Selain sariawan pada lidah, masih ada lagi berbagai masalah yang bisa terjadi pada bagian tubuh yang satu ini. Salah satu kondisi yang mungkin tidak semua orang pernah dengar istilahnya ialah lidah tertelan.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa membahayakan jiwa. Mengapa begitu?
Apa itu lidah tertelan?
Istilah “lidah tertelan” sering kali diartikan sebagai kondisi masuknya lidah ke dalam tenggorokan. Padahal, ini merupakan suatu hal yang mustahil terjadi.
Lidah manusia terhubung dengan jaringan yang kuat pada mulut. Ini akan mencegah Anda dari menelan lidah secara tidak sengaja.
Lidah tertelan atau tongue swallowing sebenarnya adalah kondisi ketika lidah bagian belakang bergeser sehingga menutupi saluran pernapasan yang berada tepat di bawah lidah.
Istilah tongue swallowing bersinggungan dengan mitos yang menyebut bahwa seseorang yang mengalami kejang bisa menelan lidahnya.
Lidah tidak akan tertelan saat episode kejang terjadi, tetapi bisa saja lidah tergigit atau bergeser posisinya sehingga menimbulkan luka pada lidah atau masalah pernapasan.
Pada dasarnya, indra pengecap Anda memiliki jaringan panjang yang disebut frenulum lingualis.
Jaringan ini menghubungkan bagian pangkal lidah ke bagian bawah mulut dan rahang bawah. Sambungan inilah yang membuat lidah Anda tidak bisa tertelan.
Tanda dan gejala lidah tertelan
Gejala utama lidah tertelan adalah bergesernya posisi lidah bagian belakang ke arah saluran napas. Kondisi tersebut membuat jalan napas menjadi tertutup.
Orang yang mengalami kondisi ini akan kesulitan bernapas. Terhentinya pasokan oksigen bisa membuat orang tersebut kehilangan kesadaran dan pingsan dalam beberapa saat.
Lidah tertelan termasuk kondisi darurat medis sehingga membutuhkan pertolongan secepatnya.
Jika Anda melihat orang lain mengalami tongue swallowing, segera lakukan pertolongan pertama bila Anda tahu caranya. Kalau tidak, segera hubungi nomor darurat 112 atau rumah sakit terdekat.
Penyebab lidah tertelan
Berikut adalah sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko Anda untuk mengalami tongue swallowing.
1. Cedera
Cedera olahraga merupakan penyebab tongue swallowing yang paling umum. Kebanyakan kasus terjadi pada pemain atau atlet sepak bola.
Lidah tertelan biasanya terjadi akibat pukulan benda atau benturan pada area mulut bagian depan.
Salah satu contoh kasus ini menimpa Martin Berkovec, penjaga gawang Bohemians 1905 yang mengalami cedera mulut saat bertanding melawan Slovacko pada tahun 2017 silam.
Saat berusaha menyelamatkan bola, Berkovec bertabrakan dengan rekannya, Daniel Krch. Hal ini membuatnya seketika pingsan karena kesulitan bernapas akibat lidahnya yang tertelan.
2. Epilepsi
Studi yang dimuat dałam Neurologia i Neurochirurgia Polska (2018) menunjukkan hasil survei terhadap 106 pengidap epilepsi tentang cedera yang mereka alami saat episode kejang kambuh.
Hasilnya menunjukkan sebanyak 52,45% peserta mengalami cedera mulut selama serangan epilepsi berlangsung. Cedera yang paling sering terjadi yakni masalah lidah serta luka bibir dan pipi.
Sementara itu, sisanya menjawab gigi retak dan patah. Menurut survei tersebut, masalah yang sering menyerang lidah yakni menggigit lidah atau menelan lidah.
Diagnosis lidah tertelan
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis tongue swallowing. Namun, tim medis mungkin saja melakukan pemeriksaan fisik dengan mengecek kondisi lidah pasien selama pertolongan.
Setelah pertolongan pertama dilakukan, dokter dapat merekomendasikan tes pencitraan lebih lanjut untuk mengetahui ada-tidaknya cedera lain setelah serangan terjadi.
Cara mengatasi lidah tertelan
Bergesernya lidah yang menutup jalan napas ini dapat diatasi dengan teknik chin lift maneuver atau yang juga disebut jaw maneuver thrust.
Jaw maneuver thrust adalah metode membuka jalan napas untuk seseorang yang kehilangan kesadaran dan dicurigai mengalami trauma pada kepala, leher, atau tulang belakang.
Untuk mengatasi lidah tertelan dengan cara ini, berikut adalah beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan.
- Posisikan tubuh korban dalam posisi terlentang.
- Letakkan jari telunjuk dan jari tengah dari kedua tangan Anda pada pangkal rahang bawah korban.
- Lalu, posisikan ibu jari untuk menekan dagu korban ke bawah. Lakukan ini untuk membuka mulut pasien tanpa menggerakan kepala atau lehernya.
- Saat rahang bawah didorong ke atas, gerakan ini akan membantu menarik lidah ke depan dan mencegahnya menghalangi saluran udara.
Tindakan ini bisa Anda lakukan bila sudah pernah melakukannya atau mendapatkan pelatihan.
Perlu diingat untuk tidak memindahkan tubuh korban selama melakukan pertolongan. Tunggu sampai tim medis yang memiliki keterampilan evakuasi datang untuk menandu korban.
Kesimpulan
- Lidah tertelan atau tongue swallowing merujuk pada kondisi saat bagian belakang lidah bergeser dan menutupi saluran udara di bawah lidah.
- Kondisi ini biasanya terjadi akibat cedera pada olahraga kontak, seperti sepak bola, dan serangan kejang pada pengidap epilepsi.
- Teknik jaw maneuver thrust bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama guna membuka jalan napas dan mencegah kehilangan kesadaran.
- Apabila Anda melihat orang lain mengalami kondisi ini, segeralah cari bantuan medis darurat.