Sering kali mulut berbusa dikaitkan dengan overdosis obat atau penggunaan obat secara berlebihan. Namun, ternyata bukan hanya karena overdosis, terdapat penyebab mulut berbusa lainnya yang mungkin belum Anda ketahui.
Untuk itu, simak penjelasan lebih lanjut apa saja yang menyebabkan mulut berbusa hingga cara menanganinya.
Apa itu mulut berbusa?
Seperti namanya, mulut berbusa adalah suatu kondisi ketika mulut tiba-tiba mengeluarkan busa atau buih.
Busa bisa keluar dalam volume yang banyak ataupun sedikit, tergantung pada penyebabnya.
Mulut berbusa atau berbuih ini terjadi saat air liur dalam mulut atau paru-paru Anda terkumpul dalam jumlah yang terlalu banyak. Air liur kemudian bercampur dengan udara hingga menghasilkan buih.
Penyebab mulut berbusa
Pada dasarnya, keluarnya busa dari mulut sangat jarang terjadi kecuali memang ada masalah dengan kesehatan gigi dan mulut atau kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
Berikut beberapa kondisi yang ditandai dengan air liur seperti berbusa.
1. Kejang
Kejang merupakan gangguan yang terjadi ketika saraf di otak berkomunikasi secara tidak normal satu sama lain. Akibatnya, terjadilah gerakan sebagian atau seluruh tubuh yang tidak terkendali.
Kejang yang terjadi begitu hebat dapat menjadi penyebab mulut berbusa. Hal ini terjadi karena saat kejang, mulut akan menjadi lebih kaku dan tertutup.
Selain itu, kelenjar ludah juga menjadi lebih aktif. Ini membuat Anda menghasilkan ludah lebih banyak, tetapi tidak mampu menelannya. Akibatnya, saat mulut terbuka, keluarlah air liur yang telah berubah menjadi busa.
Meski mirip dengan epilepsi, jangan salah artikan kejang dengan epilepsi karena keduanya berbeda. Memang epilepsi biasanya ditandai dengan kejang, tapi tidak semua orang yang kejang mengalami epilepsi.
Maka, tidak seperti anggapan banyak orang, mulut berbusa belum tentu menjadi gejala epilepsi. Untuk mendapatkan kepastian, segera periksakan diri Anda ke dokter.
2. Overdosis obat
Mungkin Anda pernah mendengar kesalahantakaran dosis saat mengonsumsi obat atau narkoba yang akhirnya menyebabkan overdosis obat.
Seseorang bisa menggunakan narkoba karena beberapa alasan. Misalkan pada orang yang depresi, obat ini dirasa dapat memberikan perasaan rileks yang pada akhirnya menyebabkan ketergantungan obat.
Ada dua kategori obat yang bisa menyebabkan ketergantungan, yakni depresan (obat penghilang rasa sakit) dan stimulan. Contoh obat-obatannya antara lain heroin, oxycontin, ritalin, dan methamphetamine.
Jika Anda mengonsumsi salah satu obat-obatan tersebut dalam jumlah yang terlalu banyak, kemungkinan besar Anda akan mengalami overdosis.
Sebenarnya, penggunaan obat keras yang telah lolos uji BPOM tidak dilarang sepenuhnya asalkan sesuai petunjuk dan dosis penggunaannya.
Ketika Anda mengonsumsinya tidak sesuai takaran, ada berbagai gejala yang akan Anda rasakan. Salah satunya mulut berbusa.
Pasalnya, ketika tubuh tidak bisa menerima jumlah obat yang masuk, organ-organ seperti jantung dan paru-paru tidak akan berfungsi dengan baik.
Fungsi jantung dan paru-paru yang melambat akibat penggunaan obat depresan akan membuat cairan terkumpul di dalam paru-paru. Cairan dapat bercampur dengan karbon dioksida, lalu keluar dari mulut dalam bentuk busa.