backup og meta

Kenali Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi

Kenali Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi

Jika Anda berencana memakai kawat gigi atau behel, pertimbangkan dengan matang apakah hal itu merupakan keputusan terbaik Anda. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja manfaat dan risikonya.

Manfaat memakai kawat gigi

Kawat gigi atau behel adalah alat berbahan kawat yang digunakan untuk memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata maupun kondisi gigi yang bertumpuk (maloklusi).

Kebanyakan orang mulai memperbaiki gigi dengan behel pada usia remaja. Namun, Anda juga dapat memperoleh manfaat penggunaan behel gigi saat dewasa. 

Tujuan utama dari penggunaan behel adalah untuk menyelaraskan gigi dan rahang supaya Anda dapat menggigit makanan dengan baik dan memiliki senyum yang indah.

Selain itu, pemasangan kawat gigi juga menawarkan beberapa manfaat lain seperti di bawah ini.

1. Meningkatkan kesehatan gigi

cara merawat gigi behel

Beragam masalah gigi dan rahang, seperti gigi tidak rata, gigi tidak beraturan, pola gigitan yang tidak benar, plak dan karang gigi, hingga penyakit gusi dapat diatasi dengan kawat gigi. 

Behel akan menyelaraskan struktur gigi Anda dengan cara yang paling tepat. Hal ini pun dapat meningkatkan kebersihan gigi dan rongga mulut Anda.

2. Melindungi gigi dan mulut

Orang dengan pola gigitan yang tidak rata punya risiko lebih tinggi untuk merasakan komplikasi, seperti gigi depan menonjol atau lidah dan pipi bagian dalam yang sering tergigit.

Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami kondisi tersebut membutuhkan kawat gigi untuk melindungi dan memperbaiki susunan gigi mereka.

3. Menyelesaikan masalah makan

Banyak orang yang menghadapi kesulitan dalam mengunyah atau menggigit makanan mereka. Salah satu penyebabnya ialah susunan gigi yang tidak rata. 

Jika tidak diperbaiki, hal tersebut dapat menyebabkan masalah gizi dan pencernaan. Oleh sebab itu, pemakaian behel gigi akan membantu menyelesaikan masalah makan Anda.

4. Menghasilkan senyum yang indah

Behel dapat membantu meningkatkan penampilan gigi Anda. Senyuman yang indah tentu menjadi tujuan kebanyakan orang yang memasang kawat gigi.

Efek dari perubahan ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Hasilnya, Anda pun akan lebih bebas mengekspresikan diri secara terbuka tanpa ragu atau malu.

Berapa harga kawat gigi?

Harga kawat gigi bervariasi, mulai dari Rp3 jutaan hingga Rp30 juta. Besarnya biaya pemasangan kawat gigi bergantung pada banyak faktor, terutama kondisi gigi Anda dan pemeriksaan yang dibutuhkan sebelumnya.

Efek memakai behel atau risiko yang menyertainya

efek samping behel

Selain memperoleh manfaatnya, ternyata ada pula risiko pemakaian behel gigi yang harus Anda sadari sebelum memulai perawatan ini. Beberapa contohnya seperti berikut ini.

1. Ketidaknyaman pada mulut

Pada umumnya, gigi mungkin akan terasa sedikit sakit, longgar, dan kurang mampu menggigit dengan baik selama beberapa hari pertama penggunaan behel. 

Behel pun dapat menggesek bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan nyeri. Terkadang, ada pula orang yang sampai mengalami sariawan

Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami peningkatan produksi air liur dan kesulitan berbicara.

2. Resorpsi akar

Resorpsi akar adalah kondisi pemendekan akar gigi akibat hilangnya dentin dan sementum gigi.

Dentin merupakan lapisan jaringan mineral yang terdapat dalam gigi, sedangkan sementum adalah jaringan penghubung antara gigi dengan tulang rahang tempat tumbuhnya gigi.

Perubahan pada panjang akar gigi ini memang kerap terjadi dalam perawatan ortodontik. Hal ini biasanya tidak menyebabkan efek negatif dalam jangka panjang.

3. Trauma pada bibir dan pipi dalam

Kawat gigi akan menutupi permukaan gigi Anda. Akibatnya, benturan atau pukulan yang mengenai mulut dapat menggores bagian dalam bibir atau pipi sehingga menimbulkan trauma. 

Kawat dan bracket yang longgar atau rusak juga dapat menggores dan mengiritasi pipi bagian dalam, gusi, maupun bibir. 

Ikutilah saran dokter gigi Anda mengenai kebiasaan makan yang baik atau kebiasaan lainnya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya trauma.

4. Gigi kembali ke bentuk semula

retainer gigi

Beberapa kalangan mungkin kurang mematuhi petunjuk dokter setelah kawat gigi dilepaskan.

Pada kebanyakan kasus, orang sering malas memakai retainer yang bisa dilepas-pasang. Padahal, ini bisa menggagalkan hasil perawatan gigi Anda.

Gigi Anda mungkin kembali berantakan bila anjuran perawatan setelah behel dilepas, termasuk penggunaan retainer secara rutin, tidak diikuti dengan baik.

5. Waktu penggunaan yang lebih lama

Orang dewasa mungkin butuh waktu lebih lama saat menggunakan kawat gigi, tergantung pada kondisi giginya dan bagaimana ia merawat gigi yang dipasangi behel.

Di sisi lain, risiko orang dewasa terkena masalah gigi dan mulut cenderung makin besar seiring bertambahnya usia. 

Itu sebabnya Anda perlu lebih sering rutin kontrol ke dokter gigi, apalagi bila sebelumnya Anda sudah mengalami penyakit gusi atau gigi berlubang.

6. Warna gigi menguning

Perawatan gigi yang buruk selama pemakaian behel dapat membuat gigi menguning. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan plak yang terperangkap pada kawat dan bracket behel.

Jika tidak dibersihkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi yang dapat terbentuk dalam 24 jam. Karang gigi inilah yang membuat gigi Anda terlihat kuning atau coklat seperti bernoda.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang manfaat dan risiko kawat gigi, konsultasikan dengan dokter gigi di penyedia layanan perawatan ortodontik tepercaya dan terdekat dari rumah Anda.

Kesimpulan

  • Penggunaan kawat gigi atau behel membantu menyelaraskan gigi dan rahang agar Anda bisa menggigit makanan dengan baik dan memiliki senyum yang indah.
  • Meski begitu, ada beberapa risiko terkait pemakaian alat ortodonti ini, seperti rasa tidak nyaman pada mulut, trauma, hingga resorpsi akar gigi.
  • Pastikan untuk kontrol rutin ke dokter gigi untuk mencegah efek samping pemakaian kawat gigi.
  • Dokter biasanya menganjurkan untuk kontrol setiap 3–10 minggu, tergantung dari jenis kawat gigi dan kondisi gigi Anda sebelumnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dental braces. (2021). Mayo Clinic. Retrieved May 5, 2023, from https://www.mayoclinic.org/braces/img-20007702

Braces and orthodontics. (2022). NHS UK. Retrieved May 5, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/braces-and-orthodontics/

Getting braces: Top things you need to do before. (2022). Orthodontics Australia. Retrieved May 5, 2023, from https://orthodonticsaustralia.org.au/top-things-to-do-before-get-braces/

Malocclusion: Classes, definition & treatment. (2021). Cleveland Clinic. Retrieved May 5, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22010-malocclusion

Are you too old for braces? (2009). Harvard Health. Retrieved May 5, 2023, from https://www.health.harvard.edu/healthbeat/are-you-too-old-for-braces

Anand, K., Menka, K., Maloth, S., Nayak, S. C., Chowdhary, T., & Bhargava, M. (2021). Analyzing the Role of Malnourishment in Malocclusion: A Cross-sectional Study. Journal of pharmacy & bioallied sciences, 13(Suppl 1), S452–S455. https://doi.org/10.4103/jpbs.JPBS_602_20

Afrashtehfar, K. I., & Belser, U. C. (2019). Prevention and Management of Cheek and/or Tongue Biting Related to Posterior Implant-Supported Fixed Dental Prostheses (ISFDPs). Journal of prosthodontics : official journal of the American College of Prosthodontists, 28(7), 837–839. https://doi.org/10.1111/jopr.12912

Dindaroglu, F., & Dogan, S. (2017). Root resorption in orthodontics. Turkish Journal of Orthodontics, 29(4), 103-108. https://doi.org/10.5152/turkjorthod.2016.16021

Versi Terbaru

11/05/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

10 Sikat Gigi Behel Terbaik untuk Bersihkan Gigi Tanpa Nyeri

Mau Pasang Kawat Gigi Anak? Ini yang Harus Diperhatikan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 11/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan