backup og meta

7 Manfaat Daun Pecut Kuda, Bukan Sekadar Tanaman Liar

7 Manfaat Daun Pecut Kuda, Bukan Sekadar Tanaman Liar

Daun pecut kuda sering kali hanya dianggap sebagai tanaman liar. Padahal, tanaman ini diduga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Apa saja? Ketahui selengkapnya di bawah ini.   

Kandungan daun pecut kuda

Daun pecut kuda, dengan nama latin Achyranthes Aspera, adalah jenis tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi. 

Daun pecut kuda atau Achyranthes Aspera diketahui memiliki kandungan sebagai berikut.

  • Asam lemak.
  • Asam oleanolat, triakontanol.
  • Achyranthine, asam amino yang berbeda.
  • Asam oleonat.
  • Bisdesmosidic, saponin berbasis triterpenoid.
  • D-glukuronat, Betaine.
  • Ekdisteron.
  • Spinasterol, dihidroksi keton.
  • Spathulenol, alkaloid.
  • n-hexacos-14- enoic.

Semua bagian dari tanaman ini, mulai dari akar, biji, dauh, batang, dan bunga, diketahui berpotensi digunakan sebagai pengobatan alternatif.

Daunnya sendiri umumnya bisa tumbuh hingga mencapai panjang 8—10 cm dan lebar 7—8 cm. Bentuk daun menyerupai telur dengan bagian bawah melebar dan bagian ujung yang menyempit.

Saat ini, tanaman pecut kuda juga mulai digunakan dalam pengobatan medis. 

Tahukah Anda?

Tanaman pecut kuda merupakan tanaman dari famili Verbenaceae yang memiliki banyak cabang yang mencuat dan menyebar menyerupai persegi empat. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 180 atau 200 cm.

Manfaat daun pecut kuda

Ada sejumlah potensi manfaat yang diketahui bisa diperoleh dari daun pecut kuda. Berikut di antaranya.  

1. Meredakan radang tenggorokan

Obat radang amandel

Dilansir dari Jurnal Pangan dan Agroindustri, kandungan antibakteri dalam tanaman pecut kuda telah diteliti dan terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Fungsi ini juga diketahui bisa secara aktif menghambat bakteri Streptococcus pyogenes lebih baik dibandingkan dengan penggunaan obat penisilin.

2. Mengatasi keputihan pada wanita

Achyranthens Aspera diketahui memiliki potensi manfaat sebagai obat keputihan pada wanita.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak tanaman pecut kuda yang telah dijadikan serbuk bisa membantu pertumbuhan jamur Candida albicans yang merupakan salah satu penyebab keputihan.

3. Menurunkan demam

Berdasarkan Future Journal of Pharmaceutical Sciences, tanaman pecut kuda sudah sejak lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Afrika untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk demam.

Ini karena tanaman pecut kuda memiliki fungsi sebagai antioksidan dan anti-peradangan, meski memiliki zat antivirus yang lemah.

Tanaman ini punya kandungan asam asorbik yang punya sifat antioksidan dan bisa meningkatkan kinerja sistem imun. Fungsi tersebut berpotensi bantu melawan penyebab infeksi yang juga bisa menimbulkan demam, seperti virus COVID-19.

4. Membantu penyembuhan luka terbuka

Ekstrak dari tanaman pecut kuda diketahui bisa membantu mempercepat penyembuhan luka.

Melalui sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, luka yang terbuka dapat tertutup kembali dengan sempurna pada hari ke-12 setelah penggunaan salep dari ekstrak tanaman pecut kuda 5%.

5. Melindungi tubuh dari radikal bebas

Dalam jurnal MIPA, oleh masyarakat wilayah Tomohon di Sulawesi Utara, tanaman pecut kuda juga bisa disebut dengan tanaman ekor tikus.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak Achyranthens Aspera memiliki beberapa zat antioksidan.

Zat ini meliputi senyawa melabolit sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin, dan saponin.

Zat antioksidan ini bisa membantu melindungi tubuh dari efek radikal bebas.

6. Mengurangi lemak tubuh

Suplemen yang terbuat dari tanaman pecut kuda diketahui punya potensi mengurangi lemak berlebih di dalam tubuh.

Cara kerjanya yaitu dengan mencegah penumpukan lemak di bagian perut yang mengatur berat badan.

7. Meredakan gejala pada kulit

Air perasan dan bubur tanaman pecut kuda dinilai berpeluang meredakan sejumlah gejala pada kulit, seperti ringworm, bisul, dan kulit mengelupas.

Cara pakainya pun tidak sulit. Anda cukup tempelkan air perasan atau bubur secara langsung pada kulit.

Efek samping daun pecut kuda

Meski terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, daun pecut kuda tetap perlu digunakan dengan hati-hati.

Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan daun pecut kuda, di antaranya sebagai berikut.

  • Penggunaan bubur secara langsung pada kulit bisa menimbulkan iritasi dan ruam. Lebih baik digunakan bersama dengan sesuatu yang bisa mendinginkan kulit, misalnya es batu. 
  • Konsumsi suplemen secara berlebihan berisiko menyebabkan mual dan muntah.

Perlu diingat

Penggunaan obat herbal, termasuk daun pecut kuda, perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan tanaman ini sebagai obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Yadav, R., Rai, R., Yadav, A., Pahuja, M., Solanki, S., & Yadav, H. (2016). Evaluation of antibacterial activity of Achyranthes aspera extract against Streptococcus mutans: An in vitro study. Journal Of Advanced Pharmaceutical Technology &Amp; Research7(4), 149. https://doi.org/10.4103/2231-4040.191426

Almoshari, Y. (2022). Medicinal plants used for dermatological disorders among the people of the kingdom of Saudi Arabia: A narrative review. Saudi Journal Of Biological Sciences29(6), 103303. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2022.103303

Ndhlala, A., Ghebrehiwot, H., Ncube, B., Aremu, A., Gruz, J., & Šubrtová, M. et al. (2015). Antimicrobial, Anthelmintic Activities and Characterisation of Functional Phenolic Acids of Achyranthes aspera Linn.: A Medicinal Plant Used for the Treatment of Wounds and Ringworm in East Africa. Frontiers In Pharmacology6. https://doi.org/10.3389/fphar.2015.00274

Rani, N., Sharma, S., & Vasudeva, N. (2012). Assessment of Antiobesity Potential ofAchyranthes asperaLinn. Seed. Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine2012, 1-7. https://doi.org/10.1155/2012/715912

Jackson, G. (2023). Devil’s horse whip (512). Retrieved 28 February 2023, from https://apps.lucidcentral.org/pppw_v11/text/web_full/entities/devils_horse_whip_512.htm

Campus, G., & Campus, G. (2018). Devil’s horsewhip — The Plant Encyclopedia — THE GREEN INSTITUTE. Retrieved 28 February 2023, from https://greeninstitute.ng/plants/tag/Devil%27s+horsewhip

Utami, K., & Sari, I. (2019). Pengaruh Pemberian Topikal Ekstrak Etanol Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (l.) Vahl) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Punggung Mencit (mus musculus). KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia Dan Pendidikan Kimia2(1), 21-27. Retrieved from https://ejurnalunsam.id/index.php/katalis/article/view/1829

Uji Efek Antipiretik Infusa Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) pada Merpati dengan Parasetamol sebagai Pembanding(2023). Retrieved 28 February 2023, from http://repo.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/920/1/KARYA%20TULIS%20ILMIAH%20GRACE.pdf

Dewi, S., Yuliawati, K., & Sadiyah, E. (2017). Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Bertingkat dan Fraksi Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) terhadap Candida albicans. Prosiding Farmasi0(0), 337-343. Retrieved from http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/7940

Rante, T. R., Simbala, H. E., & Mansauda, K. L. (2020). Skrining fitokimia Dan potensi Antioksidan Dari Ekstrak Daun Tumbuhan Ekor Tikus (Stachytarpheta Jamaicensis L) dengan metode 1.1 diphenyl-2-picrylhydracyl (DPPH). Jurnal MIPA, 9(2), 91. https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2020.29000

Wahyudi, V. A., Seqip, P., & Sahirah, N. (2020). Formulasi permen pereda radang tenggorokan dari Daun pecut Kuda (stacytarpheta jamaicensis) Sebagai Pangan fungsional. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 7(4), 31-41. https://doi.org/10.21776/ub.jpa.2019.007.04.4

Adeleye, O., Femi-Oyewo, M., Bamiro, O., Bakre, L., Alabi, A., & Ashidi, J. et al. (2021). Ethnomedicinal herbs in African traditional medicine with potential activity for the prevention, treatment, and management of coronavirus disease 2019. Future Journal Of Pharmaceutical Sciences7(1). https://doi.org/10.1186/s43094-021-00223-5

Versi Terbaru

14/03/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

5 Tanaman Obat yang Mudah Dibudidayakan di Rumah, Plus Manfaatnya

6 Manfaat Ginseng, Tanaman Obat Khas Asia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan