Suka makan opor atau kari? Nah, salah satu bumbu masak yang harus ada saat membuat dua makanan ini adalah jinten putih. Jinten putih adalah rempah-rempah yang terbuat dari biji tanaman Cuminum cyminum (cumin). Jangan salah, jinten putih berbeda dengan jinten hitam (habbatussauda). Oleh karena itu, manfaatnya bagi kesehatan tubuh juga berbeda. Apa saja manfaat jinten putih bagi kesehatan tubub Anda?
Manfaat jinten putih yang sayang jika dilewatkan

Jinten putih dijual dalam bentuk biji kering atau bubuk halus. Rasanya sangat khas, terasa pedas dan panas seperti cabai tapi sedikit pahit, dan aromanya seperti tanah. Rempah ini cukup populer karena sering digunakan pada masakan khas Asia, India, Afrika, dan Meksiko.
Selain digunakan sebagai penyedap makanan, sudah sejak lama jinten hitam juga digunakan sebagai obat tradisional. Banyak studi yang menunjukkan manfaat jinten putih bagi kesehatan, di antaranya:
1. Mengatasi gangguan pencernaan
Jinten putih cukup umum digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare, sakit perut, dan perut kembung. Rempah ini dikonfirmasi dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan dengan merangsang empedu mencerna lemak dan nutrisi tertentu.
Satu studi menunjukkan bahwa jinten putih meringankan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS). Sebanyak 57 pasien dengan IBS diminta mengonsumsi minyak jinten putih selama dua sampai 4 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa gejala saki perut, perut kembung, sembelit, atau diare menjadi lebih ringan setelah mengkuti perawatan.
2. Mengontrol kadar gula darah
Studi menunjukkan penggunaan suplemen jinten putih dapat membantu menurunkan gula darah dan kadar hbA1c dalam darah. Kemudian, jinten putih juga memiliki potensi untuk mengobati diabetes. Penyakit diabetes dapat merusak sel-sel sehat di alam tubuh dengan AGEs, yaitu senyawa yang menyebabkan peradangan.
Senyawa tersebut dibuat ketika gula yang mengalir dalam darah menempel pada protein yang mengganggu fungsi normal dari protein. Nah, jinten putih dipercaya mengandung komponen yang bisa menghambat produksi AGEs. Sayangnya, belum banyak penelitian tentang manfaat ini lebih lanjut.
3. Sumber zat besi dan kaya antioksidan
- 8 kilokalori
- 0,37 g protein
- 0,47 g lemak
- 0, 92 karbohidrat
- 1,4 mg zat besi
4. Bersifat antibakteri dan antiperadangan
5. Menurunkan kolesterol dan berat badan
[embed-health-tool-bmi]