backup og meta

8 Penyakit yang Rawan Menyerang Mulut Manusia

8 Penyakit yang Rawan Menyerang Mulut Manusia

Tidak hanya untuk berbicara, mulut juga merupakan pintu utama bagi zat gizi yang masuk ke tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui macam-macam penyakit mulut supaya Anda bisa lebih waspada.

Macam-macam penyakit mulut yang umum terjadi

Berikut beberapa penyakit mulut yang kerap terjadi pada manusia.

1. Leukoplakia

leukoplakia adalah

Penyakit mulut satu ini ditandai dengan munculnya lesi atau bercak putih keabu-abuan. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada pria dengan usia di atas 50 tahun.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko leukoplakia yakni:

  • perokok berat,
  • penggunaan tembakau kunyah,
  • konsumsi alkohol berlebihan, dan
  • infeksi jamur Candida albicans.

Jika dibiarkan saja, leukoplakia dapat menyebabkan kanker mulut. Terlebih lagi jika lesi yang muncul tidak juga hilang, bahkan setelah dua minggu masa pengobatan.

Pada kondisi tersebut, dokter akan melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan dan memastikan ada-tidaknya sel kanker.

2. Glositis

Penyakit mulut tidak hanya menyerang gigi dan gusi, tetapi juga kesehatan lidah Anda. Salah satu penyakit yang menyerang lidah ialah glositis.

Glositis akan membuat lidah Anda membengkak, terasa nyeri, dan meradang. Permukaan lidah yang tadinya bertekstur juga akan menjadi halus dan mengilap.

Kondisi ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal berikut.

  • Alergi makanan, obat-obatan, atau produk perawatan gigi.
  • Infeksi virus, bakteri, atau jamur.
  • Trauma atau cedera mulut.
  • Mulut kering.
  • Konsumsi tembakau atau alkohol.
  • Perubahan hormon.

Glositis terbagi menjadi empat jenis, yaitu atrophic glossitis, median rhomboid glossitis, geographic tongue, dan burning tongue syndrome.

Peradangan pada lidah ini akan ditangani sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Pada kondisi tertentu, Anda mungkin memerlukan tes darah untuk keperluan diagnosis dan pengobatan.

3. Kanker mulut

Selain disebabkan oleh kebiasaan merokok, kanker mulut juga bisa disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), virus Epstein Barr (EBV), kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga, dan faktor keturunan.

Anda perlu mewaspadai adanya kanker mulut jika melihat gejala berikut.

  • Bercak putih atau kemerahan di dalam mulut yang tidak juga menghilang.
  • Gigi mudah goyang.
  • Benjolan di dalam mulut atau leher.
  • Kesulitan saat menelan.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

Untuk memastikan keberadaan sel kanker pada mulut Anda, dokter akan menyarankan tes tambahan seperti endoskopi, biopsi, rontgen gigi, atau pemeriksaan MRI.

4. Noma

Noma ditemukan pada anak-anak berusia 2–5 tahun yang kekurangan gizi atau tinggal di daerah yang sanitasinya kurang baik. Penyakit ini membuat selaput lendir mulut dan beberapa jaringan lainnya rusak.

Dilansir dari laman Medline Plus, belum diketahui penyebab pasti noma. Namun, diduga kuat noma diakibatkan oleh infeksi suatu bakteri.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko noma yaitu:

  • masalah gizi akibat kekurangan protein (kwashiorkor),
  • penyakit campak,
  • leukemia,
  • kebersihan lingkungan yang buruk,
  • sistem kekebalan tubuh yang lemah,

Seorang anak yang mengidap noma mungkin juga menderita beberapa penyakit, seperti demam berdarah, tuberkulosis, atau kanker.

5. Oral lichen planus

lichen planus

Lichen planus merupakan penyakit peradangan kronis yang menyerang kulit, kuku, dan lapisan mulut (oral lichen planus).

Oral lichen planus ditandai dengan munculnya bercak atau garis putih yang menyerupai renda di dalam mulut. Kondisi ini biasa disertai dengan pembengkakan pada gusi dan sensasi terbakar.

Penyebab utama lichen planus ialah serangan sistem kekebalan tubuh terhadap selaput lendir atau sel kulit.

Risiko penyakit mulut ini bisa semakin besar karena beberapa faktor, di antaranya:

  • infeksi hepatitis C,
  • konsumsi obat pereda nyeri dalam jangka panjang seperti ibuprofen dan naproxen,
  • vaksin flu,
  • pemakaian tambalan gigi,
  • obat-obatan jantung, tekanan darah tinggi, atau radang sendi.

6. Trauma mulut

Luka pada bagian mulut akibat tergigit, olahraga, atau terjatuh kerap disebut sebagai trauma mulut.

Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki banyak suplai darah. Alhasil, saat luka terjadi, trauma mulut mungkin akan banyak mengeluarkan darah.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena luka di dalam mulut biasanya lebih cepat sembuh dibandingkan cedera pada bagian tubuh lainnya.

Anda bisa mengatasi trauma mulut dengan menekan bagian yang berdarah selama 10 menit untuk menghentikan perdarahan.

Meski begitu, Anda perlu segera membawa luka akibat trauma mulut ke dokter jika:

  • perdarahan tidak berhenti setelah 10 menit berlalu,
  • luka yang cukup dalam atau panjang lebih dari 2,5 cm,
  • adanya partikel atau benda asing yang menempel pada luka, atau
  • terdapat tanda-tanda infeksi seperti mulut membengkak, terasa hangat, atau kemerahan.

7. Sariawan

lidah tergigit

Aphtous stomatitis atau sariawan merupakan salah satu penyakit mulut yang paling kerap ditemukan.

Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi atau luka kecil di dalam mulut, baik pada bibir, pipi bagian dalam, atau lidah.

Sampai saat ini, penyebab pasti sariawan belum diketahui. Namun, beberapa kondisi kesehatan berikut dapat meningkatkan risikonya.

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Infeksi virus.
  • Menyikat gigi terlalu keras.
  • Iritasi atau trauma.
  • Alergi bahan produk pembersih gigi.
  • Kekurangan vitamin B3, B12, C, D, asam folat, dan zat besi.

Sariawan bisa muncul kembali setelah bertahun-tahun Anda mengalaminya untuk pertama kali. Meski demikian, penyakit mulut yang sangat umum dialami manusia ini bisa sembuh dengan sendirinya.

8. Herpes stomatitis

Ciri-ciri herpes stomatitis hampir sama dengan sariawan. Akan tetapi, kondisi ini diakibatkan oleh jenis virus yang lebih spesifik, yaitu virus herpes simplex 1 (HSV-1).

Penyakit ini cukup mudah menular melalui air liur, tetapi tidak bisa bertahan lama di udara.

Beberapa gejala herpes stomatititis yang perlu Anda wasapadai yakni:

  • kesulitan menelan,
  • demam sampai 40 derajat celsius,
  • dehidrasi,
  • bau mulut, dan
  • gusi bengkak.

Penyakit yang juga dikenal sebagai cold sore atau fever blister ini kerap diobati dengan obat antivirus berupa acyclovir atau atau lidokain oles.

Macam-macam penyakit mulut pada manusia

  • Penyakit mulut bisa menyerang bagian dalam dinding mulut, bibir, dan lidah.
  • Beberapa jenis penyakit mulut tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya.
  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut berperan penting untuk mencegah penyakit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mouth injury. (2022). Seattle Children’s Hospital. Retrieved 15 November 2022 from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/mouth-injury/.

Lichen planus – Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic. Retrieved 15 November 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lichen-planus/symptoms-causes/syc-20351378.

Lichen Planus. (2019). Johns Hopkins Medicine, based in Baltimore, Maryland. Retrieved 15 November 2022 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/lichen-planus.

Noma: MedlinePlus medical encyclopedia. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 15 November 2022 from https://medlineplus.gov/ency/article/001342.htm.

Mouth cancer – Symptoms and causes. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 15 November 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mouth-cancer/symptoms-causes/syc-20350997.

Mouth cancer. (n.d.). Cancer information and support | Cancer Council. Retrieved 15 November 2022 from https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/mouth-cancer.

Glossitis: Types, symptoms, causes & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 15 November 2022 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23987-glossitis.

Stomatitis. (n.d.). DermNet | Dermatology Resource. Retrieved 15 November 2022 from https://dermnetnz.org/topics/stomatitis.

Leukoplakia: Causes, symptoms, management & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 15 November 2022 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17655-leukoplakia.

Versi Terbaru

30/11/2022

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Awas, Sakit Gusi dan Mulut Bisa Semakin Parah jika Diabaikan

7 Penyebab Benjolan di Mulut yang Perlu Anda Ketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 30/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan