Kelenjar ludah memiliki fungsi utama untuk menghasilkan air liur yang digunakan untuk menjaga kelembapan mulut, melindungi gigi dari infeksi, hingga membantu mencerna makanan. Namun, ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan fungsi kelenjar ludah terganggu, salah satunya adalah tumor.
Apa itu tumor kelenjar ludah?
Tumor kelenjar ludah atau air liur adalah jaringan abnormal yang tumbuh pada kelenjar ludah.
Kelenjar ludah utama terdiri atas kelenjar parotis yang ada di depan telinga, kelenjar sublingualis di bawah lidah, dan kelenjar submandibularis di bawah rahang depan.
Selain itu, ada pula kelenjar minor yang berukuran lebih kecil yang tersebar di langit-langit mulut, rongga mulut, sinus, dan hidung.
Setidaknya, sekitar 80% tumor yang terbentuk pada kelenjar ludah utama bersifat jinak. Sementara itu, tumor ganas yang berkembang menjadi kanker lebih banyak ditemukan pada kelenjar ludah minor.
Menurut American Cancer Society, sekitar 7 dari 10 kasus kelenjar ludah ditemukan pada kelenjar parotis.
Jenis tumor kelenjar ludah
Melansir dari laman American Cancer Society, tumor kelenjar ludah bisa dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan tipe sel abnormal yang berkembang.
Berikut adalah berbagai jenis tumor tersebut.
- Karsinoma mukoepidermoid: jenis yang paling umum, sering dimulai dari kelenjar parotis. Tumor ini biasanya bersifat jinak, tetapi bisa juga berkembang menjadi kanker.
- Karsinoma kistik adenoid: kedua yang paling umum dengan pertumbuhan yang cukup lambat. Tumor ini bisa muncul kembali setelah bertahun-tahun dioperasi karena sel abnormalnya sulit diangkat total.
- Karsinoma selasinik: sering ditemukan pada orang yang cukup muda dibandingkan jenis tumor yang lain.
- Adenokarsinoma polimorf: sering dimulai pada kelenjar ludah minor dan sebagian besarnya dapat disembuhkan. Kanker kelenjar air liur ini ebih sering ditemukan pada wanita.
- Adenokarsinoma: mirip dengan adenokarsinoma polimorf, tetapi lebih banyak ditemukan pada orang di atas 60 tahun.
- Karsinoma sekretori: sering ditemukan pada kelenjar ludah minor dan sifatnya cukup jinak.
- Campuran: terdiri atas lebih dari satu jenis sel kanker, termasuk dalam tumor kelenjar yang ganas.
Selain berbagai jenis tumor di atas, ada lagi tumor kelenjar air liur yang lebih langka, yaitu:
- adenokarsinoma sel basal,
- karsinoma sel basal,
- kistadenokarsinoma,
- adenokarsinoma sebasea,
- limfadenokarsinoma sebasea, dan
- adenokarsinoma lendir.
Sementara itu, karsinoma onkosit dan karsinoma saluran kelenjar ludah adalah jenis tumor kelenjar langka yang ganas.
Tanda dan gejala tumor kelenjar ludah
Munculnya benjolan atau pembengkakan tanpa rasa sakit di sekitar leher dan wajah merupakan gejala utama dari tumor kelenjar air liur.
Pembengkakan tersebut biasanya juga disertai gejala lain seperti berikut.
- Mati rasa pada sebagian wajah.
- Lemah otot pada salah satu sisi wajah.
- Nyeri terus-menerus di sekitar area kelenjar air liur.
- Kesulitan menelan.
- Kesulitan membuka mulut lebar-lebar.
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Meski kerap tidak disertai nyeri, penting untuk segera pergi ke dokter saat Anda melihat atau merasakan benjolan di sekitar wajah dan leher.
Penyebab tumor kelenjar ludah
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab tumor kelenjar air liur. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat Anda lebih berisiko mengalaminya.
- Paparan radiasi, seperti pada terapi radiasi kanker kepala dan leher.
- Pekerjaan tertentu, seperti manufaktur karet dan tambang asbes.
- Kebiasaan merokok.
- Paparan virus HIV dan RBV (Epstein-Barr).
Situs Penn Medicine juga menyebutkan bahwa kanker kulit skuamosa atau melanoma bisa menyebar hingga ke kelenjar parotis.
Diagnosis tumor kelenjar air liur
Anamnesis atau wawancara medis serta pemeriksaan fisik menyeluruh penting dilakukan untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit, termasuk tumor.
Selama proses pemeriksaan dengan dokter, pastikan Anda menyebutkan semua gejala dan keluhan yang pernah Anda rasakan.
Selain pemeriksaan fisik, dokter biasanya juga menganjurkan tes pencitraan dengan MRI, CT scan, rontgen, atau Positron Emission Tomography (PET) untuk mengetahui ukuran dan lokasi tumor.
Sementara itu, biopsi jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan jenis tumor dan kondisinya.
Pengobatan tumor kelenjar ludah
Pengangkatan jaringan merupakan metode pengobatan yang paling sering dipilih untuk mengatasi tumor kelenjar air liur.
Selain itu, pasien mungkin juga menerima perawatan tambahan seperti terapi dan kemoterapi untuk membunuh sel tumor.
Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis pengobatan tumor kelenjar air liur.
1. Operasi
Pembedahan untuk mengatasi penyakit kelenjar ludah berupa tumor bisa dilakukan dengan cara mengangkat sebagian jaringan saja.
Namun, jika tumor sudah menyebar atau berukuran besar, dokter mungkin perlu mengangkat seluruh bagian kelenjar air liur.
Selain kelenjar ludah, dokter bisa juga sekaligus mengangkat kelenjar getah bening apabila tumor sudah menyebar atau menjadi kanker.
Setelah operasi pengangkatan, pasien biasanya perlu melakukan bedah rekonstruksi untuk memperbaiki area tersebut.
2. Terapi radiasi
Jika tumor sudah berkembang menjadi kanker, dokter biasanya menyarankan pengobatan dengan terapi radiasi.
Terapi ini memanfaatkan sinar X dan proton untuk menghancurkan sel abnormal. Perawatan ini juga bisa dilakukan setelah operasi untuk membersihkan sel kanker kelenjar ludah yang mungkin masih tersisa.
Opsi terapi radiasi biasanya juga diberikan jika lokasi tumor membuat operasi pembedahan terlalu berisiko.
3. Kemoterapi
Bagi pasien tumor kelenjar air liur stadium lanjut, kemoterapi dinilai sebagai salah satu pengobatan terbaik. Pengobatan ini biasanya juga dikombinasikan dengan terapi radiasi.
Kemoterapi merupakan pengobatan dengan cara pemberian obat yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.
4. Perawatan suportif (paliatif)
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus untuk meredakan nyeri dan gejala lain yang menyertai. Perawatan ini bisa diberikan bersamaan dengan pengobatan lainnya.
Kenyamanan pasien menjadi fokus utama dalam perawatan paliatif. Pasalnya, perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.
Selain pengobatan medis, perawatan rumahan dengan penerapan gaya hidup sehat biasanya juga disarankan untuk memberikan hasil pengobatan terbaik.
Mengingat proses pengobatan tumor bukanlah hal yang mudah, penting bagi pasien untuk mendapatkan dukungan moral dan pendampingan dari orang-orang terdekat.