2013/716073 

Parit, S. B., Dawkar, V. V., Tanpure, R. S., Pai, S. R., & Chougale, A. D. (2018). Nutritional Quality and Antioxidant Activity of Wheatgrass (Triticum aestivum) Unwrap by Proteome Profiling and DPPH and FRAP assays. Journal of food science, 83(8), 2127–2139. https://doi.org/10.1111/1750-3841.14224 

Rajpurohit L, Mehta N, Ankola AV, Gadiyar A. Evaluation of the anti-microbial activity of various concentration of wheat grass (Triticum aestivum) extract against Gram-positive bacteria: An in vitro study. Journal of Dental Research and Review;2:70-2. Available from: https://www.jdrr.org/text.asp?2015/2/2/70/161204 

Sethi, J., Yadav, M., Dahiya, K., Sood, S., Singh, V., & Bhattacharya, S. B. (2010). Antioxidant effect of Triticum aestivium (wheat grass) in high-fat diet-induced oxidative stress in rabbits. Methods and findings in experimental and clinical pharmacology, 32(4), 233–235. https://doi.org/10.1358/mf.2010.32.4.1423889 

Shakya, G., Randhi, P. K., Pajaniradje, S., Mohankumar, K., & Rajagopalan, R. (2016). Hypoglycaemic role of wheatgrass and its effect on carbohydrate metabolic enzymes in type II diabetic rats. Toxicology and industrial health, 32(6), 1026–1032. https://doi.org/10.1177/0748233714545202 

Stenblom, E. L., Weström, B., Linninge, C., Bonn, P., Farrell, M., Rehfeld, J. F., & Montelius, C. (2016). Dietary green-plant thylakoids decrease gastric emptying and gut transit, promote changes in the gut microbial flora, but does not cause steatorrhea. Nutrition & metabolism, 13, 67. https://doi.org/10.1186/s12986-016-0128-4 

Subramoniam, A., Asha, V. V., Nair, S. A., Sasidharan, S. P., Sureshkumar, P. K., Rajendran, K. N., Karunagaran, D., & Ramalingam, K. (2012). Chlorophyll revisited: anti-inflammatory activities of chlorophyll a and inhibition of expression of TNF-α gene by the same. Inflammation, 35(3), 959–966. https://doi.org/10.1007/s10753-011-9399-0 

[HISTORICAL RECORD]:   WHEAT GRASS POWDER. (2019). U.S. Department of Agricultural. Retrieved June 7, 2022 from, https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/601871/nutrients 

Is Wheatgrass Worth the Hype? 7 Benefits. (2022). Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/is-wheatgrass-good-for-you/ 

Versi Terbaru

27/06/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

6 Manfaat Sirih Cina sebagai Obat Herbal, Plus Efek Sampingnya

7 Manfaat Tanaman Kumis Kucing untuk Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 27/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan