7. Kekurangan gizi

Kekurangan gizi yang parah dapat membuat lidah dan mulut terasa asin. Umumnya, ada pula gejala penyerta seperti wajah pucat, jantung berdebar, kelelahan, hingga mati rasa pada kaki dan tangan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, dysgeusia atau gangguan pada indra pengecap ini bisa terjadi bila tubuh Anda kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B12 dan vitamin C.
Gangguan ini bisa diatasi dengan memenuhi asupan vitamin tersebut. Contohnya, kalau Anda kekurangan vitamin B12, coba perbanyak makan tahu, tempe, telur, atau jamur.
Sementara itu, bila Anda kekurangan vitamin C, atasi dengan memperbanyak makan jeruk, jambu biji, cabai, mangga, dan stroberi.
8. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren terjadi saat sistem imun tubuh menyerang semua kelenjar yang memproduksi cairan, termasuk kelenjar air liur dan kelenjar air mata.
Akibatnya, produksi air liur jadi terhambat dan menyebabkan mulut terasa asin dan mata kering.
Gangguan ini tidak datang sendirian. Dalam beberapa kasus, sindrom Sjorgen biasanya diikuti dengan penyakit autoimun lain, seperti lupus, rematik, dan multiple sclerosis.
Selain dapat diatasi dengan minum air putih yang banyak, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi gejalanya.
9. COVID-19
Lidah terasa asin juga bisa menjadi gejala COVID-19. Penyakit ini disebabkan infeksi SARS-CoV-2 yang masuk melalui hidung dan mulut.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports (2022) menemukan bahwa 45% pasien yang positif COVID-19 mengalami keluhan pada fungsi penciuman dan pengecapan mereka.
Orang yang terinfeksi coronavirus mungkin mengalami dysgeusia, yakni kondisi berubahnya persepsi rasa sehingga lidah bisa terasa manis, asam, asin, pahit, atau logam.
Menurut penelitian, COVID-19 juga dapat menyebabkan ageusia, yaitu hilangnya semua rasa pada sebagian pasien yang positif.
Apakah lidah terasa asin bisa disembuhkan?
- Dalam kebanyakan kasus, rasa asin pada lidah dan mulut akan hilang setelah penyebabnya ditangani.
- Untuk mengurangi sensasi tidak nyaman pada mulut, Anda bisa minum banyak air putih, berhenti merokok, serta menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.
- Jika gejala ini tak kunjung hilang lebih dari beberapa minggu, segera konsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar